Business

LightBlog

Breaking

LightBlog

Kamis, 29 Desember 2011

Raksa dan Autisme

Pengawet vaksin thimerosal, mengandung kurang lebih 50% raksa, yaitu neurotoksin yang membahayakan janin, bayi dan anak-anak. Zat tersebut juga menyebabkan beberapa gejala yang disebut spektrum Autisme. Ini termasuk Autisme parah, dimana anak gemar menyendiri, tidak cakap dan menunjukkan prilaku yang aneh, berulang-ulang, malah kadang kala bersikap agresif.

-Thimerosal digunakan secara luas sejak tahun 1940 sebagai campuran obat tanpa preskripsi dokter. Hingga penggunaanya dilarang pada tahun 1998. Namun masih ditemukan pada sebagian vaksin untuk orang dewasa maupun anak-anak
-kandungan thimerosal pada vaksin menarik perhatian kongres Amerika, yang kemudian memberikan rekomendasi pada pemerintah AS dan Akademi Pedriatik AS untuk menarik semua produk vaksin
-Pada tahun 1999, FDA Amerika Serikat menjelaskan bahwa sebagian balita telah menerima vaksin yang mengandung thimerosal, ternyata vaksin tersebut memiliki kandungan raksa melebihi ambang batas.
- Di AS sebelum tahun 1980 terdapat 1 dari 10.000 anak menderita autisme. Pada tahun 2002 Institut kesehatan Negeri AS mencatat peningkatan angka tersebut menjadi 250 dari 10.000. kini persatuan orang tua penderita autisme Amerika memperkirakan peningkatan kasus autisme kurang lebih 10% per tahun.

Hal yang sama terjadi di inggris. Pada awal tahun 90-an Inggris mengalami peningkatan kasus autisme menyusul penggunaan vaksin MMR. Vaksin yang mengandung raksa diyakini sebagai penyebabnya. Menurut Boyd Haley, pengurus program kimia Universitas Kentucky dan pakar logam beracun “Thimerosal mampu peresap dalam protein di otak, ia sangat beracun bagi syaraf dan enzim”

Haley pun terlibat dalam penelitian pada bulan Agustus tahun 2003, mendapati banyaknya kandungan raksa pada penderita autisme, yang dapat dianalisis melalui kadar raksa pada rambut mereka yang berarti etil raksa dari thimerosal telah meresap kedalam otak dan organ tubuh lainnya sangat berpotensi menyebabkan kerusakan sistem syaraf.

Menurut penelitian CDC tahun 2000 tentang keamanan thimerosal dalam vaksin. Menurut data statistic thimerosal memiliki resiko yang nyata terhadap gangguan sistem syaraf bayi usia 3 bulan. Sehingga kandungan thimerosal yang lebih tinggi didalam vaksin meningkatkan risiko autisme 2,48 kali.

Sementara itu pencipta thimerosal, Eli Lilly dilindungi dari tuntutan hukum orang tua penderita autisme dengan salah satu pasal dalam akta keamanan Negara AS November 2002. Selain itu ratusan tuntutan lain telah diajukan kepadanya termasuk pihak-pihak lain seperti Merck Advertis Pasteur dan American Home Product’s yang telah menggunakan thimerosal dalam vaksin untuk anak. Dan ada 4000 tuntutan lain terkait dengan komplikasi akibat vaksin yang belum terselesaikan. Saat ini dikabarkan para produsen vaksin tidak lagi menggunakan thimerosal pada semua produk vaksin untuk anak. Namun sebagian perusahaan Pediatrix, Glaxosmith, kline dan vaksin DtaP Hepatitis B. Adventis Pasteur memproduksi 6 jenis vaksin untuk orang dewasa yang mengandung thimerosal. Diantaranya vaksin flu dan tetanus, dimana setiap vaksin mengandung 25 mcg etil raksa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apakah artikel ini berguna? Apa Pendapat Anda?

Adbox