Business

LightBlog

Breaking

LightBlog

Rabu, 02 November 2011

Bolehkah Bayi Dibedong?

Membedong bukan untuk membuat kakinya tidak bengkok seperti yang selama ini orang katakan. Bayi belum mengerti bahwa tangan yang melayang-layang di depan matanya adalah anggota tubuhnya. Tentunya hal ini akan membuatnya susah tidur.

'Membungkus' bayi Anda memang sepertinya sangat kuno dan kolot. Namun, pada kenyataannya, bayi-bayi yang baru lahir sangatlah suka berada dalam 'buntelan' kain tersebut. Mau tahu lebih banyak tentang kenapa dan bagaimana melakukannya? Atau kapan dan bagaimana menghentikannya? Simak selengkapnya berikut ini. 1. Kenapa harus membedong bayi? Pada usia satu sampai dua bulan, bayi mengalami tahap adaptasi dari rahim ibunya ke lingkungan luar. Coba bayangkan, ketika Anda terbiasa di dalam tempat yang sempit, gelap, dan hangat dan (,) tiba-tiba harus menghadapi dunia 'luar' yang terang, luas, dan lebih dingin. Mengerikan, bukan? Bayi akan merasa nyaman dan aman, seperti selalu dipeluk ketika berada dalam bedongan. 2. Kapan bayi harus dibedong? Membedong bayi yang baru lahir sangat dianjurkan. Lakukan hal tersebut baik ketika ia bangun maupun ketika ia terlelap. Pada saat bayi berusia satu bulan atau lebih, mulai biasakan tidak membedongnya ketika ia terjaga. Pada bayi yang berusia enam minggu ke atas, bebaskan salah satu tangannya dari gedongan supaya ia bisa mengemut tangannya jika ia suka. Saat-saat tersebut merupakan waktu untuk si kecil melatih gerak dan kekuatannya. Nah, pada saatnya, Anda akan bisa merasakan apakah ia masih mau dibedong atau tidak. Bisa jadi bayi Anda merasa frustasi karena tidak bisa bebas bergerak. Jika Anda mulai menyadarinya, itulah saat ia harus lepas dari bedongannya. 3. Bagaimana cara membedongnya? Pertama-tama, letakkan selimut katun di atas permukaan yang datar. Lalu, tekuk ujung atas dan bawahnya sedikit. Kemudian, letakkan bayi Anda di engah-tengah selimut tersebut, dengan kepala terletak di tekukan tadi. Selanjutnya, lipatkan bagian kanan selimut tersebut ke arah badan bayi lalu selipkan ke bagian belakang tubuhnya melalui lengan kirinya. Langkah selanjutnya adalah menekuk selimut yang sebelah kiri, menyelimutkannya pada bayi, dan menyelipkannya di bagian belakang tubuh sebelah kanan. Apabila Anda ingin kedua tangan bayi Anda bebas bergerak, lakukan penyelipan selimut melalui kedua lengan bayi Anda. Jangan membedongnya terlalu erat. Sekarang, ada juga penggedong yang praktis, dijual di toko peralatan bayi. Cukup menarik resletingnya saja maka bayi Anda akan merasa nyaman di dalamnya. 4. Bagaimana menghentikan pembedongan? Tidak ada alasan yang pasti untuk menghentikan bedongan. Banyak orangtua yang merasa kesulitan membedong bayi ketika bayi sudah belajar berguling. Bahaya kan kalau bayi Anda dalam keadaan tergedong, dan ia berguling menghadap ke bawah dalam bedongannya. Walaupun belum ada kasus kematian karena hal itu, namun kita patut mencegahnya. Caranya adalah dengan membiarkan kedua tangannya terbebas dari bedongan dan 'membungkusnya' dengan longgar. Ketika bayi Anda semakin pandai berguling dan melonggarkan sendiri gedongannya, ini pertanda Anda bisa menghentikan pembedongan. Bisa jadi bayi Anda terbiasa di dalam gedongan agar bisa tertidur. Untuk menyikapi hal ini, tinggalkan kebiasaan tersebut perlahan-lahan. Untuk beberapa bayi, pindah ke sleeping bag lebih nyaman daripada harus mengenakan piyama dan selimut.

1 komentar:

Apakah artikel ini berguna? Apa Pendapat Anda?

Adbox