tag:blogger.com,1999:blog-19662794069640433352024-03-05T03:30:29.151-08:00kiat sehat tanpa dokterKesehatan anak, kecantikan alami, HIV/AIDS, Autisme, Kanker, Rokok, ASI, Herbal, Kiat sehat, Bahaya Vaksin dan Imunisasi, kelemahan Dunia Medis, Bekam, Bahaya Obat Kimia, Makananresep masakan kue dan minuman kuliner mak nyushttp://www.blogger.com/profile/01132979325477980305noreply@blogger.comBlogger225125tag:blogger.com,1999:blog-1966279406964043335.post-6445842012629243482014-04-03T23:15:00.001-07:002014-04-03T23:16:11.749-07:00Cap Kaki Tiga Setia Manfaat<div class="fullpost">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjs3KcCHc6kGy3Lg0e5Tjqbf8vEDZIhyCJk81RIzr68YJ6nxoW295MEBPpA5TP1A0ljBji8AQU9LOKLXzsNQq4vMaW-mAPMln2Ie27ilrxaFv33XX1L1c1NZitU5KGrhNrs9-EZdHu3kEiT/s1600/kakitiga.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Cap Kaki Tiga Setia Manfaat" border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjs3KcCHc6kGy3Lg0e5Tjqbf8vEDZIhyCJk81RIzr68YJ6nxoW295MEBPpA5TP1A0ljBji8AQU9LOKLXzsNQq4vMaW-mAPMln2Ie27ilrxaFv33XX1L1c1NZitU5KGrhNrs9-EZdHu3kEiT/s1600/kakitiga.jpg" title="Cap Kaki Tiga" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Cap Kaki Tiga Setia Manfaat</b> menjadi istilah paling populer beberapa minggu terakhir ini. Sebab apa? Karena sedang diadakan kontes SEO dengan kata kunci <i>Cap Kaki Tiga Setia Manfaat</i>. Kata kunci yang diberikan mengarah pada sebuah tema <b>Inspirasi Setia bersama Cap Kaki Tiga</b>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a name='more'></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kesetiaan bisa menjadi milik semua orang. Kesetiaan dibicarakan dan didambakan oleh hampir setiap orang. Dan <b>Cap Kaki Tiga Setia</b> Memberi<b> Manfaat</b> untuk para pelanggan selama 75 tahun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tak harus ragu tak harus bimbang, setiap muncul gejala dan keluhan berkaitan dengan panas dalam langsung saja minum <b>Cap Kaki Tiga</b> yang pasti <b>Setia </b>Memberi <b>Manfaat</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<br />
<br />
<a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a>
<img border="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MTY*OTk*MDYmcHQ9MTI2MzcxNjUxNTQzNyZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" height="0" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_768d3f46-a1df-14c4-f1b5-191d639ffc7c.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a>
<img border="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MjI3MjQ1MTUmcHQ9MTI2MzcyMjc3OTEyNSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" height="0" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="Gickr helps you to pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_f2c3d38c-f753-40d4-190e-b9859772ed3d.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a></div>
resep masakan kue dan minuman kuliner mak nyushttp://www.blogger.com/profile/01132979325477980305noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1966279406964043335.post-87242439220404873282014-02-20T15:04:00.000-08:002014-02-20T15:04:57.055-08:00INILAH 10 TANAMAN OBAT PALING AMPUH DI DUNIA<div class="fullpost">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjq34FhU7M0dqPGyj2ndXe5JIMPPaGWPI2SFjTywvHwzi_942k7NzE-1UGiXiuJiez_PW89CnFzzfk1BV8oIORkA5gUpX6DwneiHJLwokjVaN8g7OcWQpHzSbBRaV2p48gD3hbbiQjpo5Ik/s1600/kunyit.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjq34FhU7M0dqPGyj2ndXe5JIMPPaGWPI2SFjTywvHwzi_942k7NzE-1UGiXiuJiez_PW89CnFzzfk1BV8oIORkA5gUpX6DwneiHJLwokjVaN8g7OcWQpHzSbBRaV2p48gD3hbbiQjpo5Ik/s1600/kunyit.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Ratri</b> <i>(disamarkan)</i>, seorang dokter di <b>Jakarta</b>, bertekad berobat ke <b>Amsterdam</b> karena tak ingin payudara kanannya diangkat setelah 6 bulan sebelumnya yang sebelah kiri sudah dioperasi akibat kanker. 4 Bulan "mondok" di negeri kincir angin, penyakit mematikan itu "enyah" dari tubuhnya, tanpa harus operasi. Saat pamit pulang dr Ratri bertanya pada dr Belanda itu, kalau "ada apa-apa", lalu obatnya habis, apakah perlu kontrol ke situ lagi. Dr itu menjawab,<i>"Je hoeft hier niet te komen" (anda tidak perlu datang kemari), "Obat yang anda makan selama ini adalah <b>ramuan herbal</b>, di negara anda banyak tanaman itu". </i>Nah loh, mestinya obat tak harus susah di dapat, karena dari tanaman yang biasa tumbuh di kebon nya orang orang desa. Apa itu? Inilah <b>10 tanaman obat paling manjur di dunia</b>. Selamat membaca</div>
<div style="text-align: justify;">
<img border="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjMzMDU3ODQ2ODcmcHQ9MTI2MzMwNjM4NTAzMSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*2YjI5NGFlMTI1ZTY*OWUyYTkyMmQ*OTQ4NzI5NDJkNyZvZj*w.gif" height="0" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a>
<img border="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MTY*OTk*MDYmcHQ9MTI2MzcxNjUxNTQzNyZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" height="0" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a> </div>
<a name='more'></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<strong style="color: #676767; font-family: Georgia, 'Lucida Grande'; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; margin: 0px; padding: 0px;">1. Kunyit</strong><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a></div>
<div style="background-color: white; color: #676767; font-family: Georgia, 'Lucida Grande'; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; padding: 5px 0px; text-align: justify;">
Jenis rempah yang satu ini sudah pasti Anda kenal dengan baik. Selain dapat memberikan warna kuning alami pada masakan, kunyit juga bermanfaat untuk meredakan radang tenggorokan, karena kunyit mengandung zat snit radang. Selain itu kunyit juga mengandung zat aktif lain yang dapat membantu membersihkan otak dari plak, sehingga bahan herbal ini dipercaya mampu mencegah penyakit <span class="d227l500u46" id="d227l500u46_6" style="border-left-color: transparent; border-right-color: transparent; border-style: solid; border-top-color: transparent; border-width: 1px; color: #009900; cursor: pointer; display: inline !important; float: none; list-style: none; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: underline;">Alzheimer</span>. Kunyit juga dapat membantu mencegah penyakit kangker usus besar karena keberadaan zat antioksidan di dalamnya.</div>
<div style="background-color: white; color: #676767; font-family: Georgia, 'Lucida Grande'; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; padding: 5px 0px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;">2. Kayu Manis</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain aroma khas yang dimiliki oleh kayu manis, ternyata dengan rajin mengkonsumsi ekstrak kayu manis setiap harinya, bahan ini mampu mengurangi kadar gula darah sekitar 10 %, dengan demikian mampu mengurangi resiko terkena penyakit jantung.</div>
<br />
<div style="background-color: white; color: #676767; font-family: Georgia, 'Lucida Grande'; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; padding: 5px 0px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;">3. Jahe</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Tanaman herbal ini sangat dikenal dapat menghangatkan badan, karena jahe memang dapat membantu mengatur laju aliran darah. Berdasarkan penelitian para ahli, dengan mengkonsumsi jahe Anda dapat mencegah sakit perut termasuk mencegah rasa mual, karena kandungan antioksidan di dalam jahe yang bekerja dengan menahan efek <span class="d227l500u46" id="d227l500u46_3" style="border-left-color: transparent; border-right-color: transparent; border-style: solid; border-top-color: transparent; border-width: 1px; color: #009900; cursor: pointer; display: inline !important; float: none; list-style: none; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: underline;">serotonin</span> dan menghentikan radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Selain itu jahe juga dapat mengurangi rasa nyeri pada penderita osteoarthritis. Penelitian di Michigan membuktikan bahwa jahe mampu membunuh sel kangker rahim sebaik bahkan lebih baik dari pengobatan kemoterapi.</div>
<br />
<div style="background-color: white; color: #676767; font-family: Georgia, 'Lucida Grande'; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; padding: 5px 0px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;">4. Bawang Putih</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Aroma kuat bawang putih tak jarang membuat Anda mengurungkan diri untuk mengkonsumsi bahan herbal ini. Padahal banyak manfaat yang dapat diperoleh dari bawang putih. Manfaat ekstrim yang dapat Anda peroleh yakni bawang putih mampu meminimalisr kangker. Selain itu kandungan zak aktif didalamnya mampu menurunkan tekanan darah tinggi dan dapat pula mencegah <span class="d227l500u46" id="d227l500u46_5" style="border-left-color: transparent; border-right-color: transparent; border-style: solid; border-top-color: transparent; border-width: 1px; color: #009900; cursor: pointer; display: inline !important; float: none; list-style: none; margin: 0px; padding: 0px; text-decoration: underline;">stroke</span>.</div>
<br />
<div style="background-color: white; color: #676767; font-family: Georgia, 'Lucida Grande'; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; padding: 5px 0px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;">5. Rosemery</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Tanaman herbal berikut ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan bunga mawar. Jenis herbal ini banyak digunakan di dalam resep masakan dengan rasanya yang khas yakni pahit bercampur sepat. Karena kandunga zat antioksidan yang cukup tinggi, maka umumnya ditambahkan pada masakan yang di panggang. Fungsinya adalah untuk mengurangi zat-zat karsinogenik di dalam makanan yang dimasak. Rosemary juga mengandung bahan aktif berupa asam karnosik (carnosic acid) yang mampu melindungi otak dari radikal bebas sehingga dapat menurunkan resiko terkena penyakit Alzheimer dan stroke.</div>
<br />
<div style="background-color: white; color: #676767; font-family: Georgia, 'Lucida Grande'; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; padding: 5px 0px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;">6. Holy Basil</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain ditambahkan pada menu masakan dan minuman the, Holy basil juga memiliki kegunaan yang tidak kalah hebat dengan tanaman herbal lainnya. Karena kemampuannya dalam meningkatkan adrenalin dan noradrenalin serta menurunkan serotonin, maka tanaman ini dapat membantu Anda dalam menurunkan stress. Tak hanya itu, berdasarkan penelitian, Holy basil pun efektif untuk mengurangi kadar gula darah sehingga dapat membantu penderita diabetes dan dapat mengurangi kadar kolesterol serta menghambat terbentuknya kangker payudara.</div>
<br />
<div style="background-color: white; color: #676767; font-family: Georgia, 'Lucida Grande'; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; padding: 5px 0px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;">7. St. Jhon’s Wort</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Tumbuhan herbal menjalar ini biasanya digunakan untuk proses penyembuhan pada penderita depressi. Kandungan Hyperforin didalamnya dapat membantu Anda untuk mengurangi asupan alkohol. Tanaman ini memiliki kandungan melatonin yang dapat memoperbaiki kualitas tidur Anda.</div>
<br />
<div style="background-color: white; color: #676767; font-family: Georgia, 'Lucida Grande'; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; padding: 5px 0px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;">8. Andrographis</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Tanaman herbal asli India dan Srilanka ini telah menjadi bahan penelitian bagi para ahli selama lebih kurang 30 tahun. Tanaman ini dikenal ampuh untuk mengatasi infeksi saluran pernafasan dan dapat membantu melindungi hati.</div>
<br />
<div style="background-color: white; color: #676767; font-family: Georgia, 'Lucida Grande'; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; padding: 5px 0px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;">9. Sea Buckthron</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Jenis tumbuhan herbal yang satu ini banyak terdapat dinegara-negara Eropa dan Asia. Tanaman ini kaya akan vitamin dan nutrisi. Biasanya digunakan dalam produk perawatan kulit dan suplemen diet. Karena di dalamnya terdapat kandungan asam lemak yang dapat membantu melembabkan selaput lendir dan vagina.</div>
<br />
<div style="background-color: white; color: #676767; font-family: Georgia, 'Lucida Grande'; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; padding: 5px 0px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong style="margin: 0px; padding: 0px;">10. Kudzu</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Tanaman asli Jepang ini biasanya digunakan dalam menu makanan seperti salad. Didalamnya terdapat kandungan vitamin A dan C. Kudzu sangat membantu bagi para pecandu Alkohol. Karena dengan mengkonsumsi Kudzu, akan terjadi reaksi di dalam otak yang akan memerintahkan Anda untuk berhenti meminum Alkohol, masih dilakukan penelitian lebih lanjut tentang keterkaitan bahan ini dengan sistem otak. Dalam pengobatan tradisional Cina, Kudzu digunakan untuk membantu menyembuhkan vertigao.</div>
<br />
<div style="background-color: white; color: #676767; font-family: Georgia, 'Lucida Grande'; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; padding: 5px 0px; text-align: justify;">
Meskipun bersifat alami, namun jika berlebihan maka bahan herbal juga dapat memberikan efek negatif. Oleh karenanya ada baiknya sebelum mengkonsumsi produk-produk herbal, Anda konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter agar herbal yang Anda gunakan dapat bekerja secara efektif dan sesuai dengan dosis yang dianjurkan.</div>
<div style="background-color: white; color: #676767; font-family: Georgia, 'Lucida Grande'; font-size: 12px; line-height: 19.200000762939453px; padding: 5px 0px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Penulis: <em style="margin: 0px; padding: 0px;">Halida Dyah Oktariani</em></div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber: <em style="margin: 0px; padding: 0px;">Healthy Life, Edisi 01/VII — Januari 2008</em></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<em style="margin: 0px; padding: 0px;"><br /></em></div>
</div>
resep masakan kue dan minuman kuliner mak nyushttp://www.blogger.com/profile/01132979325477980305noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-1966279406964043335.post-90111808506927345112013-04-08T00:44:00.001-07:002013-04-08T00:46:25.551-07:00Cara Mengatasi Step Kejang Panas Tinggi Pada Anak<div class="fullpost">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3Kkwf8jiO4b99c1keE4wiGxxNBcuiw4l9uUBlfC478B-LfhR1n1Hr-XyzKAS11_Skc-XY_UGzRZv1uU-AoppCm0a5eLviNV7MnY0czpZqLgeBboPl6F3FpvucsXoysh37kNdFrleMZXa2/s1600/panas.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="118" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3Kkwf8jiO4b99c1keE4wiGxxNBcuiw4l9uUBlfC478B-LfhR1n1Hr-XyzKAS11_Skc-XY_UGzRZv1uU-AoppCm0a5eLviNV7MnY0czpZqLgeBboPl6F3FpvucsXoysh37kNdFrleMZXa2/s200/panas.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333;"><span style="font-family: inherit; line-height: 18px;"><b>Bagaimana Cara Mengatasi Step Kejang Panas Tinggi Pada Anak? </b></span></span><span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Jika anak mengalami demam yang tinggi seringkali disertai dengan munculnya kejang-kejang atau dikenal dengan istilah step. Bagaimana pertolongan pertama jika anak mengalami kejang demam?</span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Kejang yang disebabkan oleh demam umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun. Gejala yang timbul adalah tubuh tersentak dan mulai kaku, mengeluarkan air liur, muntah, bola matanya memutar, kulit tampak sedikit lebih gelap bahkan ada anak yang sampai hilang kesadaran.</span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">
</span></div>
<div class="fullpost">
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Kejang-kejang ini bisa terjadi dalam beberapa detik hingga satu menit, tapi pada kasus tertentu kejang bisa muncul sangat lama hingga 15 menit. Bagaimana mengatasinya?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"></span><br />
<a name='more'></a><span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Pada sebagian besar kasus, kejang demam yang terjadi beberapa detik umumnya tidak berbahaya. Tapi jika berlangsung lama, berulang dan tidak segera dilakukan pertolongan akan menimbulkan bahaya seperti kerusakan otak atau sebagai gejala awal dari penyakit serius.</span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Orangtua harus tetap waspada terhadap anak yang mengalami kejang-kejang, terutama jika terjadi berkali-kali. Kejang demam umumnya terjadi pada anak-anak yang mengalami demam lebih dari 39 derajat celsius, meskipun bisa juga terjadi pada temperatur yang lebih rendah.</span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Sebesar 3-5 persen kejang demam terjadi pada usia balita. Jika anak pernah mengalami kejang demam di usia pertama kehidupannya, maka ada kemungkinan ia akan mengalami kembali mengalami kejang meskipun temperatur demamnya lebih rendah.</span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Seperti dikutip dari<em> Babycenter</em>, Selasa (2/3/2010) ada beberapa langkah yang bisa dilakukan orangtua jika anaknya mengalami kejang demam, yaitu:</span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<ol style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">
<li style="list-style: square outside none; margin: 0px 0px 0px 15px; padding: 5px 0px; text-align: justify;">Pindahkan anak ke tempat yang aman seperti lantai atau kasur serta jauh dari benda-benda berbahaya.</li>
<li style="list-style: square outside none; margin: 0px 0px 0px 15px; padding: 5px 0px; text-align: justify;">Miringkan posisi kepala ke salah satu sisi agar ia tidak tersedak dan memudahkan keluarnya air liur atau muntah.</li>
<li style="list-style: square outside none; margin: 0px 0px 0px 15px; padding: 5px 0px; text-align: justify;">Melonggarkan pakaian yang digunakannya agar anak tidak mengalami sesak napas.</li>
<li style="list-style: square outside none; margin: 0px 0px 0px 15px; padding: 5px 0px; text-align: justify;">Jangan meletakkan atau memasukkan apapun ke dalam mulutnya selama kejang-kejang berlangsung, termasuk memberinya obat-obatan.</li>
<li style="list-style: square outside none; margin: 0px 0px 0px 15px; padding: 5px 0px; text-align: justify;">Jika anak sulit bernapas atau kulitnya membiru segera bawa ke rumah sakit atau telpon ambulance.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Beberapa orangtua ada yang berusaha mencegah kejang demam pada anaknya dengan segera menurunkan panas tubuhnya. Tapi kejang demam cenderung datang dengan tiba-tiba, bahkan sebelum orangtua menyadari bahwa anaknya sakit. Karenanya orangtua tetap harus membawa anaknya ke dokter untuk mengetahui apa penyebabnya.</span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Biasanya kejang-kejang terjadi apabila demam disebabkan oleh infeksi virus saluran pernapasan atas, roseola atau infeksi telinga. Namun pada beberapa kasus tertentu, kejang demam terjadi sebagai gejala dari penyakit meningitis atau masalah serius lainnya.</span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"><br /></span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">Selain demam yang tinggi, kejang-kejang juga bisa terjadi akibat penyakit radang selaput otak, tumor, trauma atau benjolan di kepala serta gangguan elektrolit dalam tubuh. Karenanya orangtua dan dokter harus mencari tahu apa penyebab kejang-kejang tersebut.</span></div>
<span style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 18px;">
</span></div>
resep masakan kue dan minuman kuliner mak nyushttp://www.blogger.com/profile/01132979325477980305noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-1966279406964043335.post-76356405153337338802012-09-28T08:18:00.002-07:002012-09-28T08:19:00.182-07:00petai, kaya Manfaat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJsYL70AiJIhrc1lqSyoEBCqsJptFBfyUQIW-d8StimFKxbhE8D85pV6RQ5pLCMLDfi9nSH1Uiy3VrN9_kQQIVDexb-cVRARU1JKGoPC9nWJpCKmvBRI_bi9ZYovl9FrE-reJuMoM-hZbc/s1600/petai.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJsYL70AiJIhrc1lqSyoEBCqsJptFBfyUQIW-d8StimFKxbhE8D85pV6RQ5pLCMLDfi9nSH1Uiy3VrN9_kQQIVDexb-cVRARU1JKGoPC9nWJpCKmvBRI_bi9ZYovl9FrE-reJuMoM-hZbc/s1600/petai.jpg" /></a></div>
Anda semua pasti mengenal bahwa Petai (Pete) sebagai buah yang membuat bau mulut dan bau sangat tidak sedap. Tapi mungkin banyak diantara anda tidak mengetahui bahwa pete mengandung 3 macam gula alami yaitu sukrosa, fruktosa dan glukosa yang dikombinasikan dengan serat.<br />
<a name='more'></a><br />
<div class="fullpost">
Kombinasi kandungan ini mampu memberikan dorongan tenaga yang instan, namun cukup lama dan cukup besar efeknya. Riset membuktikan dua porsi pete mampu memberikan tenaga yang cukup untuk melakukan aktivitas berat selama 90 menit.
Makanya jangan heran jika pete adalah buah yang disukai oleh para atlet top. Penelitian juga membuktikan bahwa pete tidak hanya memberikan energi, namun juga mampu mencegah bahkan mengatasi beberapa macam penyakit dan kondisi buruk.
Depresi
Menurut survei yang dilakukan oleh MIND diantara pasien penderita depresi, banyak orang merasa lebih baik setelah makan pete. Hal ini terjadi karena pete mengandung tryptophan, sejenis protein yang diubah tubuh menjadi serotonin. Inilah yang akan membuat relax, memperbaiki mood dan secara umum membuat seseorang lebih bahagia.
PMS (premenstrual syndrome)
Jika mengalami PMS saat ‘tamu’ datang, anda tidak perlu minum pil ini ataupun itu, cukup atasi dengan makan pete. Vitamin B6 yang dikandung pete mengatur kadar gula darah, yang dapat membantu mood.
Anemia
Dengan kandungan zat besi yang tinggi, pete dapat menstimulasi produksi sel darah merah dan membantu apabila terjadi anemia.
Tekanan darah tinggi
Buah tropis unik ini sangat tinggi kalium, tetapi rendah garam, sehingga sangat sempurna untuk memerangi tekanan darah. Begitu tingginya, sehingga FDA Amerika mengizinkan perkebunan pete untuk melakukan klaim resmi mengenai kemampuan buah ini untuk menurunkan resiko tekanan darah dan stroke.
Kemampuan otak
200 siswa di Twickenham (Middlesex) tertolong dengan mudah melalui ujian pada tahun ini karena memakan pete pada saat sarapan, istiraha, dan makan siang. Riset telah membuktikan bahwa buah dengan kandungan kalium tinggi dapat membantu belajar dengan membantu siswa semakin waspada.
Sembelit
Karena kandungan serat yang tinggi, maka pete akan mempermudah menormalkan kembali aksi pencernaan, membantu mengatasi permasalahan ini tanpa harus kembali ke laksativ.
Obat mabuk
Salah satu cara paling cepat untuk menyembuhkan “penyakit” mabuk adalah milkshake pete, yang dimaniskan dengan madu. Pete akan membantu menenangkan perut dan dengan bantuan madu akan meningkatkan kadar gula darah yang jatuh, sedangkan susu akan menenangkan dan kembali memperbaiki kadar cairan dalam tubuh.
Kekenyangan
Pete memiliki efek antasid pada tubuh, sehingga bila dada anda terasa panas akibat kebanyakan makan, cobalah makan pete untuk mengurangi sakitnya.
Mual di pagi hari
Makan pete diantara jam makan akan menolong mempertahankan kadar gula dan menghindari muntah.
Gigitan nyamuk
Sebelum anda meraih krim gigitan nyamuk, coba untuk menggosok daerah yang terkena gigitan dengan bagian dalam kulit pete. Banyak orang berhasil mengatasi rasa gatal dan bengkak dengan cara ini.
Untuk saraf
Pete mengandung vitamin V dalam jumlah besar, sehingga akan membantu menenangkan sistem saraf.
Kegemukan
Penelitian di Institute of Psychology Austria menemukan bahwa tekanan pada saat kerja menyebabkan orang sering meraih makanan yang menenangkan seperti coklat dan keripik. Dengan melihat kepada 5.000 pasien di rumah sakit, peneliti menemukan bahwa kebanyakan orang mejadi gemuk karena tekanan kerja yang tinggi.
Laporan menyimpulkan bahwa, untuk menghindari nafsu memakan makanan karena panik, kita butuh mengendalikan kadar gula dalam darah dengan ngemil makanan tinggi karbohidrat setiap dua jam untuk mempertahankan kadarnya tetap.
Luka lambung
Pete digunakan sebagai makanan untuk merawat pencernaan karena texturnya yang lembut dan halus. Buah ini adalah satu-satunya buah mentah yang dapat
dimakan tanpa menyebabkan stress dalam beberapa kasus yang parah. Buah ini juga mampu menetralkan asam lambung dan mengurangi iritasi dengan melapisi permukaan dalam lambung.
Mengatur suhu tubuh
Banyak budaya lain yang melihat pete sebagai buah ‘dingin’ yang mampu menurunkan suhu tubuh dan emosi ibu yang menanti kelahiran anaknya. Di Belanda misalnya, ibu hamil akan makan pete untuk meyakinkan agar si bayi lahir dengan suhu tidak tinggi.
Seasonal Affective Disorder (SAD)
(penyakit emosional yang kacau)
Pete dapat membranous penderitas SAD kerena mengandung pendorong mood alami, tryptophan.
Merokok
Pete dapat menolong orang yang ingin berhenti merokok. Vitamin B6 dan B12 yang dikandungnya, bersama dengan kalium dan magnesium, membantu tubuh cepat sembuh dari efek penghentian nikotin
Stress
Kalium adalah mineral penting, yang membantu untuk menormalkan detak jantung, mengirim oksigen ke otak dan mengatur keseimbangan cairan tubuh. Ketika kita stress, kecepatan metabolisme kita akan meningkat, sehingga akan mengurangi kadar kalium dalam tubuh. Hal ini dapat diseimbangkan lagi dengan bantuan makan petai yang tinggi kalium.
Stroke
Menurut riset dalam “The New England Journal of Medicine” makan pete sebagai bagian dari makanan sehari-hari akan menurunkan resiko kematian karena stroke sampai 40%.
Setelah membaca semua fakta diatas maka anda harus percaya bahwa pete adalah obat alami untuk berbagai macam penyakit. Jika anda membandingkannya dengan apel, pete memiliki protein 4 kali lebih banyak, karbohidrat dua kali lebih banyak, tiga kali lipat fosfor, lima kali lipat Vitamin A dan zat besi, dan dua kali lipat jumlah vitamin dan mineral lainnya.
Pete juga kaya kalium dan merupakan buah dengan nilai makanan terbaik. Jadi mungkin sekaranglah saatnya anda mengubah kata-kata yang sudah terkenal mengenai apel itu menjadi:
“A Petai a day keeps the doctor away”<br />
<br />
<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjMzMDU3ODQ2ODcmcHQ9MTI2MzMwNjM4NTAzMSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*2YjI5NGFlMTI1ZTY*OWUyYTkyMmQ*OTQ4NzI5NDJkNyZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results2/anim_c882b044-d4da-d8b4-f98d-31d74b292fea.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a>
<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MTY*OTk*MDYmcHQ9MTI2MzcxNjUxNTQzNyZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_768d3f46-a1df-14c4-f1b5-191d639ffc7c.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a>
<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MjI3MjQ1MTUmcHQ9MTI2MzcyMjc3OTEyNSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="Gickr helps you to pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_f2c3d38c-f753-40d4-190e-b9859772ed3d.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a></div>
resep masakan kue dan minuman kuliner mak nyushttp://www.blogger.com/profile/01132979325477980305noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1966279406964043335.post-35894593786309725512012-09-28T08:06:00.001-07:002012-09-28T08:06:36.227-07:00Jengkol Itu Sehat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggMdbt0OPZ38t_QyHgp5kCf725CIpb24j4NId7od9zAJvYcGHn6D1BXDz3MjG4S3FNK_CFnPUF0Q4VQwWwNwU9q_XO7R8R2dmTAeuXqzLg2B9msIEa3jDKcKhjqVMBs4oXoXCPkcxpJJ0d/s1600/jengkol.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="140" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggMdbt0OPZ38t_QyHgp5kCf725CIpb24j4NId7od9zAJvYcGHn6D1BXDz3MjG4S3FNK_CFnPUF0Q4VQwWwNwU9q_XO7R8R2dmTAeuXqzLg2B9msIEa3jDKcKhjqVMBs4oXoXCPkcxpJJ0d/s200/jengkol.jpg" width="200" /></a></div>
Bila Anda penggemar makanan tradisional, pasti Anda mengenal benda yang berbentuk bulat gepeng, kulit tipis kecoklatan, berbau dan banyak dikonsumsi orang. Benda tersebut adalah Jengkol. Jengkol atau Jering atau Pithecollobium Jiringa atau Pithecollobium Labatum adalah tumbuhan khas di wilayah Asia Tenggara, termasuk yang digemari di Malaysia, Thailand dan Indonesia terutama di wilayah Jawa Barat yang seharinya dikonsumsi 100 ton.<br />
<a name='more'></a><br />
<div class="fullpost">
Tanaman jengkol berupa pohon yang tingginya dapat mencapai 10-26 meter. Buahnya berupa polong berbentuk gepeng dan berbelit. Warna buahnya lembayung tua. Setelah tua, bentuk polong buahnya menjadi cembung dan di tempat yang mengandung biji ukurannya membesar. Tiap polong dapat berisi 5-7 biji. Bijinya berkulit ari tipis dan berwarna cokelat mengilap.
Jengkol akan membuat kehebohan saat memasaknya dan setelah diproses oleh pencernaan, yaitu menimbulkan bau yang katanya tak sedap. Penyebab bau itu sebenarnya adalah asam-asam amino yang terkandung di dalam biji jengkol. Asam amino itu didominasi oleh asam amino yang mengandung unsur Sulfur (Ketika terdegradasi atau terpecah-pecah menjadi komponen yang lebih kecil, asam amino itu akan menghasilkan berbagai komponen flavor yang sangat bau, karena pengaruh sulfur tersebut. Salah satu gas yang terbentuk dengan unsur itu adalah gas H2S yang terkenal sangat bau.
Bau yang ditimbulkan dari jengkol itu sebenarnya cukup mengganggu, terutama bagi orang lain yang tidak ikut makan. Kalau yang makan, meskipun bau, setidak-tidaknya sudah menikmati kelezatan jengkol. Tetapi bagi orang lain yang tidak ikut merasakan, tetapi cuma kebagian baunya, akan merasa sangat terganggu. Apalagi dengan air seni yang dikeluarkannya. Jika pemakan jengkol ini buang air di WC dan kurang sempurna membilasnya, maka WC akan bau tidak enak dan mengganggu ketenangan orang lain.
Saat dicerna jengkol akan menyisakan zat yang disebut asam jengkolat (jencolid acid) yang dibuang ke ginjal. Di sinilah efek yang sering ditakuti oleh orang-orang, yaitu jengkoleun atau jengkolan. Jengkolan terjadi saat asam jengkolat yang memang sulit larut dalam air akhirnya mengendap dalam ginjal, membentuk kristal padat hingga bisa berakibat sulit membuang air seni. Jika pH darah kita netral, asam jengkolat aman-aman saja, tapi jika cenderung asam (pH kurang dari 7) asam jengkolat membentuk kristal tak larut.
Risiko terkena jengkolan ini tidak tergantung pada banyaknya jengkol yang dikonsumsi, tetapi bergantung pada kerentanan tubuh seseorang. Orang yang rentan, mengonsumsi sedikit jengkol saja dapat menyebabkan terjadinya jengkolan. Apa yang memengaruhi kerentanan seseorang terhadap asam jengkolat belum jelas, tapi diduga akibat faktor genetik dan lingkungan.
Dibalik bau yang ditimbulkan jengkol, ternyata terkandung manfaat yang berguna bagi kesehatan. Menurut berbagai penelitian menunjukkan bahwa jengkol juga kaya akan karbohidrat, protein, vitamin A, vitamin B, Vitamin C, fosfor, kalsium, alkaloid, minyak atsiri, steroid, glikosida, tanin, dan saponin.
Khusus untuk vitamin C terdapat kandungan 80 mg pada 100 gram biji jengkol, sedangkan angka kecukupan gizi yang dianjurkan per hari adalah 75 mg untuk wanita dewasa dan 90 mg untuk pria dewasa.
Selain itu, Jengkol merupakan sumber protein yang baik, yaitu 23,3 g per 100 g bahan. Kadar proteinnya jauh melebihi tempe yang selama ini dikenal sebagai sumber protein nabati, yaitu hanya 18,3 g per 100 g. Kebutuhan protein setiap individu tentu saja berbeda-beda. Selain untuk membantu pertumbuhan dan pemeliharaan, protein juga berfungsi membangun enzim, hormon, dan imunitas tubuh. Karena itu, protein sering disebut zat pembangun.
Untuk zat besi, Jengkol mengandung 4,7 g per 100 g. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia. Gejala-gejala orang yang mengalami anemia defisiensi zat besi adalah kelelahan, lemah, pucat dan kurang bergairah, sakit kepala dan mudah marah, tidak mampu berkonsentrasi, serta rentan terhadap infeksi. Penderita anemia kronis menunjukkan bentuk kuku seperti sendok dan rapuh, pecah-pecah pada sudut mulut, lidah sulit menelan.
Remaja, wanita hamil, ibu menyusui, orang dewasa, dan vegetarian adalah yang paling berisiko untuk mengalami kekurangan zat besi. Di dalam tubuh, besi sebagian terletak dalam sel-sel darah merah sebagai heme, suatu pigmen yang mengandung inti sebuah atom besi.
Jengkol juga sangat baik bagi kesehatan tulang karena tinggi kandungan kalsium, yaitu 140 mg/ 100 g. Peran kalsium pada umumnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu membantu pembentukan tulang dan gigi, serta mengatur proses biologis dalam tubuh.
Keperluan kalsium terbesar adalah pada saat masa pertumbuhan, tetapi pada masa dewasa konsumsi yang cukup sangat dianjurkan untuk memelihara kesehatan tulang. Konsumsi kalsium yang dianjurkan pada orang dewasa adalah 800 mg per hari.
Kandungan fosfor pada jengkol (166,7 mg/100 g) juga sangat penting untuk pembentukan tulang dan gigi, serta untuk penyimpanan dan pengeluaran energi. Dengan demikian, sesungguhnya banyak manfaat yang diperoleh dari mengonsumsi jengkol dan ini hanya masukan saja, bukan doktrin yang mengharuskan Anda untuk percaya dan mengikuti agar mengkonsumsi jengkol, tapi hanya sekedar Anda tahu bahwa ada khasiat dibalik sayuran polong berbau ini.<br />
<br />
<br />
<br />
<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjMzMDU3ODQ2ODcmcHQ9MTI2MzMwNjM4NTAzMSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*2YjI5NGFlMTI1ZTY*OWUyYTkyMmQ*OTQ4NzI5NDJkNyZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results2/anim_c882b044-d4da-d8b4-f98d-31d74b292fea.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a>
<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MTY*OTk*MDYmcHQ9MTI2MzcxNjUxNTQzNyZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_768d3f46-a1df-14c4-f1b5-191d639ffc7c.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a>
<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MjI3MjQ1MTUmcHQ9MTI2MzcyMjc3OTEyNSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="Gickr helps you to pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_f2c3d38c-f753-40d4-190e-b9859772ed3d.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a></div>
resep masakan kue dan minuman kuliner mak nyushttp://www.blogger.com/profile/01132979325477980305noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1966279406964043335.post-75304364887039559092012-09-21T08:19:00.003-07:002012-09-21T08:21:10.345-07:00Sejarah Kegagalan Imunisasi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbZ6Za-7WIsKARZ8aTH8KhJj0oqL2g8Jn6T5b06EfP0DQEVG6jI6_aGa2ho5QNr8CdfCIE93tF6KNZORbSF3nfE32HpaGBtzXGN_oVQumRQ_JbAKb4LN4E8WRbfWnnYzNrYjmf4BbSQJzr/s1600/save.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbZ6Za-7WIsKARZ8aTH8KhJj0oqL2g8Jn6T5b06EfP0DQEVG6jI6_aGa2ho5QNr8CdfCIE93tF6KNZORbSF3nfE32HpaGBtzXGN_oVQumRQ_JbAKb4LN4E8WRbfWnnYzNrYjmf4BbSQJzr/s1600/save.jpg" /></a></div>
Fakta-fakta Sejarah Mengungkapkan Mengenai Bahaya Dan Kegagalan Vaksin
(HISTORICAL FACTS EXPOSING THE DANGERS AND INEFFECTIVENESS OF VACCINES)
(Report by Michael Devitt)<br />
<a name='more'></a><br />
<div class="fullpost">
- Pada 1871-2, Inggris, dengan 98% dari penduduk berusia antara 2 dan 50 divaksinasi terhadap penyakit cacar, itu mengalami wabah cacar terburuk yang pernah dengan 45.000 kematian. Selama periode yang sama di Jerman, dengan tingkat vaksinasi 96%, ada lebih dari 125.000 kematian akibat cacar. (Dokumen Hadwen)<br />
<br />
- Di Jerman, massal vaksinasi wajib terhadap difteri dimulai pada tahun 1940 dan 1945 kasus difteri naik dari 40.000 sampai 250.000. (Jangan Dapatkan Terjebak, Hannah Allen)<br />
<br />
- Di Amerika Serikat pada tahun 1960, dua virologists menemukan bahwa kedua vaksin polio terkontaminasi dengan virus SV 40 yang menyebabkan kanker pada hewan serta perubahan dalam kultur jaringan sel manusia. Jutaan anak-anak telah disuntik dengan vaksin. (Med JNL of Australia 17/3/1973 p555)<br />
<br />
- Pada tahun 1967, Ghana dinyatakan campak bebas oleh Organisasi Kesehatan Dunia setelah 96% dari populasinya adalah divaksinasi. Pada tahun 1972, Ghana mengalami salah satu wabah terburuk campak dengan angka kematian tertinggi yang pernah nya. (Dr H Albonico, MMR Vaksin Kampanye di Swiss, Maret 1990)<br />
<br />
- Di Inggris antara tahun 1970 dan 1990, lebih dari 200.000 kasus batuk rejan terjadi pada anak-anak sepenuhnya divaksinasi. (Komunitas Penyakit Surveillance Centre, Inggris)<br />
<br />
- Pada tahun 1970-an vaksin tuberkulosis percobaan di India yang melibatkan 260.000 orang mengungkapkan bahwa lebih banyak kasus TB terjadi di divaksinasi daripada tidak divaksinasi. (The Lancet 12/1/80 p73)<br />
<br />
- Pada tahun 1977, Dr Jonas Salk yang mengembangkan vaksin polio pertama, bersaksi bersama dengan ilmuwan lain, bahwa inokulasi massal terhadap polio adalah penyebab kasus polio yang paling di seluruh Amerika Serikat sejak 1961. (Ilmu 4/4/77 "Abstrak")<br />
<br />
- Pada tahun 1978, sebuah survei dari 30 negara di AS mengungkapkan bahwa lebih dari separuh anak-anak yang terjangkit campak telah memadai divaksinasi. (The Doctor Rakyat, Dr R Mendelsohn)<br />
<br />
- Pada tahun 1979, Swedia meninggalkan vaksin batuk rejan karena ketidakefektifan nya. Dari 5.140 kasus pada tahun 1978, ditemukan bahwa 84% telah divaksinasi tiga kali! (BMJ 283:696-697, 1981)<br />
<br />
-Para Februari 1981 isu dari Journal of American Medical Association menemukan bahwa 90% dari dokter kandungan dan dokter anak 66% dari menolak untuk mengambil vaksin rubella.<br />
<br />
- Di Amerika Serikat, biaya tembakan DPT tunggal telah bangkit dari 11 sen di tahun 1982 menjadi $ 11,40 pada tahun 1987. Produsen vaksin itu menyisihkan $ 8 per ditembak untuk menutupi biaya hukum dan kerusakan mereka membayar keluar untuk orang tua dari anak-anak yang rusak otak dan anak-anak yang meninggal setelah vaksinasi. (The Vine, Edisi 7, Januari 1994, Nambour, Qld)<br />
<br />
- Di Oman antara 1988 dan 1989, wabah polio terjadi di antara ribuan anak-anak sepenuhnya divaksinasi. Daerah dengan tingkat serangan tertinggi memiliki cakupan vaksin tertinggi. Daerah dengan tingkat serangan terendah memiliki cakupan vaksin terendah. (The Lancet, 21/9/91)<br />
<br />
- Pada tahun 1990, sebuah survei yang melibatkan 598 dokter Inggris mengungkapkan bahwa lebih dari 50% dari mereka menolak untuk memiliki vaksin Hepatitis B, meskipun milik kelompok risiko tinggi mendesak untuk divaksinasi. (Inggris Med JNL, 27/1/1990)<br />
<br />
- Pada tahun 1990, Journal of American Medical Association memiliki artikel tentang campak yang menyatakan "Meskipun lebih dari 95% dari anak usia sekolah di AS yang divaksinasi campak, campak besar wabah terus terjadi di sekolah-sekolah dan sebagian besar kasus dalam hal ini pengaturan terjadi di antara anak-anak yang sebelumnya divaksinasi. " (JAMA, 21/11/90)<br />
<br />
- Di Amerika Serikat, dari Juli 1990 sampai November 1993, US Food and Drug Administration dihitung total 54072 reaksi buruk setelah vaksinasi. FDA mengakui bahwa jumlah ini hanya mewakili 10% dari total nyata, karena sebagian besar dokter menolak untuk melaporkan cedera vaksin. Dengan kata lain, reaksi yang merugikan bagi periode ini melebihi setengah juta! (Vaksin Nasional Pusat Informasi, 2 Maret 1994)
- Di New England Journal of Medicine edisi Juli 1994 sebuah studi menemukan bahwa lebih dari 80% anak di bawah 5 tahun yang telah tertular batuk rejan sudah sepenuhnya divaksinasi.<br />
<br />
- Pada tanggal 2 November 2000, Asosiasi Dokter Amerika dan Bedah (AAPS) mengumumkan bahwa anggotanya memilih pada pertemuan 57 tahunan mereka di St Louis untuk lulus resolusi yang menyerukan untuk mengakhiri wajib vaksin anak. Resolusi tersebut berlalu tanpa satu suara "tidak".<br />
sumber asli: http://www.vaccinationdebate.com/<br />
<br />
<br />
<a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results2/anim_c882b044-d4da-d8b4-f98d-31d74b292fea.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a>
<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MTY*OTk*MDYmcHQ9MTI2MzcxNjUxNTQzNyZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_768d3f46-a1df-14c4-f1b5-191d639ffc7c.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a>
<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MjI3MjQ1MTUmcHQ9MTI2MzcyMjc3OTEyNSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="Gickr helps you to pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_f2c3d38c-f753-40d4-190e-b9859772ed3d.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a></div>
resep masakan kue dan minuman kuliner mak nyushttp://www.blogger.com/profile/01132979325477980305noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1966279406964043335.post-69449175047279758182012-09-17T21:26:00.000-07:002012-09-17T21:26:35.569-07:00Baby Led Weaning<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLYJP7PVdru5uTkkUAD2Zpeqx2mMFE8R_D4R_5Fen3IlnAFeqw-MTUq8Mg8qjQNkPeRWwJGghlaytuCMIbBnXWa2lVbQMQIT6NeoVpvWaGgT7EAZhMOupbge_XXjfCMH_UoZ81Vze-5Q-D/s1600/blw.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="147" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLYJP7PVdru5uTkkUAD2Zpeqx2mMFE8R_D4R_5Fen3IlnAFeqw-MTUq8Mg8qjQNkPeRWwJGghlaytuCMIbBnXWa2lVbQMQIT6NeoVpvWaGgT7EAZhMOupbge_XXjfCMH_UoZ81Vze-5Q-D/s200/blw.jpg" width="200" /></a></div>Pernah dengar dengan istilah Baby Led Weaning ? Mungkin untuk beberapa orang awam, istilah ini masih asing di telinga. Dan mungkin masih belum tahu apa maksud Baby Led Weaning .<br />
Merupakan salah satu metoda pengenalan makanan pendamping pada baby setelah umur 6 bulan. Ini merupakan metoda yang agak berbeda dengan pemberian MP-ASI secara langsung , karena Baby Led Weaning<br />
dilakukan tanpa melalui tahapan makanan dengan konsistensi lembut, seperti “pure” buah atau bubur susu , layaknya kebanyakan yang dilakukan para bunda selama ini.<br />
<a name='more'></a><br />
<div class="fullpost">Menurut Gill Rapley, dengan diajarkannya metoda Baby Led Weaning, baby akan lebih mudah menerima MP-ASi berupa makanan keluarga. Baby juga lebih tidak pilih-pilih makanan atau biasa disebut “picky eater”.<br />
Baby Led Weaning, sebagai proses lanjutan dari proses menyusui merupakan tahapan kedua yang sangat berperan dalam meningkat kan gerak motorik dari baby. Karena baby diajarkan untuk bisa menentukan makanan apa yang dia mau dengan menggunakan tangannya (fingerfood), sedangkan sang bunda berperan untuk mengatur dan memperkenalkan jenis-jenis makanan yang merupakan makanan keseharian keluarga.<br />
Namun, untuk memulainya Bunda butuh ekstra sabar. Proses awal akan memakan waktu yang lama dan risiko membersihkan makanan yang berantakan di sekitar tempat bayi makan.<br />
<br />
Berikut prinsip dan cara memulai BLW:<br />
<br />
• Jika pada percobaan pertama si bayi menolak untuk makan, jangan paksa dirinya. artinya, bunda harus menunda dulu proses BLW hari ini. Tawari lagi ia makanan padat esok hari.<br />
• Makanan yang ditawarkan berupa makanan padat yang lembut. Misalnya, buah yang direbus atau makan padat lain yang diproses terlebih dahulu.<br />
• Hindari makanan dalam bentuk kecil, seperti kacang-kacangan, atau bentuk lainnya yang berisiko membuatnya tersedak.<br />
• Reaksi positif ditunjukkan jika si bayi mulai memegang dan menjilat-jilat makanan, karena selanjtunya si kecil akan mulai menggigit dan memakannya.<br />
• Biarkan si kecil memilih sendiri makanannya dan jumlahnya. Tidak diperkenankan menyuapi sisa makanan kepada si kecil.<br />
• Waktu makan, terutama awal perkenalan BLW, akan memakan waktu lama. Jadi jangan ”menyemangati” atau membantu bayi untuk makan secara buru-buru. Ia butuh waktu belajar memasukkan tangan ke mulut dan mengunyah.<br />
• Sediakan segelas plastik air putih dan tawarkan padanya di sela-sela makan.<br />
• Jika ingin memberi makanan lumat, seperti yoghurt atau bubur, beri ia sendok dan biarkan ia belajar menggunakannya sendiri.<br />
<br />
Mari bunda, mengajarkan Wead Led Weaning sejak dini..<br />
Selamat belajar dan mencoba <br />
<br />
http://www.bettermomtoday.com/moms_journal/memulai-baby-led-weaning<br />
<br />
<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjMzMDU3ODQ2ODcmcHQ9MTI2MzMwNjM4NTAzMSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*2YjI5NGFlMTI1ZTY*OWUyYTkyMmQ*OTQ4NzI5NDJkNyZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results2/anim_c882b044-d4da-d8b4-f98d-31d74b292fea.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a> <img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MTY*OTk*MDYmcHQ9MTI2MzcxNjUxNTQzNyZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_768d3f46-a1df-14c4-f1b5-191d639ffc7c.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a> <img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MjI3MjQ1MTUmcHQ9MTI2MzcyMjc3OTEyNSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="Gickr helps you to pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_f2c3d38c-f753-40d4-190e-b9859772ed3d.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a></div>resep masakan kue dan minuman kuliner mak nyushttp://www.blogger.com/profile/01132979325477980305noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1966279406964043335.post-50693791468808297392012-09-17T06:25:00.002-07:002012-09-17T06:25:42.802-07:00Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Relakah Anak Kita Menjadi Tumbal?Sumber : Rudi Avee Cayank di grup FB “Tanya ASI- HZ Lactation Center”<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgegFsxK18ZhMm6DCCAVcXqGFGRUWH1RA3Vq3v9unygih99ygSeyBk628egowzxWGZkEAGWL24tvhr27u_BrCj6Nj_xsf8clqr8cb5Dkqf7_BxAZMT4rRcG68AJ2vDTaz0LAVPyz40OiJzY/s1600/kipi.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="133" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgegFsxK18ZhMm6DCCAVcXqGFGRUWH1RA3Vq3v9unygih99ygSeyBk628egowzxWGZkEAGWL24tvhr27u_BrCj6Nj_xsf8clqr8cb5Dkqf7_BxAZMT4rRcG68AJ2vDTaz0LAVPyz40OiJzY/s200/kipi.JPG" width="200" /></a></div>KIPI.. Satu nyawa bayi bukanlah mainan.. Jika memang vaksin aman, maka seharusnya tidak ada satupun nyawa yang harus dikorbankan. Cukup pantaskah alasan mengorbankan satu demi lebih banyak anak lagi? Jika bersandar pada teori “herd immunity / kekebalan komunitas”<br />
<a name='more'></a><br />
<div class="fullpost">Assalamu’alaikum.wr.wb<br />
Sebelumnya perkenalkan nama saya Siti Afifah (afi), istri dari Rudiyanto, Jogyakarta. Kami menikah tgl 04 mei 08.<br />
<br />
Alhamdulilah tanggal 28 maret putri pertama kami lahir dengan BB 3,6 dan PB 50cm. Kami beri nama ASHILA NAILI RACHMACH. Alhamdulilah saya berikan ASI.<br />
Umur berapa, saya lupa, pernah saya periksakan ke bidan kenapa nafasnya grok2. Bidan bilang “tidak apa2, hanya flu biasa.” Umur 2,5bln kalau tidak salah mendapatkan vaksinasi DPT/POLIO. Pada saat itu, perawatnya bicara sendiri “panas ga ya.. panas..eeh ga panas deng..”<br />
<br />
Karena akupun kurang paham pada waktu itu, kami pulang tanpa obat penurun panas. Ketika di rumah tiba-tiba panas,aku pun bingung. Lalu kami membawanya ke seorang dokter anak di salah satu RSKA, Jogyakarta. Biaya pemeriksaan yang kami bayarkan sebesar Rp 500.000,oo dan dokter menganjurkan agar anak kami dilakukan terapi sinar dua kali. Namun karena kondisi keuangan yang tidak memungkinkan serta suami berada di Jakarta, maka kami mengurungkan niat untuk terapi.<br />
<br />
<br />
Tiba-tiba setelah selesai menyusu, anak saya muntah-muntah sangat banyak. Seingat saya hari itu adalah hari Jum’at, wajahnya membiru dan melemas. Akhirnya kami segera membawanya ke rumah sakit terdekat.<br />
Lalu dirujuk ke PKU JOGYA jam 15.00. Hasil rontgen mengatakan bahwa Syila menderita pembengkakan jantung dan bronk .. ( maaf saya lupa nama penyakitnya). Pukul21.00 wb, akhirnya kondisi anak saya semakin kritis & meninggal dunia.<br />
<br />
<br />
Tgl 30 Agustus 2010, Alhamdulilah putra kedua kami lahir pada pukul18.30 WIB dengan BB 3,5 Kg dan PB 49 cm. Kami beri nama MUHAMMAD RIDWAN ABDUSSALAM.<br />
Pagi harinya dokter mengatakan bahwa anak kami harus dirujuk ke SARDJITO, dengan alasan perut kembung dan belum BAB.<br />
<br />
Bisa dibayangkan betapa hancur hati saya saat itu. Saya pun meninggalkan jaminan STNK motor agar bisa keluar dari klinik itu. Sesampainya di RSUD Sardjito, anak saya langsung masuk ruang NICU. Dokter anak yang merawat mengatakan bahwa anak saya memiliki lubang anus, namun terjadi penyumbatan di usus dan harus segera operasi. Akhirnya ridwan dioperasi untuk dibuat lubang pada perut agar bisa BAB<br />
<br />
<br />
Saat itu, aku pikir bisa pulang setelah 1minggu. Tapi apa yangg terjadi.. Jahitan operasi di perut jebol, saya tak kuasa menahan tangis pilu.<br />
<br />
Hari ke 10, operasi ulang.<br />
Hari ke 15, jebol lagi.<br />
Katanya albumin rendah,kekebalan tubuh anak saya jelek. Allahuakbar..kuatkan saya untuk menceritakan ini semua.<br />
Jebol nya semakin melebar & membentuk lingkaran seperti lingkaran gelas kecil (gelas air zamzam).<br />
Anak saya mengalami pendarahan dan koma selama 5 hari. Segala obat di masukkan termasuk transfusi darah hampir tiap hari. Sampai menghabiskan pendonor kurang lebih 10 orang.<br />
<br />
<br />
Alhamdulilah hari ke 28, dia bangun dari koma. Dokter bilang anak ibu kuat, sebuah keajaiban dari Allah.<br />
Tapi paginya, tanggal 28 september 2010, Ridwan kembali kritis & akhirnya meninggal dunia pada pukul 6 pagi. Kedua kalinya saya kehilangan buah hati tanpa sempat menyusuinya lebih lama.<br />
<br />
<br />
Sebelum hamil ke 3 saya tes TORCH di HI LAB. Alhamdulilah dokter bilang IgM Negatif semua & IgG ada yang positif tapi hamil lagi tidak apa-apa.<br />
Saya pun hamil lagi dan setiap periksa, dokter selalu bilang bagus. Hanya yg terakhir waktu UK 42 minggu, dokter memutuskan saya harus menjalani persalinan secara sesar.<br />
<br />
<br />
Tgl 31 Desember 2011 alhamdulilah anak ketiga kami lahir. Kami beri nama MUHAMMAD NAUFAL ARZAQY, dengan BB 3,2kg dan PB 50cm.<br />
Umur setengah bulan nafas sesak lalu saya bawa ke Dsa dan menjalani perawatan selama 5 hari dengan biaya 4juta.<br />
1minggu kemudian saya telfon klinik untuk menanyakan vaksinasi BCG. Perawat disana menyampaikan bahwa anak saya HARUS disuntikan vaksin pada umur 1bln.<br />
<br />
Saya pun ketakutan terlambat & kami memutuskan untuk vaksinasi di PKU. Umur 2 bln mendapatkan vaksinasi DPT/POLIO 1 di klinik. Namun pasca vaksinasi daerah bekas suntikan menjadi bengkak & panas. Setelah saya berikan thrombogel & paracetamol kondisi membaik.<br />
<br />
<br />
Umur 2,5 bln yaitu tanggal 10 maret 2012 mendapatkan vaksinasi Dpt2/polio2 dan pada saat itu perawat yang menyuntikkan tidak memeriksa kondisi Arza, melainkan langsung suntik. Sampai rumah kaki bengkak dan tidak panas.<br />
Tgl12 Maret 2012, suami kembali membawa anak saya ke klinik tempat anak saya menerima vaksinasi. Disana dokter malah menyampaikan bahwa anak saya mengalami kebocoran ginjal dan ini bukan tanggungjawab kami.<br />
<br />
<br />
Pagi Tgl 13 Maret semakin drop bengkak kaki merata. Pagi2 saya langsung shock & suami langsung pinjam mobil saudara utk melarikan Arza ke Dsa.<br />
Arza di gendong ibu saya, suami tidak peduli lampu merah dia terjang. Saya teriak-teriak “kejar nyawa,kejar nyawa. minggir minggir” dari jendela mobil sambil menangis.Ya Allah bunda & panda kalau ingat waktu itu bikin saya ga bisa menahan airmata.<br />
<br />
<br />
Sampai di Dsa di oxygen & di infus. Hasil pemeriksaan laboratorium memperlihatkan bahwa fungsi ginjal normal, tetapi harus tetap dirujuk ke SARDJITO lagi. Disana tertulis bahwa diagnosa anak saya adalah KIPI & PNEUMONIA.<br />
<br />
Tanggal 15 Maret, kondisi Arza membaik & wajahnya sangat cerah. Setiap saya tanya ke dokter, beliau menjawab “sedang kita observasi”.<br />
Tiba-tiba terjadi pendarahan melalui Pup nya. Dilakukan transfusi darah dan dokter mengatakan bahwa infeksi telah menyebar ke saluran cerna Arza.<br />
<br />
<br />
Coba anda bayangkan.. Nilai Hb orang dewasa saja 12 kan, pada waktu Arza transfusi dalam waktu 3 jam 2 kantong, HB menjadi 20. Astagfiruloh..saya pun marah-marah sama dokter PICU. Kenapa anak saya jadi merah seperti itu dok.<br />
<br />
<br />
Dokter hanya mengatakan bahwa kekebalan tubuh adik jelek. Saya pun hanya orang kecil yg hanya bisa diam dengan tindakan dokter. Saya tidak bisa apa2, hanya pasrah. Mau menuntut tidak punya uang. Jadi ya pasrah.<br />
Malamnya Arza membaik setelah di masuki obat dari monoglobulin yg harganya 3,7juta 10ml nya, albumin & lain2nya.<br />
Tetapi malam pukul 22.00 wib, kalau tdk salah, Arza kritis & akhirnya meninggal.<br />
Waktu kritis ibu saya bilang “Cucu saya seperti ini krn vaksinasi kan dok”.<br />
Semua dokter hanya diam.<br />
<br />
<br />
Arza meninggal tanggal 22 maret 2012 dengan tersenyum bunda & panda.<br />
<br />
<br />
Waktu itu pembayaran rencana memakai Jamkesda karena saya masih punya hutang 10juta di RS yg sama waktu perawatan Ridwan (kakak Arza).<br />
Tetapi alhamdulilah 3hari setelah itu ada perwakilan dari DinKes ke rumah saya. Mereka bilang biaya Arza sebesar 30juta akan ditanggung pemerintah karena arza adalah korban KIPI. Pemerintah akan bertanggungjawab karena saya sudah mengikuti program pemerintah.<br />
<br />
<br />
Inilah sedikit ringkasan cerita mengenai anak saya.<br />
Saya minta doanya untuk semua agar saya masih dipercaya Allah untuk bisa punya anak lagi yang sehat, panjang umur & bisa menemani kami sampai akhir hayat kami. Aamiin..<br />
Semoga cerita ini bermanfaat.<br />
Maaf jika ada kesalahan penulisannya.<br />
Rudiyanto&Siti Afifah<br />
Jogyakarta, 10mei2012<br />
<br />
KOMENTAR SAYA » <br />
KIPI.. Satu nyawa bayi bukanlah mainan.. Jika memang vaksin aman, maka seharusnya tidak ada satupun nyawa yang harus dikorbankan. Cukup pantaskah alasan mengorbankan satu demi lebih banyak anak lagi? Jika bersandar pada teori “herd immunity / kekebalan komunitas”<br />
<br />
Bgm jika yg dikorbankan adl anak kita sendiri, maukah kita? Bagaikan memberikan tumbal kepada seorang raksasa demi menyelamatkan penduduk satu desa.<br />
<br />
Ayah bunda tentunya masih ingatkan kisah legenda anak2?<br />
Bahkan akhir kisah itupun menyampaikan pesan moral bahwa tidak satupun nyawa manusia pantas utk menjadi tumbal demi keselamatan sebuah kelompok. Nah selamat berpikir dan berdoa..<br />
<br />
Faktanya di lapangan kasus KIPI itu banyak sekali :-) Namun fakta di lapangan adl tidak semua kasus KIPI diakui sbg KIPI, hanya sekedar dinyatakan kebetulan atau bahasa kerennya “coincedence yang menurut seorang dokter anak hanyalah 0,9% atau ada penyakit ikutan (silent disease).<br />
<br />
Yang anehnya, bukannya dilakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti otopsi, untuk memastikan bahwa ini bukan KIPI - tp mereka tetap bersikukuh bahwa ini kebetulan. Korban KIPI paling banyak muncul di daerah perifer atau pinggiran, bukan kota besar.<br />
Sayang tenaga kesehatan terlalu sombong untuk mengakui bahwa vaksin memiliki resiko. Minimal mengakui bahwa vaksin tidak 100% aman dan tidak 100% melindungi. Mereka tetap saja berkoar-koar vaksin aman, aman, dan aman.<br />
Apakah menunggu anak kita jd korban untuk sadar bahwa vaksin terlalu beresiko?<br />
<br />
Belum pernah dilakukan penelitian yang nyata dimana membandingkan kesehatan anak yang tanpa vaksin dan berasal dari orangtua yang tanpa vaksin dengan kesehatan anak dengan vaksin dan berasal dari orangtua dengan vaksin.<br />
<br />
Pengalaman saya di lapangan, sebagai awal memutuskan untuk menolak vaksinasi adalah faktanya anak-anak tanpa vaksin lebih sehat daripada anak dengan vaksin. Dalam 1 tahun mengalami 10x common cold/flu/demam adalah menunjukkan adanya masalah dalam sistem imunitas anak.<br />
Setelah membaca kisah bunda Afi diatas, saya jadi prihatin dengan kalimat ini »<br />
“@dr_p:Knp lumpuh krn polio,radang otak krn tbc,leher dilobangi krn difteri ga ditakuti,tp KIPI yg jarang n ringan malah lbh ditakuti?” <br />
Hmm.. Iya sih, bayi yang meninggal adalah kasus ringan karena orangtua tidak perlu sibuk melayani seumur hidup anaknya yang lumpuh total pasca vaksinasi.<br />
Semakin prihatin dengan pendapat dr dokter anak inisial, F »<br />
Vaksin tanpa KIPI tuh gimana caranya sih? Minum jamu aja bikin banyak kencing kok. Saya aja minum wedang jahe sendawa melulu. 100% kebal? Superman aja ada titik lemahnya kok.<br />
<br />
Well doc, sebagai informasi terapi herbal memang memberikan reaksi kencing lebih banyak. Semua herbalis paham akan hal tersebut. Miris sekali jika membandingkan vaksin dengan weddang jahe (???). Superman hanya kisah fiktif alias khayalan, sedangkan KIPI adalah kisah nyata. Ini bayi loohhh.. Bukan batuu yaahh..<br />
<br />
So, jadilah orangtua yang kritis.. Pelajari dengan baik dan berdo’a.<br />
<br />
sumber : <a href="http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2012/05/11/kejadian-ikutan-pasca-imunisasi-kipi-relakah-anak-kita-menjadi-tumbal/">http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2012/05/11/kejadian-ikutan-pasca-imunisasi-kipi-relakah-anak-kita-menjadi-tumbal/</a><br />
<br />
<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjMzMDU3ODQ2ODcmcHQ9MTI2MzMwNjM4NTAzMSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*2YjI5NGFlMTI1ZTY*OWUyYTkyMmQ*OTQ4NzI5NDJkNyZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results2/anim_c882b044-d4da-d8b4-f98d-31d74b292fea.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a> <img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MTY*OTk*MDYmcHQ9MTI2MzcxNjUxNTQzNyZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_768d3f46-a1df-14c4-f1b5-191d639ffc7c.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a> <img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MjI3MjQ1MTUmcHQ9MTI2MzcyMjc3OTEyNSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="Gickr helps you to pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_f2c3d38c-f753-40d4-190e-b9859772ed3d.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a></div>resep masakan kue dan minuman kuliner mak nyushttp://www.blogger.com/profile/01132979325477980305noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1966279406964043335.post-38053668478301529852012-09-17T04:20:00.000-07:002012-09-17T04:20:33.842-07:00Bunda, Jangan Berikan Bayi Anda Susu Formula<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPC1-8H7LXajFqqUbNjFYO2g6A2zyPqyzhIyeyoHXCyLcMCCVOibf4ahv9s8asaRx-CdJy0NpJjyT8Kw_i2B2t0KViAlZXHtjSf6P9a5TOkbzqQXgso0HAtsZax6B0SszftuWXsKyT86wb/s1600/asi+vs+vormula.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPC1-8H7LXajFqqUbNjFYO2g6A2zyPqyzhIyeyoHXCyLcMCCVOibf4ahv9s8asaRx-CdJy0NpJjyT8Kw_i2B2t0KViAlZXHtjSf6P9a5TOkbzqQXgso0HAtsZax6B0SszftuWXsKyT86wb/s200/asi+vs+vormula.jpg" width="138" /></a></div>Melihat gambar di samping, hati ini semakin terenyuh.. Gambar diatas adalah kisah nyata yang dialami oleh seorang ibu di Pakistan, dimana kedua anak tersebut adalah anak kembarnya. Oleh karena pemahaman yang kurang disertai tiadanya dukungan maupun informasi dari tenaga kesehatan, dan budaya bahwa anak lelaki adalah utama,maka ia hanya menyusui anak lelakinya. Sedangkan anak perempuannya ia berikan susu formula.<br />
<a name='more'></a><br />
<div class="fullpost">Beberapa hari setelah foto ini dibuat, anak perempuannya yang diberikan susu formula meninggal dunia. Ibu ini berpesan agar foto ini disebarkan ke seluruh dunia, untuk memberikan pencerahan pada banyak ibu akan bahaya susu formula.<br />
<br />
Saya yakin, bukan hanya diri saya pribadi tapi juga banyak ibu yang akan mengernyitkan dahi.. “Bahaya Susu Formula? Kebohongan saya pribadi ataukah kejujuran? Lalu bagaimana pesan yang diiklankan oleh produsen susu formula di media massa?” Di bawah ini ada beberapa link terkait dengan kebohongan publikasi yang dilakukan oleh produsen susu formula.<br />
<br />
1. Fakta Resiko Ilmiah Susu Formula<br />
<br />
http://www.facebook.com/note.php?note_id=103444963058640<br />
<br />
2. Risk of Formula Feeding<br />
<br />
http://www.infactcanada.ca/RisksofFormulaFeeding.pdf<br />
<br />
3. Replacing Mother : Dangers of DHA-ARA in Formula<br />
<br />
http://iinformedparenting.blogspot.com/2010/09/replacing-mother-dangers-of-dha-ara-in.html<br />
<br />
Pada artikel ini tercantum bahwa Federal Drugs Association (FDA) di Amreika Serikat mengungkapkan bahwa keberadaan DHA-ARA menimbulkan diare pada bayi.<br />
<br />
“The FDA did not affirm the safety of Martek’s DHASCO and ARASCO for use in infant formula. Among its reasons: stud-ies showing adverse events including diarrhea in infants.”<br />
<br />
Bahkan beberapa waktu ini FDA telah mengeluarkan pernyataan untuk melarang penggunaan DHA-ARA didalam susu formula.<br />
<br />
http://www.ams.usda.gov/AMSv1.0/ams.printData.do?template=printPage&navID=&page=printPage&dDocId=STELPRDC5084118&dID=130819&wf=false&docTitle=National+Organic+Program+Announces+Re-Interpretation+of+Allowable+Accessory+Nutrients+to+Strengthen+Program+Integrity,+Transparency<br />
<br />
4. What Everyone Needs to Know About Infant Formula Ingerdients<br />
<br />
http://www.breastfeedingmomsunite.com/2010/10/what-everyone-needs-to-know-about-infant-formula-ingredients/<br />
<br />
Artikel ini menguraikan bahwa sangat berbahaya jika kita memiliki persepsi bahwa Air Susu Ibu memiliki kualitas yang sama dengan Susu Formula. Pada kenyataannya tidaklah demikian. Dibutuhkan kejelian dan ketajaman analisa dari setiap orang terutama orang tua dalam menentukan mana yang terbaik bagi buah hati. Sehingga menjadi tugas dari setiap orang tua untuk mencari informasi yang tepat dan dari sumber yang terpercaya.<br />
<br />
5. Understanding Nutritionism and The Problem with Infant Formula<br />
<br />
http://www.breastfeedingmomsunite.com/2010/09/understanding-nutritionism-and-the-problem-with-infant-formula/<br />
<br />
Pada artikel ini lebih diulas mengenai pemahaman nutrisi yang selama ini dipahami oleh masyarakat. Jika melihat daftar komposisi nutrisi di setiap produk, menunjukkan bahwa tidak semua makanan memiliki kelengkapan nutrisi yang sempurna. “Nothing is perfect”. Dan kalimat bahwa tidak ada yang sempurna, seringkali menjadi alasan bagi mereka untuk mengganti ASI dengan susu lain.<br />
<br />
Sesungguhnya tidak pada ASI, dimana kandungan yang ada begitu sempurna dan memenuhi seluruh kebutuhan seorang bayi manusia untuk mulai tumbuh dan berkembang. ASI adalah bekal amunisi seorang anak manusia dalam mempersiapkan masa depan sehat nan gemilang.<br />
<br />
Beberapa kali dalam diskusi terkait ASI dan Susu Formula, lebih mendorong pada perdebatan tiada akhir. Banyak ibu yang menjadi sakit hati bahkan memberikan label pada mereka yang menyusui atau pelaku kampanye ASI sebagai “Radikal”, “Keras”, “Tidak Punya Hati”, atau bahkan baru-baru ini menempelkan label “NAZI”.<br />
<br />
Melihat hal demikian, in my opinion yang berdasarkan dari pemikiran dan analisa dari semua informasi yang dibaca..<br />
<br />
Saya menyetujui bahwa saat melakukan kampanye ASI, bukanlah masalah gagal menyusui atau tidak, bukanlah masalah bagus atau tidak terkait dengan kualitas ASI. Namun yang seharusnya menjadi isu terbesar adalah apakah pemberian susu sapi kepada bayi manusia adalah normal atau tidak? Apakah mengganti ASI dengan susu formula adalah cara yang terbaik ataukah ada cara lain?<br />
<br />
Menurut James Akre penulis buku “The Problem with Breastfeeding: A personal reflection” dalam wawancaranya di sebuah website, mengungkapkan bahwa :<br />
<br />
“by adopting this perspective we avoid implying that artificial feeding is the norm and that breastfeeding is somehow better than the norm. On the contrary, anything else is a deviation from the norm. Breastfeeding should be normal, routine, commonplace, and, as I have just said, even ho-hum ordinary.”<br />
<br />
http://www.thebreastway.com/index.php/breastfeeding-bits-and-boobs/interview-with-james-akre<br />
<br />
Jika membaca hasil investigasi yang dilakukan oleh Pat Thomas, seorang penulis di The Ecologist, ditemukan bahwa kegagalan ibu menyusui lebih disebabkan karena kegagalan dari pihak tenaga kesehatan dan pemerintah dalam mengedukasi dan memberikan dukungan kepada proses pemberian ASI.<br />
<br />
“Women do not fail to breastfeed. Health professionals, health agencies and governments fail to educate and support women who want to breastfeed.”<br />
<br />
Silakan dibaca lebih lanjut pada link ini (http://www.theecologist.org/trial_investigations/268337/breastmilk_vs_formula_food.html)<br />
<br />
Uraian artikel tersebut sesuai dengan temuan saya kala melakukan konseling bagi ibu menyusui. Banyak ibu yang telah mempersiapkan diri dengan baik, namun kala proses menyusui itu tiba – nasehat dan dukungan yang diberikan lebih mendorong ibu untuk gagal menyusui.<br />
<br />
Pada akhirnya dalam kampanye damai ASI, pemberian ASI lebih tepat dikatakan Normal atau Alamiah, daripada “Terbaik” (Breast is Normal or Natural, not Breast is Best). Kala menggunakan kata “ASI is The Best”, memberikan konotasi menyudutkan bagi ibu yang menggunakan susu formula. Sesungguhnya semua ibu ingin memberikan yang terbaik bagi buah hatinya, namun informasi yang diterima adalah susu formula lebih baik dari ASI atau sama baiknya dengan ASI.<br />
<br />
Terkait dengan “Breast is Normal”, setiap anak manusia yang lahir ke dunia telah dipersiapkan makanan bagi mereka oleh Allah subhana wa ta’ala. Sesuai dengan firmanNya dalam QS. Al Baqarah : 233,<br />
<br />
“ Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya, dan juga seorang ayah karena anaknya.”<br />
<br />
Dalam surat lain disebutkan,<br />
<br />
“ Dan jika mereka (istri-istri yang sudah ditalak) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hinga mereka bersalin, kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)-mu untukmu, maka berikanlah kepada mereka upahnya; dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu), dengan baik, dan jika kamu menemui kesulitan, maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya.” (QS. Ath-Thalaq : 6)<br />
<br />
Dengan alasan diatas, maka sesungguhnya penggunaan slogan “ASI is The Best” memiliki kecenderungan penolakan dari pihak yang dengan terpaksa memberikan susu selain ASI. Tujuan kampanye ASI adalah memberikan pencerahan dan mengajak masyarakat untuk lebih cerdas dalam membuat pilihan, dengan adanya penolakan tentu tujuan yang akan dicapai menjadi terhambat.<br />
<br />
Cerdas dalam memilih makanan bagi bayi, jika melihat petunjuk pada halaman 10 dokumen WHO berjudul ‘Global Strategy for Infant and Young Child Feeding’ (http://whqlibdoc.who.int/publications/2003/9241562218.pdf), di bawah judul “Exercising other feeding options”, disana tercatat bahwa:<br />
<br />
18. The vast majority of mothers can and should breastfeed, just as the vast majority of infants can and should be breastfed. Only under exceptional circumstances can a mother’s milk be considered unsuitable for her infant. For those few health situations where infants cannot, or should not, be breastfed, the choice of the best alternative – expressed breast milk from an infant’s own mother, breast milk from a healthy wet-nurse or a human-milk bank, or a breast-milk substitute fed with a cup, which is a safer method than a feeding bottle and teat – depends on individual circumstances.<br />
<br />
19. For infants who do not receive breast milk, feeding with a suitable breast-milk substitute – for example an infant formula prepared in accordance with applicable Codex Alimentarius standards, or a home-prepared formula with micronutrient supplements – should be demonstrated only by health workers, or other community workers if necessary, and only to the mothers and other family members who need to use it; and the information given should include adequate instructions for appropriate preparation and the health hazards of inappropriate preparation and use. Infants who are not breastfed, for whatever reason, should receive special attention from the health and social welfare system since they constitute a risk group.<br />
<br />
(Silakan terjemahkan melalui link ini http://translate.google.co.id/#)<br />
<br />
Dari dua hal diatas terungkap bahwa makanan lain pengganti ASI dalam hal ini berupa susu pengganti (susu formula) menjadi pilihan terakhir kala ASI tidak ditemukan. Pilihan utama adalah ASI Perah ibu kandung, menyusui pada ibu susuan atau pemberian ASI Perah dari ibu lain melalui berbagi ASI atau Donor ASI dari Bank ASI, dan terakhir adalah susu pengganti ASI. Dan pemberian susu pengganti ASI selayaknya didemonstrasikan oleh tenaga kesehatan, atau relawan kepada ibu dan anggota keluarga yang bersangkutan.<br />
<br />
Sayangnya yang terjadi di lapangan, bahwa baik tenaga kesehatan atau masyarakat luas menganggap bahwa susu formula adalah pengganti utama ASI. Produk susu formula yang dijual bebas dengan harga bervariasi dari murah hingga mahal, membuat tinggi kesalahan dalam pembuatan susu formula kepada bayi. Dengan demikian hal ini memicu semakin tingginya kemungkinan terjadinya kesalahan prosedur dalam pembuatan, baik dari dosis hingga kebersihan pembuatan. Semua ini pada berujung pada tingginya kematian bayi akibat diare dan sebagainya.<br />
<br />
Di bawah ini beberapa link lain terkait dengan pembuktian kehebatan ASI secara ilmiah.<br />
<br />
1. Human breast milk is a rich source of multipotent mesenchymal stem cells.<br />
<br />
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20712706<br />
<br />
2. HAMLET interacts with lipid membranes and perturbs their structure and integrity.<br />
<br />
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20186341<br />
<br />
3. Study: Breast-milk compound kills warts<br />
<br />
http://www.obgyn.net/newsheadlines/womens_health-Human_Papillomavirus-20040720-80.asp?print=1<br />
<br />
4. Human milk - Tables of the antimicrobial factors and microbiological contaminants relevant to human milk banking<br />
<br />
http://www.latrobe.edu.au/microbiology/milk.html<br />
<br />
5. Substance in Breast Milk Kills Cancer Cells, Study Suggests<br />
<br />
http://www.sciencedaily.com/releases/2010/04/100419132403.htm<br />
<br />
6. Breastmilk to Threat Cancer<br />
<br />
http://www.youtube.com/watch?v=xjnIqf6nAIY<br />
<br />
7. June Interview: Howard Cohen on Fighting Cancer with Mothers’ Milk<br />
<br />
http://jellytheory.blogspot.com/2009/06/june-interview-howard-cohen-on-fighting.html<br />
<br />
8. The Medicinal Use of Breastmilk<br />
<br />
http://www.drmomma.org/2009/09/medicinal-uses-of-breastmilk.html<br />
<br />
9. Milk therapy: breast-milk compounds could be a tonic for adult ills<br />
<br />
http://www.thefreelibrary.com/Milk+therapy:+breast%20milk+compounds+could+be+a+tonic+for+adult+ills-a0156002012<br />
<br />
10. Mother’s Milk: precious protection<br />
<br />
http://www.archetypeltd.co.nz/Mothers_milk.htm<br />
<br />
Demi menanggapi himbauan dari Departemen Kesehatan Kanada juga Academy Breastfeeding Medicine (ABM) bahwa keberadaan berbagi ASI memiliki resiko tinggi terhadap penularan HIV/AIDS dan sebagainya, maka di bawah ini saya bagi beberapa link lain yang terkait dengan proses pasteurisasi ASI.<br />
<br />
Health Canada Press Release<br />
<br />
http://www.hc-sc.gc.ca/ahc-asc/media/advisories-avis/_2010/2010_202-eng.php<br />
<br />
Indonesia berada di peringkat ke 4 dunia untuk penderita HIV/AIDS, jelas membuat saya harus berhati-hati dalam proses berbagi ASI. Namun bukan berarti menolak proses berbagi ASI dan menggantinya dengan susu formula dimana adanya bukti ilmiah akan bahaya susu formula, membuat saya lebih memilih untuk mendapatkan Bagi ASI sebagai pilihan.<br />
<br />
Dari uraian diatas, jelas bahwa ASI adalah satu-satunya makanan alami yang dipersiapkan Allah subhana wa ta’ala. Dan proses pasteurisasi telah terbukti dapat mengatasi keberadaan HIV/AIDS.<br />
<br />
Di bawah ini adalah beberapa link yang terkait dengan proses pasteurisasi dari ASI Perah yang diperoleh jika kita kurang yakin dengan kesehatan ibu bersangkutan.<br />
<br />
1. Effect of flash-heat treatment on immunoglobulins in breast milk<br />
<br />
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19421069<br />
<br />
2. Effect of Flash-Heat Treatment on Antimicrobial Activity of Breastmilk.<br />
<br />
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21091243<br />
<br />
3. Flash Heating Breast Milk Kills HIV<br />
<br />
http://www.youtube.com/watch?v=NNw1odieIoI<br />
<br />
4. Molecular Virology: Tables of Antimicrobial Factors and Microbial Contaminants in Human Milk<br />
Table 7: Effect of heat treatment or storage on antimicrobial factors in human milk<br />
<br />
http://www.latrobe.edu.au/microbiology/table7.html<br />
<br />
5. How You can Safely Heat Treat Breast Milk<br />
<br />
http://www.qaproject.org/strat/Tanzania%20job%20aids/pdfs/english/engheattreatinsert4web.pdf<br />
<br />
<br />
<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjMzMDU3ODQ2ODcmcHQ9MTI2MzMwNjM4NTAzMSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*2YjI5NGFlMTI1ZTY*OWUyYTkyMmQ*OTQ4NzI5NDJkNyZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results2/anim_c882b044-d4da-d8b4-f98d-31d74b292fea.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a> <img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MTY*OTk*MDYmcHQ9MTI2MzcxNjUxNTQzNyZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_768d3f46-a1df-14c4-f1b5-191d639ffc7c.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a> <img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MjI3MjQ1MTUmcHQ9MTI2MzcyMjc3OTEyNSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="Gickr helps you to pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_f2c3d38c-f753-40d4-190e-b9859772ed3d.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a></div>resep masakan kue dan minuman kuliner mak nyushttp://www.blogger.com/profile/01132979325477980305noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1966279406964043335.post-79095952165243381422012-09-12T09:51:00.001-07:002012-09-12T21:13:50.128-07:00ASI ; Pelindung Bayi Ciptaan Tuhan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpMbgOUd8kH-gEv5cBu6L7mGm2mM532CqowvCG5q2h5FcLW9ui6g0nbXmm5uaCRMWaR6HKrUkoG1pwcEbZ_NZeyrmFjgtbGd4_psrB9rWbg5UGTj8wagnbGDvNCJmB3Ce8cHiN1uW9yz_G/s1600/pydr.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="149" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpMbgOUd8kH-gEv5cBu6L7mGm2mM532CqowvCG5q2h5FcLW9ui6g0nbXmm5uaCRMWaR6HKrUkoG1pwcEbZ_NZeyrmFjgtbGd4_psrB9rWbg5UGTj8wagnbGDvNCJmB3Ce8cHiN1uW9yz_G/s200/pydr.jpg" width="200" /></a></div>berikut ini adalah tulisan dari Dr. Henny Zainal : <br />
<br />
Seandainya kau yakini kuasa Alloh Ta'ala akan ASI sebagai pelindung anakmu, niscaya Alloh Ta'ala perlihatkan Maha Hebatnya cairan tersebut kepadamu.. Sayang kau ragu-ragu..<br />
<br />
Seandainya kau yakini ciptaan Alloh Ta'ala akan ASI, niscaya takkan rela kau masukkan bahan kimia berbahaya dalam tubuh bayi yang sehat nan lucu..<br />
<a name='more'></a><br />
<div class="fullpost">Lars A. Hanson mengakui bahwa mikroorganisme dalam vaksin tidak ada gunanya jika pemberian vaksin disertai dengan ASI. Karena MATI sebelum sempat bekerja membentuk antibodi. Sungguh sebuah perilaku sia-sia..<br />
<br />
Jika tujuan vaksin adalah membentuk antibodi, maka bagimu bisa jika mikroorganisme tersebut mati dengan ASI? Sehingga yang kau beri pada anakmu hanya zat kimia tak berguna..<br />
<br />
Betapa mirisnya hati ini.. Ketika kau serukan "TAKBIR" tetapi kau ragu dengan ASI yang Alloh Ta'ala ciptakan bagi setiap anak manusia. Kemana arti kalimat itu?<br />
<br />
Ketika kau melawan manusia-manusia penghujat Alloh Ta'ala.. Ketika kau lawan pemikiran yang menjatuhkan Islam.. tetapi kemana keyakinanmu, saat kau pilih vaksin sebagai pelindung buah hatimu.. Kau tampikkan ciptaan Alloh Ta'ala? ".. tiada ciptaan Kami yang sia-sia.." (QS. Ali Imran 191)<br />
<br />
Kemana keyakinanmu pada ciptaan Alloh Ta'ala, bumi beserta isinya.. Saat kau hujat ASI dengan anggapan tidak biss melindungi, kemudian kau pilih buatan manusia?<br />
<br />
Sungguh ayat demi ayat hanya numpang lewatkah bagimu? Kau meyakini vaksin sebagai ciptaan manusia yang lebih dahsyat dari pada ASI ciptaan Alloh Ta'ala?<br />
<br />
Kau biarkan DNA hewan menyatu dengan DNA anakmu.. Tidakkah kau takut, akhlak seperti apa yang akan dimiliki oleh buah hatimu? Keturunanmu? *deep sigh*<br />
<br />
Your Kids, Your Choice, Your Future (dunia akhirat).. Think twice.. Pray.. Ask for Alloh Ta'ala guidance.. Let Alloh Ta'ala be the only guidance..<br />
<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjMzMDU3ODQ2ODcmcHQ9MTI2MzMwNjM4NTAzMSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*2YjI5NGFlMTI1ZTY*OWUyYTkyMmQ*OTQ4NzI5NDJkNyZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results2/anim_c882b044-d4da-d8b4-f98d-31d74b292fea.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a> <img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MTY*OTk*MDYmcHQ9MTI2MzcxNjUxNTQzNyZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_768d3f46-a1df-14c4-f1b5-191d639ffc7c.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a> <img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MjI3MjQ1MTUmcHQ9MTI2MzcyMjc3OTEyNSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="Gickr helps you to pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_f2c3d38c-f753-40d4-190e-b9859772ed3d.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a></div>resep masakan kue dan minuman kuliner mak nyushttp://www.blogger.com/profile/01132979325477980305noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1966279406964043335.post-75954814593208970602012-09-12T09:39:00.000-07:002012-09-12T09:39:01.668-07:00Your Kids, Your Future, Your Choice.. Think Twice and Carefully.. Open Your mind<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqXLRDzkT64LO_qA9b4D-ScDOXOLKioP2cajgG0Z1e3fYB-NLHg1q_V6BkcRSE3TBThFSTktMYJWHahjbI5F-MN5b7HmFwAlv7LcrKiTJa8TSpoamvOIk6ICG0TZLjJJA_jOwZkYJtfZDL/s1600/nak2.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="158" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqXLRDzkT64LO_qA9b4D-ScDOXOLKioP2cajgG0Z1e3fYB-NLHg1q_V6BkcRSE3TBThFSTktMYJWHahjbI5F-MN5b7HmFwAlv7LcrKiTJa8TSpoamvOIk6ICG0TZLjJJA_jOwZkYJtfZDL/s200/nak2.jpg" width="200" /></a></div>Dear Moms Dads,<br />
Saya menuliskan semua ini, BUKAN untuk melawan vaksinasi semata. TAPI mengajak moms dads untuk terus belajar dengan BERPIKIR KRITIS akan setiap keputusan yang akan diambil pada anak. Sebagai seorang dengan latar belakang pendidikan medis, saya menyadari bahwa banyak informasi yang tidak diberikan secara terbuka dan seimbang. Informasi yang diberikan oleh pemerintah dan tenaga medis mengenai kebaikan vaksin, namun tiada pernah disampaikan akan efek samping juga komposisi dari vaksin tersebut. Ketika orangtua membawa anak ke dalam ruang praktek, tenaga medis hanya menyampaikan kewajiban vaksin tanpa memberikan HAK Pasien untuk menerima informasi lengkap dan jujur, serta HAK Pasien untuk memilih jalan hidunya menuju sehat.<br />
<a name='more'></a><br />
<div class="fullpost">Pemikiran yang selalu mengganggu saya adalah jika memang imunisasi adalah sebuah program yang terbaik, lalu mengapa harus ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)?<br />
<br />
Mengapa jika ada bayi yang cacat atau menderita penyakit sesuai vaksin tersebut setelah disuntikkan, lalu para tenaga medis dengan mudah mengatakan "itukan KIPI dan terjadi hanya pada 1 diantara sekian anak yang disuntikkan?<br />
<br />
Bagaimana jika bayi yang menderita akibat KIPI adalah anak anda? <br />
<br />
<br />
<br />
Para tenaga medis lebih memberlakukan konsep INFORMED CONSENT, dimana pasien mendapatkan informasi berupa KEWAJIBAN pasien akan tindakan medis tanpa informasi seimbang dan tanpa bisa memilih.<br />
<br />
<br />
<br />
Dalam perkembangan masyarakat modern, yang seharusnya diberikan adalah INFORMED CHOICE dimana masyarakat atau pasien mendapatkan seluruh informasi dari kedua sisi, baik berupa HAK dan KEWAJIBAN. Serta pasien selayaknya diberikan kebebasan dalam memutuskan mana yang terbaik bagi dirinya dan bertanggung jawab terhadap setiap keputusannya sendiri.<br />
<br />
<br />
<br />
Maka WAJIB bagi setiap orangtua untuk belajar dengan kritis. Semua keputusan ada di tangan anda, AMBILLAH KEPUTUSAN itu dengan CERDAS dan berHATI-HATI.<br />
<br />
<br />
<br />
Your Kids, Your FUTURE, Your Choice..!<br />
<br />
<br />
<br />
Sudah menjadi kewajiban bagi orangtua untuk mempelajari dengan detail dan kritis thd proses pembuatan vaksin, termasuk didalamnya adalah bahan-bahan kimia yang digunakan. Sama seperti memasak, tentunya kita membutuhkan resp yang mantaps bukan?<br />
<br />
<br />
<br />
Referensi untuk berargumentasi dg para Pro Vaksin :<br />
<br />
http://preventdisease.com/news/09/102809_9_arguments_to_win_any_vaccine_debate.shtml<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Bukankah prinsip dalam ilmu kedokteran adalah "no further harm" dalam setiap tindakan?<br />
<br />
<br />
<br />
NOTE : Please add-in here if you come across any useful infos pertaining to this.<br />
<br />
<br />
<br />
1) http://www.associatedcontent.com/article/2827126/glaxosmithkline_recalls_rotarix_rotavirus.html<br />
<br />
<br />
<br />
2) http://thinktwice.com/<br />
<br />
<br />
<br />
3) http://www.whale.to/vaccine/groups.html<br />
<br />
<br />
<br />
4) http://www.whale.to/m/critics.html<br />
<br />
<br />
<br />
5) http://vacinfo.org/<br />
<br />
<br />
<br />
6) http://vaccines.mercola.com/<br />
<br />
<br />
<br />
7) http://www.doctoryourself.com/vaccination.html<br />
<br />
<br />
<br />
8) http://www.doctoryourself.com/vaccin_2.html<br />
<br />
<br />
<br />
9) http://drtenpenny.com/default.aspx<br />
<br />
<br />
<br />
10) http://vran.org/about-vaccines/vaccine-ingredients/active-ingredients/vaccines-and-genetic-mutation/<br />
<br />
<br />
<br />
11) http://www.naturalnews.com/vaccines.html<br />
<br />
<br />
<br />
12) http://www.vaccineriskawareness.com/<br />
<br />
<br />
<br />
13) http://www.sailhome.org/Concerns/Vaccines.html<br />
<br />
<br />
<br />
14) http://web.mac.com/rohlfsendc/The_Spinal_Tuning_Center/vaccine911.html<br />
<br />
<br />
<br />
15) http://preventdisease.com/news/09/102809_9_arguments_to_win_Any_vaccine_debate.shtml<br />
<br />
<br />
<br />
16) http://therefusers.com/refusers-newsroom/aluminum-based-adjuvants-cause-cell-death-and-release-of-host-cell-dna/<br />
<br />
<br />
<br />
17) http://www.facebook.com/insidevaccines<br />
<br />
<br />
<br />
18) http://www.facebook.com/national.vaccine.information.center<br />
<br />
<br />
<br />
19) http://www.cbsnews.com/8301-31727_162-20049118-10391695.html : artikel mengenai fakta yg diungkapkan pakar farmakologi bahwa vaksin merusak otak.<br />
<br />
<br />
<br />
20) Ini adalah link grup utk menerapkan hidup alami bagi kita dan keluarga ^__^<br />
<br />
http://www.facebook.com/groups/203965872976144/<br />
<br />
<br />
<br />
21) http://www.facebook.com/pages/Proud-Parents-Of-Unvaccinated-Children/302370145808<br />
<br />
<br />
<br />
22) http://www.facebook.com/vaccinationcouncil<br />
<br />
<br />
<br />
23) http://www.facebook.com/thetruthaboutvaccines<br />
<br />
<br />
<br />
24) http://www.facebook.com/WhatYourPediatricianDoesntKnow<br />
<br />
<br />
<br />
25) http://www.facebook.com/vaccineinfo<br />
<br />
<br />
<br />
26) http://www.jibtherapies.com/<br />
<br />
<br />
<br />
27) http://www.ageofautism.com/2011/02/new-medical-journal-review-vaccine-injury-is-a-documented-cause-of-autism.html<br />
<br />
<br />
<br />
28) http://www.cnn.com/2011/HEALTH/01/06/autism.vaccines/index.html<br />
<br />
<br />
<br />
29) http://omicsonline.org/ArchiveJVV/CurrentissueJVV.php<br />
<br />
<br />
<br />
30) http://www.thinktwice.com/multiple.htm<br />
<br />
<br />
<br />
31) http://www.shirleys-wellness-cafe.com/vaccines.htm<br />
<br />
<br />
<br />
32) http://childhealthsafety.wordpress.com/2009/10/09/cbs-news-research-links-kids-vaccines-brain-damage/<br />
<br />
<br />
<br />
33) http://www.facebook.com/photo.php?fbid=214804881864507&set=a.192937290717933.50158.100000049901351&type=1&theater<br />
<br />
<br />
<br />
34) http://www.facebook.com/vaccinetruth<br />
<br />
<br />
<br />
35) www.ncbi.nlm.nih.gov/m/pubmed/21568886/ --> Alumunium adjuvant dalam vaksin, amankah?<br />
<br />
<br />
<br />
36) http://journal.livingfood.us/2011/05/03/vaccine-epidemic-a-new-book-review/<br />
<br />
<br />
<br />
37) http://performancewithoutpain.com/2011/05/02/1913/<br />
<br />
<br />
<br />
38) http://pediatrics.aappublications.org/content/29/1/105.full.pdf+html --> Penelitian awal penemu vaksin dimana virus Polio mati oleh kolostrum.<br />
<br />
<br />
<br />
39) http://www.medscape.com/viewarticle/718175_4 --> Penjelasan ilmiah bahwa ASI memberikan perlindungan optimal terhadap penyakit apapun terutama infeksi. Pada tabel terlihat bahwa kandungan antibodi salah satunya terhadap virus polio.<br />
<br />
39) http://www.garynull.com/storage/pdfs/ImmunizationGraphs-RO2009.pdf --> Pd bagian akhir diperlihatkan grafik bahwa KLB di beberapa negara 90% pada anak yg divaksin dan 10% pd anak yg tidak divaksin.<br />
<br />
<br />
<br />
40.) http://journal.livingfood.us/2011/10/09/new-study-vaccinated-children-have-2-to-5-times-more-diseases-and-disorders-than-unvaccinated-children/<br />
<br />
<br />
<br />
Tahukah anda bahwa penyebaran AIDS pada beberapa tahun lalu adalah melalui vaksin polio? Inilah yg dimaksud kejahatan di balik program vaksinasi saat berdiskusi secara internal bersama dr Sit* Fadh*llah S*p*ri --><br />
<br />
<br />
<br />
1. http://iinformedparenting.blogspot.com/2011/09/vaccines-making-you-far-sicker-than-you.html --> Uraian mengenai vaksin HPV/Ca Serviks yang terkontaminasi (Gardasil) dan Aids dalam vaksin Polio<br />
<br />
<br />
<br />
2. http://www.naturalnews.com/033584_Dr_Maurice_Hilleman_SV40.html<br />
<br />
<br />
<br />
3. http://naturalnews.tv/v.asp?v=13EAAF22CDA367BB3C2F94D2CD90EF7B<br />
<br />
<br />
<br />
Laporan dibawah ini sangat ditunggu oleh banyak kalangan seluruh dunia. Laporan ini mengungkapkan masalah vaksin yang diperdebatkan kegunaannya dan efek sampingnya yang buruk bagi kesehatan manusia terutama anak. Laporan ini dibuat oleh tidak kurang dari team yang berisi 80 orang para ahli peneliti dan praktisi kesehatan resmi, yang mewakili dokter anak, dokter bedah saraf, professor patologi anatomi, ahli kimia, biologi dan immunologi <br />
<br />
<br />
<br />
http://www.naturalnews.com/SpecialReports/VaccinesFullStory/v1/VaccineReport-EN.pdf<br />
<br />
<br />
<br />
Your Kids, Your Future, Your Choice.. Think Twice and Carefully.. Open Your mind and Pray..<br />
<br />
Dsa. Henny Zainal<br />
sumber http://www.facebook.com/groups/tanya.asi/doc/10150269211146026/<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjMzMDU3ODQ2ODcmcHQ9MTI2MzMwNjM4NTAzMSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*2YjI5NGFlMTI1ZTY*OWUyYTkyMmQ*OTQ4NzI5NDJkNyZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results2/anim_c882b044-d4da-d8b4-f98d-31d74b292fea.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a> <img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MTY*OTk*MDYmcHQ9MTI2MzcxNjUxNTQzNyZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_768d3f46-a1df-14c4-f1b5-191d639ffc7c.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a> <img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MjI3MjQ1MTUmcHQ9MTI2MzcyMjc3OTEyNSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="Gickr helps you to pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_f2c3d38c-f753-40d4-190e-b9859772ed3d.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a></div>resep masakan kue dan minuman kuliner mak nyushttp://www.blogger.com/profile/01132979325477980305noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1966279406964043335.post-32142865698264898152012-09-12T06:02:00.001-07:002012-09-12T06:07:18.451-07:00Mengapa Tuhan Menciptakan Payudara Untuk Wanita? (Hasil Penelitian Dari Berbagai Negara)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlw1Rll8HTZxZsVtXQdSo0RvK-7144DQR92D52czPA-WTKS0VhrC5LRRNYlto2wSPb5DcsRukjRV9HUq2Zp9y0mi_e9-inqcd2NDIQJmwoo5yaUSO3g7o9dSKKnLIPOspXyQnn5ISJDcjF/s1600/efek+susu.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlw1Rll8HTZxZsVtXQdSo0RvK-7144DQR92D52czPA-WTKS0VhrC5LRRNYlto2wSPb5DcsRukjRV9HUq2Zp9y0mi_e9-inqcd2NDIQJmwoo5yaUSO3g7o9dSKKnLIPOspXyQnn5ISJDcjF/s200/efek+susu.jpg" width="149" /></a></div>Tentu saja jawabannya agar para kaum wanita bisa memberikan makanan terbaik untuk bayi mereka yaitu ASI. ketahuilah bunda, bahwa tidak ada wanita yang tidak bisa menyusui bayinya.<br />
Ketika menyusui secara eksklusif tidak lagi menjadi suatu ‘keharusan’, biasanya para ibu dengan mudahnya berpaling pada susu formula. Kegagalan dari para ibu menyusui bukanlah mutlak di tangan para ibu maupun keluarga terdekatnya. Namun, menurut James Acre adalah sebuah kegagalan mutlak dari tenaga kesehatan dalam mengedukasi masyarakat, khususnya keluarga yang memiliki bayi.Hanya di Indonesia, negeri tercinta ini yang memiliki beraneka ragam jenis susu formula berdasarkan usia. Sesungguhnya produk-produk tersebut telah diboikot di negara lain. Lalu bagaimana dengan negeri ini? Begitu mudahnyakah mereka menganggap bangsa ini bodoh, sehingga menjadikan negeri ini target pasar dalam meraup keuntungan? Astaghfirullah al adhim.<br />
<a name='more'></a><br />
<div class="fullpost">Kode Etik Internasional tentang Pemasaran Produk Pengganti ASI (breastmilk substitute) yang dikeluarkan oleh WHO ditujukan untuk memberikan informasi pada orangtua tentang bahaya kesehatan akibat penggunaan susu formula yang tidak tepat. Makalah ini memberikan beberapa contoh hasil penelitian bertahun-tahun tentang pentingnya menyusui serta resiko yang ditimbulkan akibat penggunaan susu formula.<br />
<br />
REKOMENDASI WHO<br />
<br />
WHO merekomendasikan para ibu untuk menyusui secara ekslusif selama 6 bulan, melanjutkannya dengan pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dari bahan-bahan lokal yang kaya nutrisi sambil tetap memberikan ASI / menyusui sampai anak berusia 2 tahun atau lebih. (World Health Assembly Resolution 54.2, 2001)<br />
<br />
RESIKO PEMBERIAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DAN ANAK-ANAK<br />
<br />
1.Meningkatkan resiko asma<br />
<br />
2.Meningkatkan resiko alergi<br />
<br />
3.Menghambat perkembangan kognitif<br />
<br />
4.Meningkatkan resiko infeksi saluran pernapasan akut<br />
<br />
5.Meningkatkan resiko oklusi pada gigi anak<br />
<br />
6.Meningkatkan resiko infeksi dari susu formula yang terkontaminasi<br />
<br />
7.Meningkatkan resiko kurang gizi<br />
<br />
8.Meningkatkan resiko kanker pada anak-anak<br />
<br />
9.Meningkatkan resiko penyakit kronis<br />
<br />
10.Meningkatkan resiko diabetes<br />
<br />
11.Meningkatkan resiko penyakit kardiovaskular (jantung)<br />
<br />
12.Meningkatkan resiko obesitas<br />
<br />
13.Meningkatkan resiko infeksi saluran pencernaan<br />
<br />
14.Meningkatkan resiko kematian pada bayi dan akan-kanak<br />
<br />
15.Meningkatkan resiko infeksi telinga dan otitis media<br />
<br />
16.Meningkatkan resiko terkena efek samping dari kontaminasi lingkungan<br />
<br />
Berikut ini adalah rinciannya :<br />
<br />
1. Meningkatkan resiko asma<br />
<br />
Sebuah penelitian di Arizona, Amerika Serikat yang menggunakan sampel 1.246 bayi sehat menunjukkan hubungan yang kuat antara menyusui dan gangguan pernafasan pada bayi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak di bawah umur 6 tahun yang tidak disusui sama sekali, akan memiliki resiko gangguan pernafasan tiga kali lebih besar dibandingkan dengan anak-anak yang disusui. (Wright AL, Holberg CJ, Taussig LM, Martinez FD. Relationship of infant feeding to recurrent wheezing at age 6 years. Arch Pediatr Adolesc Med 149:758-763, 1995)<br />
<br />
Penelitian pada 2.184 anak yang dilakukan oleh Hospital for Sick Children di Toronto, Kanada menunjukkan bahwa resiko asma dan gangguan pernapasan mencapai angka 50% lebih tinggi pada bayi yang diberi susu formula, dibandingkan dengan bayi yang mendapatkan ASI sampai dengan usia 9 bulan atau lebih. (Dell S, To T. Breastfeeding and Asthma in Young Children. Arch PediatrAdolesc Med 155: 1261-1265, 2001)<br />
<br />
Para peneliti di Australia Barat melakukan penelitian terhadap 2602 anak-anak untuk melihat peningkatan resiko asma dan gangguan pernafasan pada 6 tahun pertama. Anak-anak yang tidak mendapatkan ASI beresiko 40% lebih tinggi terkena asma dan gangguan pernafasan dibandingkan dengan anak-anak yang mendapatkan ASI eksklusif sekurangnya 4 bulan. Para peneliti ini merekomendasikan untuk memberikan ASI eksklusif sekurangnya 4 bulan untuk mengurangi resiko terkena asma dan gangguan pernafasan. (Oddy WH, Peat JK, de Klerk NH. Maternal asthma, infant feeding, and the risk for asthma in childhood. J. Allergy Clin Immunol. 110: 65-67, 2002)<br />
<br />
Para ahli melihat pada 29 penelitian terbaru untuk mengevaluasi dampak ‘melindungi’ terhadap asma dan penyakit pernapasan atopik lainnya yang diberikan oleh ASI. Setelah menggunakan kriteria penilaian yang ketat, terdapat 15 penelitian yang memenuhi persyaratan untuk dievaluasi, dan ke-15 penelitian tersebut menunjukkan manfaat/efek melindungi yang diberikan oleh ASI dari resiko asma. Para ahli menyimpulkan, tidak menyusui atau memberikan ASI pada bayi akan meningkatkan resiko asma dan penyakit pernafasan atopik. (Oddy WH, Peat JK. Breastfeeding, Asthma and Atopic Disease: An Epidemiological Review of Literature. J Hum Lact 19: 250-261, 2003)<br />
<br />
Porro E, Indinnimeo L, Antognoni G, Midulla F, Criscione S. Early wheezing and breastfeeding (Menyusui dan kejadian sesak napas dini). J Asthma 1993;30:23-8<br />
<br />
Burr ML, Limb ES, Maguire JM, Amarah L, Eldridge BA, Layzell JCM, Merret TG. Infant feeding, wheezing, and allergy: a prospective study (Pemberian makan pada bayi, sesak napas, dan alergi : Kajian prospektif). Arch Dis Child 1993;68:724-28<br />
<br />
Wright AL, Holberg CJ, Taussig LM, Martinez FD. Relationship of infant feeding to recurrent wheezing at age 6 years (Hubungan antara pemberian makan pada bayi terhadap kejadian sesak napas berulang pada usia 6 tahun). Arch Pediatr Adolesc Med 1995;149:758-63<br />
<br />
Oddy WH, Holt PG, Sly PD, Read AW, Landau LI, Stanley FJ, Kendall GE, Burton PR. Association between breastfeeding and asthma in 6 year old children: findings of a prospective birth cohort study (Hubungan antara menyusui dan asma pada anak usia 6 tahun : temuan pada studi lanjutan kelahiran prospektif). Br Med J 1999;319:815-9<br />
<br />
Gdlavevich M, Minouni D, Minouni M. Breastfeeding and the risk of bronchial asthma in childhood: a systematic review with meta-analysis of prospective studies (Menyusui dan resiko asmabronkial pada masa kanak-kanak : tinjauan sistematik dengan meta-analisis dari studi prospektif). J Pediatr 2001;139:261-6<br />
<br />
2. Meningkatkan resiko alergi<br />
<br />
Anak-anak di Finlandia yang mendapatkan ASI lebih lama memiliki resiko lebih rendah untuk terkena penyakit atopik, eksim, alergi makanan dan gangguan pernafasan karena alergi. Pada usia 17 tahun, resiko gangguan pernafasan karena alergi pada mereka yang tidak mendapatkan ASI (atau mendapat ASI dalam jangka waktu pendek) adalah 65%, sementara pada mereka yang disusui lebih lama hanya 42%. (Saarinen UM, Kajosarri M. Breastfeeding as a prophylactic against atopic disease: Prospective follow-up study until 17 years old. Lancet 346: 1065-1069, 1995)<br />
<br />
Bayi yang memiliki riwayat asma/gangguan pernafasan karena memiliki riwayat alergi dari keluarganya, diteliti untuk penyakit dermatitis atopik dalam tahun pertama kehidupannya. Menyusui eksklusif selama tiga bulan pertama diakui dapat melindungi bayi dari penyakit dermatitis. (Kerkhof M, Koopman LP, van Strien RT, et al. Risk factors for atopic dermatitis in infants at high risk of allergy: The PIAMA study. Clin Exp Allergy 33: 1336-1341, 2003)<br />
<br />
Pengaruh dari konsumsi harian ibu akan vitamin C dan E pada komposisi anti-oksidan di ASI sebagai zat yang melindungi bayi dari kemungkinan terkena penyakit atopik diteliti. Makanan yang dikonsumsi oleh ibu yang menderita penyakit atopik dipantau selama 4 hari, kemudian diambil sampel ASI dari ibu yang memiliki bayi dengan usia 1 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi vitamin C sehari-hari pada makanan ibu dapat meningkatkan kadar vitamin C pada ASI. Semakin tinggi kadar vitamin C pada ASI dapat menurunkan risiko terkena penyakit atopik pada bayi. (Hoppu U, Rinne M, Salo-Vaeaenaenen P, Lampi A-M, Piironen V, Isolauri E. Vitamin C in breast milk may reduce the risk of atopy in the infant. Eur J of Clin Nutr 59: 123-128, 2005)<br />
<br />
Lucas A, Brooke OG, Morley R, Cole TJ, Bamford MF. Early diet of preterm infants and development of allergic or atopic disease: randomized prospective study (Diet awal pada bayi prematur dan perkembangan alergi atau penyakit atopik : studi prospektif acak). Br Med J 1990;300:837-40<br />
<br />
Kajosaari M, Saarinen UM. Prophylaxis of atopic disease by six months' total solid food elimination (Profilaksis penyakit atopik dengan penundaan total enam bulan makanan padat). Acta Pediatr Scand 1983;72:411-14<br />
<br />
Ellis MH, Short JA, Heiner DC. Anaphylaxis after ingestion of a recently introduced hydrolyzed whey protein protein formula (Anafilaksis setelah penyerapan protein whey terhidrolisasi baru pada protein susu formula bayi). J Pediatr 1991;118:74-7<br />
<br />
Saarinen UM, Kajosaari M. Breastfeeding as prophylaxis against atopic disease: prospective follow-up study until 17 years old (Menyusui sebagai profilaksis terhadap penyakit atopik : studi lanjutan hingga usia 17 tahun). Lancet 1995;346:1065-69<br />
<br />
Saylor JD, Bahna SL. Anaphylaxis to casein hydrolysate formula (Anafilaksis pada susu formula kasein hidrolisat). J Pediatr 1991;118:71-4<br />
<br />
Marini A, Agosti M, Motta G, Mosca F. Effects of a dietary and environmental prevention programme on the incidence of allergic symptoms in high atopic risk infants: three years' followup (Pengaruh program pencegahan lingkungan dan diet terhadap kejadian gejala alergi pada bayi dengan resiko tinggi atopik : lanjutan tiga tahun). Acta Pædiatr 1996;Suppl 414 vol 85:1-19<br />
<br />
right AL, Holberg CJ, Martinez FD, Halonen M, Morgan W, Taussig LM. Epidemiology of physician diagnosed allergic rhinitis In childhood (Epidemiologi dari diagnosis alergi rhinitis pada anak-anak). Pediatrics 1994:94:895-901<br />
<br />
Bloch AM, Mimouni D, Minouni M, Gdalevich M. Does breastfeeding protect against allergic rhinitis during childhood? A meta-analysis of protective studies (Apakah menyusui melindungi dari alergi rhinitis selama masa kanak-kanak? Sebuah meta-analisis studi prospektif). Acta Paediatr 2002;91:275-9<br />
<br />
3. Mengurangi/menghambat perkembangan kognitif<br />
<br />
Untuk menentukan dampak dari memberikan ASI eksklusif dengan perkembangan kognitif pada bayi prematur atau bayi dengan berat lahir rendah, digunakanlah metode “Bayley scale of infant development” ketika bayi berumur 13 bulan dan “Wechler Preschool and Primary Scales of Intelligence” pada anak ketika berumur 5 tahun. Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut adalah memberikan ASI secara eksklusif (tanpa tambahan vitamin/supplemen apapun) pada bayi prematur atau bayi dengan berat lahir rendah terbukti memberikan keuntungan yang signifikan pada perkembangan kognitif dan pertumbuhan fisik yang lebih baik. (Rao MR, Hediger ML, Levine RJ, Naficy AB, Vik T. Effect of breastfeeding on cognitive development of infants born small for gestational age. Arch Pediatr Adolesc 156: 651-655, 2002)<br />
<br />
Menyusui terbukti dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang, karena memiliki pengaruh positif pada pendidikan dan perkembangan kognitif di masa kanak-kanak, tegas sebuah penelitian di Inggris. Analisis regresi yang dilakukan pada sebuah penelitian menyatakan bahwa menyusui secara signifikan berkorelasi positif dengan pendidikan dan kecerdasan. (Richards M, Hardy R, Wadsworth ME. Long-tern effects of breast-feeding in a national cohort: educational attainment and midlife cognition function. Publ Health Nutr 5: 631-635, 2002)<br />
<br />
439 anak sekolah di Amerika Serikat yang lahir antara tahun 1991 – 1993 serta memiliki berat badan lahir rendah (di bawah 1,500 gram) diberikan beberapa jenis tes kognitif. Hasilnya, anak-anak yang memiliki berat badan lahir rendah dan tidak pernah disusui cenderung memiliki nilai/hasil tes yang rendah pada tes IQ, kemampuan verbal, kemampuan visual dan motorik dibandingkan mereka yang disusui/mendapatkan ASI. (Smith MM, Durkin M, Hinton VJ, Bellinger D, Kuhn L. Influence of breastfeeding on cognitive outcomes at age 6-8 year follow-up of very low-birth weight infants. Am J Epidemiol 158:1075-1082, 2003)<br />
<br />
Penelitian pada anak-anak yang lahir dari keluarga miskin di Filipina membuktikan bahwa anak-anak yang mendapatkan ASI sampai umur 12-18 bulan memiliki nilai yang lebih tinggi pada “nonverbal intelligence test”. Efek seperti ini akan lebih besar dampaknya pada bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah (1.6 dan 9.8 poin lebih tinggi). Para peneliti menyimpulkan, bahwa memberikan ASI/menyusui dalam jangka waktu yang lama sangatlah penting, apalagi setelah mengenalkan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), terutama untuk bayi berat badan lahir rendah. (Daniels M C, Adair L S. Breast-feeding influences cognitive development of Filipino children. J Nutr. 135: 2589-2595, 2005)<br />
<br />
(review): Andraca I, Uauy R. Breastfeeding for optimal mental development (Menyusui mendorong perkembangan mental yang optimal). Simopoulos AP, Dutra de Oliveira JE, Desai ID (eds): Behavioral and Metabolic Aspects of Breastfeeding (Aspek Perilaku dan Metabolik dari Menyusui). World Rev Nutr Diet. Basel, Karger, 1995;78:1-27<br />
<br />
(review): Gordon N. Nutrition and cognitive function (Nutrisi dan Fungsi Kognitif). Brain and Development 1997;19:165-70<br />
<br />
Morrow-Tlucak M, Haude RH, Ernhart CB. Breastfeeding and cognitive development in the first 2 years of life (Menyusui dan perkembangan kognitif pada usia 2 tahun pertama). Soc Sci Med 1988;26:635-9<br />
<br />
Taylor B, Wadsworth J. Breastfeeding and child development at five years (Menyusui dan perkembangan pada usia 5 tahun). Dev Med Child Neurol 1984;26:73-80<br />
<br />
Lucas A, Morley R, Cole TJ, Lister G, Leeson-Payne C. Breastmilk and subsequent intelligence quotient in children born preterm (Menyusui dan angka kecerdasan anak yang lahir kurang bulan). Lancet 1992;339:261-4<br />
<br />
Nettleton JA. Are n-3 fatty acids essential nutrients for fetal and infant development (Apakah asam lemak n-3 nutrisi esensial untuk perkembangan janin dan bayi). J Am Diet Assoc 1993;93:58-64<br />
<br />
Rogan WJ, Gladen BC. Breastfeeding and cognitive development (Menyusui dan perkembangan kognitif). Early Hum Dev 1993;31:181-93<br />
<br />
Silver LB, Levinson RB, Laskin CR, Pilot LJ. Learning disabilities as a probable consequence of using chloride-deficient infant formula (Probabilitas gangguan belajar sebagai konsekuensi penggunaan sufor rendah klorida). J Pediatr 1989;115:97-9<br />
<br />
Willoughby A, Moss HA, Hubbard VS, Bercu BB, Graubard BI, Vietze PM, et al. Developmental outcome in children exposed to chloride deficient formula (Perkembangan pada anak yang mengkonsumsi susu formula rendah klorida). Pediatrics 1987;79:851-7<br />
<br />
Wing CS. Defective infant formulas and expressive language problems: a case study (Studi kasus: kerusakan susu formula bayi dan masalah bicara dan bahasa). Language, Speech and Hearing Services in Schools 1990;21:22-7<br />
<br />
Crawford MA. The role of essential fatty acids in neural development: implications for perinatal nutrition (Peranan asam lemak esensial pada perkembangan syaraf: Implikasi untuk nutrisi perinatal). Am J Clin Nutr 1993;57(suppl):703S-10S<br />
<br />
Temboury MC, Otero A, Polanco I, Arribas E. Influence of breastfeeding on the infant's intellectual development (Pengaruh menyusui pada perkembangan kecerdasan bayi). J Pediatric Gastroenterol Nutr 1994;18:32-36<br />
<br />
Pollock JI. Longterm associations with infant feeding in a clinically advantaged population of babies (Hubungan jangka panjang pemberian makan pada populasi bayi dengan kondisi klinis baik). Dev Med Child Neur 1994;36:429-40<br />
<br />
Makrides M, Neumann MA, Byard RW, Simmer K, Gibson RA. Fatty acid composition of brain, retina and erythrocytes in breast and formula fed infants (Komposisi asam lemak pada otak, retina, dan eritrokit pada bayi yang mengkonsumsi ASI dan susu formula). Am J Clin Nutr 1994;60:189-94<br />
<br />
Anderson GJ, Connor WE, Corliss JD. Docosohexaenoic acid is the preferred dietary n-3 fatty acid for the development of the brain and retina (Asam dokosolexanoat sebagai asam lemak n-3 pilihan untuk perkembangan otak dan retina). Pediatr Res 1990;27:87-97<br />
<br />
Neuringer M, Connor WE, Lin DS, Barstad L, Luck S. Biochemical and functional effects of prenatal and postnatal fatty acid deficiency on retina and brain in rhesus monkeys (Pengaruh biokimia dan fungsional dari kekurangan asam lemak prenatal dan antenatal terhadap retina dan otak pada monyet resus). Proc Natl Acad Sc USA 1986;83:4021-5<br />
<br />
Florey C Du V, Leech AM, Blackhall A. Infant feeding and mental and motor development at 18 months of age in first born singletons (Makanan bayi dan perkembangan mental dan motorik pada usia 18 bulan pada anak pertama/sulung). Int J Epidem 1995;24 (Suppl 1):S21-6<br />
<br />
Wang YS, Wu SY. The effect of exclusive breastfeeding on development and incidence of infection in infants (Pengaruh menyusui eksklusif terhadap perkembangan dan kejadian infeksi pada bayi). JHL 1996;12:27-30<br />
<br />
Greene LC, Lucas A, Livingstone BE, Harland PSEG, Baker BA. Relationship between early diet and subsequent cognitive performance during adolescence (Hubungan antara makanan pertama dan performa kognitif pada remaja). Biochem Soc Trans 1995;23:376S<br />
<br />
Riva E, Agostoni C, Biasucci G, Trojan S, Luotti D, Fiori L, et al. Early breastfeeding is linked to higher intelligence quotient scores in dietary treated phenylketonuric children (Menyusu usia dini dihubungkan dengan tingkat kecerdasan lebih tinggi pada anak dengan diet khusus penyakit PKU). Acta Pædiatr 1996;85:56-8<br />
<br />
Niemelä A, Järvenpää A-L. Is breastfeeding beneficial and maternal smoking harmful to the cognitive development of children? (Apakah menyusui bermanfaat dan ibu merokok berbahaya bagi perkembangan kognitif anak?) Acta Pædiatr 1996;85:1202-6<br />
<br />
<br />
<br />
Rodgers B. Feeding in infancy and later ability and attainment: a longitudinal study (Pemberian makan pada bayi dan kemampuan dan pencapaian di masa depannya: Kajian longitudinal). Devel Med Child Neurol 1978;20:421-6<br />
<br />
<br />
<br />
Horwood LJ, Fergusson DM. Breastfeeding and later cognitive and academic outcomes (Menyusui dan pencapaian akademik dan kognitif di kemudian hari). Pediatrics 1998;101:p. e9<br />
<br />
<br />
<br />
Paine BJ, Makrides M, Gibson RA. Duration of breastfeeding and Bayley's mental developmental Index at 1 year of age (Durasi menyusui dan indeks perkembangan mental Bayley pada usia 1 tahun). J Paediatr Child Health 1999;35:82-5<br />
<br />
<br />
<br />
Fergusson DM, Beautrais AL, Silva PA. Breastfeeding and cognitive development In the first seven years of life (Menyusui dan perkembangan kognitif pada 7 tahun pertama). Soc Sci Med 1982;16:1705-8<br />
<br />
<br />
<br />
Vestergaard M, Obel C, Henriksen TB, Sørensen HT, Skajaa E, Østergaard J. Duration of breastfeeding and developmental milestones during the latter half of Infancy (Durasi menyusui dan tahapan perkembangan selama 6 bulan kedua usia bayi). Acta Paediatr 1999;88:1327-32<br />
<br />
<br />
<br />
Rao MR, Hediger ML, Levine RJ, Naficy AB, Vik T. Effect of breastfeeding on cognitive development of infants born small for gestational age (Pengaruh menyusui pada perkembangan kognitif bayi yang lahir kecil untuk usia gestasi). Acta Paediatr 2002;91:267-74<br />
<br />
<br />
<br />
Lanting CI, Fidler V, Huisman M, Touwen BCL, Boersma ER. Neurological differences between 9 year old children fed breastmilk or formula milk as babies (Perbedaan neurologis antara anak usia 9 tahun yang diberi ASI atau susu formula saat bayi). Lancet 1994;344:1319-22<br />
<br />
<br />
<br />
Lanting CI, Patandin S, Weisglas-Kuperus N, Touwen BCL, Boersma ER.Breastfeeding and neurological outcome at 42 months (Menyusui dan perkembangan syaraf pada usia 42 bulan). Acta Paediatr 1998;87:1224-9<br />
<br />
<br />
<br />
4. Meningkatkan resiko infeksi saluran pernafasan akut (ISPA)<br />
<br />
Anak-anak di Brazil yang tidak disusui/mendapatkan ASI beresiko 16,7 kali lebih tinggi terkena pneumonia dibandingkan anak-anak yang semasa bayinya disusui secara eksklusif. (Cesar JA, Victora CG, Barros FC, et al. Impact of breastfeeding on admission for pneumonia during postneonatal period in Brazil: Nested casecontrolled study. BMJ 318: 1316-1320, 1999)<br />
<br />
<br />
<br />
Untuk menentukan faktor-faktor resiko dalam mendeteksi ISPA pada balita, sebuah rumah sakit di India membandingkan 201 kasus dengan 311 kunjungan pemeriksaan. Menyusui adalah salah satu dari sekian faktor yang dapat menurunkan tingkat risiko ISPA pada balita. (Broor S, Pandey RM, Ghosh M, Maitreyi RS, Lodha R, Singhal T, Kabra SK. Risk factors for severe acute lower respiratory tract infection in under-five children. Indian Pediatr 38: 1361-1369, 2001)<br />
<br />
<br />
<br />
Beberapa sumber yang digunakan untuk meneliti hubungan antara menyusui dan resiko ISPA pada bayi yang lahir cukup bulan. Analisis dari data-data yang diteliti menunjukkan pada negara-negara berkembang, bayi yang diberikan susu formula mengalami 3 kali lebih sering gangguan pernafasan yang membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit, dibandingkan dengan bayi yang diberikan ASI eksklusif selama 4 bulan atau lebih. (Bachrach VRG, Schwarz E, Bachrach LR. Breastfeeding and the risk of hospitalization for respiratory disease in infancy. Arch Pediatr Adolesc Med. 157: 237-243, 2003)<br />
<br />
<br />
<br />
Pullan CR, Toms GL, Martin AJ, Gardner PS, Webb JKG, Appleton DR. Breastfeeding and respiratory syncytial virus infection (Menyusui dan kejadian infeksi virus syncytial pada saluran pernapasan). Br Med J 1980;281:1034-6<br />
<br />
<br />
<br />
Chiba Y, Minagawa T, Mito K, Nakane A, Suga K, Honjo T, Nakao T. Effect of breastfeeding on responses of systemic interferon and virus-specific lymphocyte transformation with respiratory syncytial virus infection (Pengaruh menyusui pada respon interferon sistemik dan transformasi spesifik-virus limfosit dengan infeksi virus syncytial pada saluran pernapasan). J Med Virology 1987;21:7-14<br />
<br />
<br />
<br />
Wright AL, Holberg CJ, Martinez FD, Morgan WJ, Taussig LM. Breastfeeding and lower respiratory tract illness in the first year of life (Menyusui dan penyakit saluran pernapasan bagian bawah pada usia 1 tahun). Br Med J 1989;299:946-9<br />
<br />
<br />
<br />
Pisacane A, Graziano L, Zona G, Granata G, Dolezalova H, Cafiero M, et al. Breastfeeding and acute lower respiratory infection (Menyusui dan infeksi saluran pernapasan bagian bawah akut). Acta Pædiatr 1994;83:714-18<br />
<br />
<br />
<br />
Beaudry M, Dufour R, Marcoux S. Relation between infant feeding and infections during the first six months of life (Hubungan antara pemberian makan pada bayi dan infeksi selama 6 bulan pertama kehidupan). J Pediatr 1995;126:191-7<br />
<br />
<br />
<br />
Okamoto Y, Ogra PL. Antiviral factors in human milk: implications in respiratory syncytial virus infection (Faktor antivirus dalam susu manusia: implikasi terhadap infeksi virus syncytial pada saluran pernapasan). Acta Pædiatr Scand Suppl 1989;351:137-43<br />
<br />
<br />
<br />
Downham MAPS, Scott R, Sims DG, Webb JKG, Gardner PS. Breastfeeding protects against respiratory syncytial virus infections (Menyusui memberikan perlindungan terhadap infeksi virus syncytial pada saluran pernapasan). Br Med J 1976;2:274-6<br />
<br />
<br />
<br />
Yue Chen. Synergistic effect of passive smoking and artificial feeding on hospitalization for respiratory illness in early childhood (Pengaruh sinergis dari merokok pasif dan pemberian pengganti air susu ibu terhadap kejadian penyakit saluran pernapasan selama masa kanak-kanak). Chest 1989;95:1004-07<br />
<br />
<br />
<br />
Wilson AC, Forsyth JS, Greene SA, Irvine L, Hau C, Howie PW. Relation of infant diet to childhood health: seven year follow-up of cohort of children in Dundee infant feeding study (Hubungan antara asupan bayi dengan kesehatan masa kanak-kanak: tindak lanjut tujuh tahun setelahnya atas anak-anak pada kajian pemberian makan bayi di Dundee). Br Med J 1998;316:21-5 (hasil penelitian juga menunjukkan tekanan darah yang lebih tinggi pada anak-anak yang diberikan susu formula)<br />
<br />
<br />
<br />
César JA, Victora CG, Barros FC, Santos IS, Flores JA. Impact of breastfeeding on admission for pneumonia during postneonatal period in Brazil: nested case-control study (Pengaruh menyusui terhadap resiko pneumonia selama periode pasca-neonatal di Brazil: studi kontrol-kasus tersarang). Br Med J 1999;318:1316-20<br />
<br />
<br />
<br />
Pisacane A, Impagliazzo N, De Caprio C, Criscuolo L, Inglese A, da Silva MCMP. Breastfeeding and tonsillectomy (Menyusui dan tonsilektomi). BMJ. 1996 Mar 23;312(7033):746-7<br />
<br />
<br />
<br />
López-Alarcón M, Villalpando S, Fajardo A. Breastfeeding lowers the frequency and duration of acute respiratory infection and diarrhea in infants under 6 months of age (Menyusui dapat mengurangi frekuensi dan durasi infeksi saluran pernapasan akut dan diare pada bayi di bawah 6 bulan). J Nutr 1997;127:436-43<br />
<br />
<br />
<br />
5. Meningkatkan resiko oklusi gigi pada anak<br />
<br />
Salah satu keuntungan menyusui adalah membuat gigi anak tumbuh rapih dan teratur. Penelitian yang dilakukan pada 1.130 balita (usia 3-5 tahun) untuk mengetahui dampak dari tipe pemberikan makanan dan aktivitas menghisap yang tidak tepat terhadap pertumbuhan gigi yang kurang baik. Aktivitas menghisap yang kurang baik (menghisap botol) memberikan dampak yang substansial pada kerusakan gigi/oklusi gigi pada anak. Terjadinya ”posterior cross-bite” pada gigi anak lebih banyak ditemukan pada anak-anak yang menggunakan botol susu serta anak-anak yang suka ‘mengempeng’. Persentase terkena cross-bite pada anak ASI yang menyusu langsung 13% lebih kecil dibandingkan mereka yang menyusu dari botol. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa semakin awal bayi menyusu dari botol dua kali lebih besar besar terkena risiko maloklusi/kerusakan pada gigi dibandingkan bayi yang menyusu langsung/tidak menyusu dari botol. (Viggiano D. et al. Breast feeding, bottle feeding, and non-nutritive sucking; effects on occlusion in deciduous dentition. Arch Dis Child 89:1121-1123, 2004)<br />
<br />
<br />
<br />
Labbock MH, Hendershot GE. Does breastfeeding protect against malocclusion? An analysis of the 1981 child health supplement to the national health interview survey (Apakah menyusui melindungi dari maloklusi? Sebuah analisis pada 1981 suplemen kesehatan anak untuk survei wawancara kesehatan nasional). Am J Prev Med 1987;3:227-32<br />
<br />
<br />
<br />
Palmer B. The influence of breastfeeding on the development of the oral cavity: A commentary (Pengaruh menyusui terhadap perkembangan rongga mulut: suatu komentar). J Hum Lact 1998;14:93-8<br />
<br />
<br />
<br />
Erickson PR, Mazhari E. Investigation of the role of human breastmilk in caries development (Penelitian terhadap peranan air susu ibu pada perkembangan karies). Pediatr Dent 1999;21:86-90<br />
<br />
<br />
<br />
6. Meningkatkan resiko infeksi dari susu formula yang terkontaminasi<br />
<br />
Pada kasus tercemarnya susu formula dengan Enterobacter Sakazakii di Belgia, ditemukan 12 bayi yang menderita Necrotizing Enetrocolitis (NEC) dan 2 bayi yang meninggal setelah mengkonsumsi susu formula yang tercemar bakteri tersebut. (Van Acker J, de Smet F, Muyldermans G, Bougatef A. Naessens A, Lauwers S. Outbreak of necrotizing enterocolitis associated with Enterobactersakazakii in powdered infant formulas. J Clin Microbiol 39: 293-297, 2001)<br />
<br />
<br />
<br />
Sebuah kasus di Amerika Serikat menyebutkan bahwa seorang bayi berusia 20 hari meninggal dunia karena menderita panas, tachyardia¸dan mengalami penurunan fungsi pembuluh darah setelah diberikan susu formula yang tercemar bakteri E-Sakazakii di NICU. (Weir E, Powdered infant formula and fatal infection with Enterobacter sakazakii. CMAJ 166, 2002)<br />
<br />
<br />
<br />
Koo WWK, Kaplan LA, Krug-Wispe SK. Aluminum contamination of infant formulas (Kontaminasi aluminium pada susu formula bayi). J Parenteral Enteral Nutrition 1988;12:170-3<br />
<br />
<br />
<br />
Davidsson L, Cederblad Å, Lönnerdal B, Sandström B. Manganese absorption from human milk, cow's milk and infant formulas in humans (Penyerapan mangan dari air susu ibu, susu sapi dan susu formula bayi pada manusia). Am J Dis Child 1989;143:823-7<br />
<br />
<br />
<br />
Dabeka RW, McKenzie AD. Lead and cadmium levels in commercial infant foods and dietary intake by infants 0-1 year old (Tingkat logam dan kadmium pada makanan bayi komersil dan asupan pada bayi 0-1 tahun). Food Additives and Contaminants 1988;5:333-42<br />
<br />
<br />
<br />
Mytjens HL, Roelofs-Willemse H, Jaspar GHJ. Quality of powdered substitutes for breastmilk with regard to members of the family Enterobacteriaceæ (Kualitas bubuk pengganti susu ibu berkaitan dengan famili Enterobactericea). J Clin Microbiol 1988;26:743-6<br />
<br />
<br />
<br />
Biering G, Karlsson S, Clark NC, Jonsdottir KE, Ludvigsson P, Steingrimsson O. Three cases of neonatal meningitis caused by Enterobacter sakazakii in powdered milk (Tiga kasus meningitis neonatal yang disebabkan oleh Enterobacter sakazakii pada susu bubuk). J Clin Microbiol 1989;27:2054-6<br />
<br />
<br />
<br />
Westin JB. Ingestion of carcinogenic N-nitrosamines by infants and children (Penyerapan bahan karsinogenik N-nitrosamina oleh bayi dan anak-anak). Arch Environmental Health 1990;45:359-63<br />
<br />
<br />
<br />
Schwarz KB, Cox JM, Sharma S, Clement L, Witter F, Abbey H, et al. Prooxidant effects of maternal smoking and formula In newborn Infants (Pengaruh prooksidan dari ibu merokok dan susu formula pada bayi baru lahir). J Pediatr Gastroenterol Nutr 1997;24:68-74<br />
<br />
<br />
<br />
7. Meningkatkan resiko kurang gizi/gizi buruk<br />
<br />
Pada tahun 2003 ditemukan bayi yang mengkonsumsi susu formula berbahan dasar kedelai di Israel harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit akibat encephalopathy. Dua diantaranya meninggal akibat cardiomyopathy. Analisis dari kasus ini menyebutkan bahwa tingkat tiamin pada susu formula tidak dapat diidentifikasikan. Pada bayi yang mengkonsumsi susu formula berbasis kedelai sering ditemukan gejala kekurangan tiamin, yang harus ditangani oleh terapi tiamin. (Fattal-Valevski A, Kesler A, Seal B, Nitzan-Kaluski D, Rotstein M, Mestermen R, Tolendano-Alhadef H, Stolovitch C, Hoffman C. Globus O, Eshel G. Outbreak of Life-Threatening Thiamine Deficiency in Infants in Israel Caused by a Defective Soy-Based Formula. Pediatrics 115: 223-238, 2005)<br />
<br />
<br />
<br />
8. Meningkatkan resiko kanker pada anak<br />
<br />
Pusat Studi Kanker Anak di Inggris melakukan penelitian terhadap 3.500 kasus kanker anak dan hubungannya dengan menyusui. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengurangan tingkat resiko terkena leukemia dan kanker lain apabila seorang anak memperoleh ASI ketika bayi. (UK Childhood Cancer Investigators. Breastfeeding and Childhood Cancer. Br J Cancer 85: 1685-1694, 2001)<br />
<br />
<br />
<br />
Studi pada 117 kasus acute lymphotic leukemia yang dilakukan di United Arab Emirates menunjukkan bahwa menyusui secara eksklusif selama 6 bulan atau lebih akan meminimalkan resiko terkena kanker leukemia dan lymphoma (getah bening) pada anak. (Bener A, Denic S, Galadari S. Longer breast-feeding and protection against childhood leukaemia and lymphomas. Eur J Cancer 37: 234-238, 2001)<br />
<br />
<br />
<br />
Tidak menyusui adalah salah satu penyebab terbesar kanker pada ibu. Suatu penelitian mengemukakan tingkat kerusakan genetis yang signifikan pada bayi usia 9-12 bulan yang sama sekali tidak disusui. Para peneliti menyimpulkan bahwa kerusakan genetis berperan penting dalam pembentukan kanker pada anak atau setelah anak-anak tsb tumbuh dewasa. (Dundaroz R, Aydin HA, Ulucan H, Baltac V, Denli M, Gokcay E. Preliminary study on DNA in non-breastfed infants. Ped Internat 44: 127-130, 2002)<br />
<br />
<br />
<br />
Sebuah penelitian yang menggunakan bukti-bukti atas dampak menyusui pada risiko terkena leukemia mempelajari 111 kasus yang 32 diantaranya mengemukakan hal tersebut. Dari 32 kasus ini dipelajari 10 kasus utama dan ditemukan 4 kasus yang mengemukakan hubungan antara menyusui dan leukemia. Kesimpulan yang diambil adalah: semakin lama menyusui/memberikan ASI pada bayi, semakin kecil risiko terkena leukemia. Mereka mencatat, diperlukan dana sebesar USD 1,4M tiap tahunnya untuk mengobati anak-anak yang terkena leukemia. (Guise JM et al. Review of case-controlled studies related to breastfeeding and reduced risk of childhood leukemia. Pediatrics 116: 724-731, 2005)<br />
<br />
<br />
<br />
Schwartzbaum JA, George SL, Pratt CB, Davis B. An exploratory study of environmental and medical factors potentially related to childhood cancer (Studi terhadap faktor lingkungan dan medis yang potensial berhubungan dengan kanker pada anak-anak). Med pediatr Oncol 1991;19:115-21<br />
<br />
<br />
<br />
Davis MK, Savitz DA. Graubard BI. Infant feeding and childhood cancer (Pemberian makanan pada bayi dan kanker pada masa kanak-kanak). Lancet 1988;2:365-8<br />
<br />
<br />
<br />
Freudenheim JL, Marshall JR, Graham S, Laughlin R, Vena JE, Bandera E, et al. Exposure to breastmilk in infancy and the risk of breast cancer (Pemberian air susu pada bayi dan resiko kanker payudara). Epidemiology 1994;5:324-31<br />
<br />
<br />
<br />
Shu XO, Linet MS, Steinbuch M, Wen WQ, Buckley JD, Neglia JP, Potter JD et al. Breastfeeding and the risk of childhood acute leukemia (Menyusui dan resiko leukemia akut pada anak-anak). J Nat Cancer Institute 1999;91:1765-72<br />
<br />
<br />
<br />
Davis MK. Review of the evidence for an association between Infant feeding and childhood cancer (Kajian terhadap bukti adanya hubungan antara pemberian makan pada bayi dan kanker pada masa kanak-kanak). Int J Cancer 1998;Supplement II:29-33<br />
<br />
<br />
<br />
9. Meningkatkan resiko penyakit kronis<br />
<br />
Penyakit kronis dapat dipicu oleh respon auto-imun tubuh anak ketika mengkonsumsi makanan yang mengandung protein gluten. Ivarsson dan tim-nya melakukan penelitian terhadap pola menyusui 627 anak yang terkena penyakit kronis dan 1.254 anak sehat untuk melihat dampak menyusui pada konsumsi makanan yang mengandung protein gluten serta resiko terkena penyakit kronis. Secara mengejutkan ditemukan bukti bahwa 40% anak-anak bawah umur dua tahun (baduta) yang disusui/mendapatkan ASI berisiko lebih kecil terhadap penyakit kronis, walaupun mengkonsumsi makanan yang mengandung protein gluten. (Ivarsson, A. et al. Breast-Feeding May Protect Against Celiac Disease Am J Clin Nutr 75:914-921, 2002)<br />
<br />
<br />
<br />
Rasa terbakar pada saat BAB dan penyakit Crohn adalah penyakit gastrointestinal kronis yang sering terjadi pada bayi susu formula. Suatu meta-analisis pada 17 kasus yang mendukung hipotesis bahwa menyusui mengurangi resiko penyakit Crohn dan ulcerative colitis. (Klement E, Cohen RV, Boxman V, Joseph A, Reif s. Breastfeeding and risk of inflammatory bowel disease: a systematic review with meta-analysis. Am J Clin Nutr 80: 1342-1352, 2004)<br />
<br />
<br />
<br />
Untuk memperjelas dampak dari pemberian MPASI yang terlalu dini (contoh: dampak dari menyusui dibandingkan tidak menyusui; lama menyusui; dampak menyusui dan hubungannya dengan pemberian makanan yang mengandung protein gluten) pada resiko penyakit kronis, para peneliti melihat kembali literatur tentang menyusui dan penyakit kronis. Mereka menemukan bahwa anak-anak yang menderita penyakit kronis hanya mendapatkan ASI/disusui dalam jangka waktu pendek. Sementara anak-anak yang disusui lebih lama resiko terkena penyakit kronis ini 52% lebih rendah. Para peneliti mendefinisikan 2 mekanisme perlindungan yang diberikan ASI, yaitu: (1) melanjutkan pemberian ASI/menyusui menghambat penyerapan gluten pada tubuh, (2) ASI melindungi tubuh dari infeksi intestinal. Infeksi dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh bayi sehingga gluten dapat masuk ke dalam lamina propria. Penelitian yang lain menyebutkan bahwa IgA dapat menurunkan respon antibody terhadap gluten yang dicerna. (Akobeng A K et al. Effects of breast feeding on risk of coeliac disease: a systematic review and meta-analysis of observational studies. Arch DisChild 91: 39-43, 2006)<br />
<br />
<br />
<br />
10. Meningkatkan resiko diabetes<br />
<br />
Untuk memastikan hubungan antara konsumsi susu sapi (dan susu formula bayi berbahan dasar susu sapi) dan respon antibodi bayi pada protein susu sapi, peneliti di Italia mengukur respon antibodi pada 16 bayi ASI dan 12 bayi usia 4 bulan yang mengkonsumsi susu formula. Bayi susu formula meningkatkan antibodi beta-casein yang bisa menyebabkan diabetes type 1, dibandingkan dengan bayi ASI. Para peneliti tersebut menyimpulkan bahwa bayi yang mendapatkan ASI eksklusif sekurangnya 4 bulan beresiko lebih rendah terhadap diabetes type 1, karena ASI dapat mencegah pembentukan anti-bodi beta-casein. (Monetini L, Cavallo MG, Stefanini L, Ferrazzoli F, Bizzarri C, Marietti G, Curro V, Cervoni M, Pozzilli P, IMDIAB Group. Bovine beta-casein antibodies in breast-and bottle-fed infants: their relevance in Type 1 diabetes. Hormone Metab Res 34: 455-459, 2002)<br />
<br />
<br />
<br />
Studi yang dilakukan pada 46 suku Indian Kanada yang menderita diabetes tipe II dicocokkan dengan 92 jenis control penyakit diabetes. Kemudian dibandingkanlah resiko pre dan post-natal dari suku Indian yang disusui dan yang tidak disusui. Menariknya, ditemukan suatu fakta baru bahwa ASI dapat menurunkan resiko terkena penyakit diabetes tipe II. (Young TK, Martens PJ, Taback SP, Sellers EA, Dean HJ, Cheang M, Flett B. Type 2 diabetes mellitus in children: prenatal and early infancy risk factors among native Canadians. Arch Pediatr Adolesc Med 156: 651-655, 2002)<br />
<br />
<br />
<br />
Penggunaan susu formula, makanan pengganti ASI dan susu sapi yang lebih dini pada bayi, adalah factor-faktor yang meningkatkan kemungkinan terkena diabetes tipe I ketika dewasa. Sebayak 517 anak Swedia dan 286 anak Lithuania usia 15 tahun yang didiagnosa menderita penyakit diabetes tipe I dibandingkan dengan pasien non-diabets. Hasil penelitian menunjukkan bahwa memberikan ASI secara eksklusif sekurangnya 5 bulan dan dilanjutkan sampai usia 7 atau 9 bulan (dengan MP-ASI) dapat mengurangi resiko terkena diabetes. (Sadauskaite-Kuehne V, Ludvigsson J, Padaiga Z, Jasinskiene E, Samuel U. Longer breastfeeding is an independent protective factor against development of type I diabetes mellitus in childhood. Diabet Metab Res Rev 20: 150-157, 2004)<br />
<br />
<br />
<br />
Data yang didapatkan dari 868 anak penderita diabetes asal Cekoslovakia dan 1466 kunjungan dar pasien yang terkena diabetes, mengkonfirmasi bahwa resiko terkena diabetes tipe I dapat dikurangi dengan memperpanjang lama/periode menyusui. Menyusui bayi selama 12 bulan atau lebih mengurangi risiko terkena diabetes tipe I secara signifikan. (Malcove H et al. Absence of breast-feeding is associated with the risk of type 1 diabetes: a case-control study in a population with rapidly increasing incidence. Eur J Pediatr 165: 114-119, 2005)<br />
<br />
<br />
<br />
Working Group on Cow's Milk Protein and Diabetes Mellitus of the American Academy of Pediatrics. Infant feeding practices and their possible relationship to the etiology of diabetes mellitus (Kelompok kerja AAP: untuk protein susu sapi dan diabetes melitus. Praktek pemberian makan pada bayi dan kemungkinan hubungan dengan etiologi diabetes melitus). Pediatrics 1994;94:752-4<br />
<br />
<br />
<br />
Karjalainen J, Martin JM, Knip M, Ilonen J, Robinson BH, Savilahti E, et al. A bovine albumin peptide as a possible trigger of insulin-dependent diabetes mellitus (Kemungkinan peptida albumin sapi sebagai pencetus diabetes melitus ketergantungan insulin). N Eng J Med 1992;327:302-7 (Editorial: 1992:327:348-9)<br />
<br />
<br />
<br />
Mayer EJ, Hamman RF, Gay EC, Lezotte DC, Savitz DA, Klingensmith J. Reduced risk of IDDM among breastfed children (Penurunan resiko diabetes melitus ketergantungan insulin pada bayi yang disusui). Diabetes 1988;37:1625-32<br />
<br />
<br />
<br />
Virtanen SM, Räsänen L, Ylönen K, Aro A, Clayton D, Langlholz B, et al. Early introduction of dairy products associated with increased risk of IDDM in Finnish children (Pengenalan awal produk susu dihubungkan dengan meningkatnya resiko diabetes melitus ketergantungan insulin pada anak-anak Finlandia). Diabetes 1993;42:1786-90<br />
<br />
<br />
<br />
><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results2/anim_c882b044-d4da-d8b4-f98d-31d74b292fea.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a> <img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MTY*OTk*MDYmcHQ9MTI2MzcxNjUxNTQzNyZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_768d3f46-a1df-14c4-f1b5-191d639ffc7c.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a> <img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MjI3MjQ1MTUmcHQ9MTI2MzcyMjc3OTEyNSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="Gickr helps you to pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_f2c3d38c-f753-40d4-190e-b9859772ed3d.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a><!--7--></div>resep masakan kue dan minuman kuliner mak nyushttp://www.blogger.com/profile/01132979325477980305noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1966279406964043335.post-80691407256089062382012-09-10T00:53:00.000-07:002012-09-10T00:53:26.068-07:00Konsumsi Susu Formula Secara Berlebihan, Umur 2 Tahun Terserang Radang Otak<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeoZDh36F2FEwe4_y3bXeBEsYUfL0S5zBIVLHw0akz1I1qxWKx1lS2X0KAyX6MdnuBh36H9zhjUzu6xyJfOFDj0bHlhw-ioUCtqFzqzK2vBW62jT5wfq2YXaW50hKiLs_guLQiRY0mL5rm/s1600/formula.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeoZDh36F2FEwe4_y3bXeBEsYUfL0S5zBIVLHw0akz1I1qxWKx1lS2X0KAyX6MdnuBh36H9zhjUzu6xyJfOFDj0bHlhw-ioUCtqFzqzK2vBW62jT5wfq2YXaW50hKiLs_guLQiRY0mL5rm/s200/formula.jpg" width="200" /></a></div>Oleh : <a href="http://www.kompasiana.com/irmar.priyadi" style="background-color: white; color: #1170a0; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 11px; text-align: -webkit-center; text-decoration: none;">Irma R. Priyadi</a><br />
<br />
Berawal dari pemberian susu formula pada si kecil Aldo, sejak dia dilahirkan karena ASI belum keluar dengan lancar. Tapi sayangnya si Aldo sudah terlanjur menyukai susu formula dalam botol karena lebih enak dan tentunya tanpa kerja keras seperti halnya mengisap susu dari puting si bunda. Susu dalam botol besar dilahapnya dalam sekejap dan sudah berpindah ke botol yang lain. Sampai dengan umur 6 bulan yang harusnya sudah menerima makanan tambahan, dia sama sekali tak mau menyentuhnya dan lebih menyukai susu formula. Setiap bulan entah berapa kg susu masuk dalam lambungnya, si bunda bercerita dana yang dikeluarkan untuk susu formula sekitar 1 - 1.5 juta perbulan. Susu formula yang dikonsumsi juga susu impor ternama yang lumayan mahal harganya. Pada kaleng kemasan tertera berbagai kandungan gizi, DHA, AA dan entah kandungan lainnya yang mengundang minat para orang tua untuk memberikannya kepada si bayi.<br />
<a name='more'></a><br />
<div class="fullpost">Susu formula.. yah lagi lagi mengenai efek samping dari susu formula. Maaf, saya bukannya anti pati dengan namanya susu formula dan lebih mendewakan ASI. Saya juga bukan menghakimi susu formula dan mengagungkan ASI. Saya juga bukan menilai bahwa ASi adalah segala-galanya dan susu formula tak baik dikonsumsi oleh bayi. Memang, saya tak pernah memberikan susu formula pada kedua anak saya sejak mereka dilahirkan ke bumi ini. Saya cukup yakin dan percaya bahwa ASI adalah makanan yang telah disediakan Allah untuk kedua jagoan saya. Sehingga saya tak perlu lagi berpusing-pusing untuk mencari makanan baginya selain ASI. ASI ekslusif 6 bulan, tanpa tambahan apapun dan dilanjutkan tetap menyusui sampai berumur 2 tahun bahkan lebih diluar makanan tambahan tentunya.<br />
<br />
Saya hanya sekedar berbagi kepada teman-teman, ibu muda, ibu yang baru melahirkan, baru mengandung atau semua perempuan yang tentunya suatu saat menjadi ibu. Sehingga hal yang terjadi pada ‘cucu’ saya (anak keponakan) tidak terjadi pada bayi-bayi yang lainnya. Saya sangat prihatin atas si kecil Aldo, begitu kami memanggilnya yang sekarang tergolek tanpa daya di ruang ICU sebuah rumah sakit di Jakarta karena terserang radang otak dan infeksi pada paru-parunya. Sabtu siang, Aldo tiba-tiba pingsan lalu di bawa ke dokter spesialis anak. Dan dokter anak menganjurkan untuk dibawa ke rumah sakit, lalu masuk ICU karena koma. Diagnosa dokter menyimpulkan bahwa Aldo terserang radang otak dan infeksi paru-paru. Gejalanya adalah demam tinggi, pusing mual hingga akhirnya tak sadarkan diri.<br />
<br />
Foto: google<br />
Minggu kemarin, Alhamdulillah si kecil Aldo yang baru saja berulang tahun di bulan Agustus lalu tepat di hari kemerdekaan Indonesia tersadar dari koma tapi masih di ruang ICU karena masih dalam masa kritis. Dan seluruh tubuh mungil yang gempal itu terpasang berbagai alat bantu dan berbagai obat disuntikkan padanya. Biaya nya pun tak main-main, perawatan di ICU perharinya sekitar 12-15 juta karena berbagai dokter spesialis dikerahkan untuk menanganinya.<br />
<br />
Berawal dari pemberian susu formula pada si kecil Aldo, sejak dia dilahirkan karena ASI belum keluar dengan lancar. Tapi sayangnya si Aldo sudah terlanjur menyukai susu formula dalam botol karena lebih enak dan tentunya tanpa kerja keras seperti halnya mengisap susu dari puting si bunda. Susu dalam botol besar dilahapnya dalam sekejap dan sudah berpindah ke botol yang lain. Sampai dengan umur 6 bulan yang harusnya sudah menerima makanan tambahan, dia sama sekali tak mau menyentuhnya dan lebih menyukai susu formula. Setiap bulan entah berapa kg susu masuk dalam lambungnya, si bunda bercerita dana yang dikeluarkan untuk susu formula sekitar 1 - 1.5 juta perbulan. Susu formula yang dikonsumsi juga susu impor ternama yang lumayan mahal harganya. Pada kaleng kemasan tertera berbagai kandungan gizi, DHA, AA dan entah kandungan lainnya yang mengundang minat para orang tua untuk memberikannya kepada si bayi.<br />
<br />
Berbagai penyakit sering menyerangnya. Walaupun badannya sangat gemuk sekali, namun pertumbuhan motoriknya sangat lambat. Flu, pilek atau diare sering menyerangnya. Beberapa bulan lalu, Aldo sempat dirawat karena infeksi usus dan pencernaan hingga diare akut. Beberapa hari di rawat kondisinya membaik dan diperbolehkan pulang ke rumah. Namun kesehatannya naik turun, demamnya juga naik turun. Sehingga pada puncaknya, Sabtu kemarin si kecil Aldo yang masih lucu-lucunya harus dirawat kembali dan mirisnya lagi dalam keadaan koma. Dokter yang menanganinya mengatakan, bakteri sudah menyerang ke seluruh badan karena pengobatan pertama tidak maksimal. Banyak lendir ditubuh mungilnya. Oh, prihatin saya mendengarnya. Teringat 8 bulan lalu sebelum kami pindah, Aldo masih tampak sehat dan lucu sekali. Sangat montok sekali.<br />
<br />
Memang segala hal yang berlebihan tak baik, demikian juga pemberian susu formula secara berlebihan. Bagaimanapun orang tua ingin memberikan makanan yang terbaik untuk si buah hati tercinta. Dengan memberikan makanan pilihan yang dipercaya banyak kandungan gizi dan mencerdaskan si buah hati. Ditambah kekurang yakinan akan keajaiban ASI dan gencarnya promosi susu formula dalam berbagai merk yang dipercaya banyak manfaatnya. Seandainya kita percaya mengenai keajaiban ASI, tentu kita tak akan tergoda oleh berbagai rayuan produk susu dan tak bingung mencari susu formula yang baik untuk si kecil.<br />
<br />
Ternyata, banyak hal yang harus diperhatikan jika kita memilih atau terpaksa memberikan susu formula pada si kecil. Saudara saya yang seorang dokter mengatakan, susu formula dalam kondisi masih susu bubuk relatif aman. Akan berbahaya ketika dicairkan karena bakteri akan sangat suka tumbuh di susu formula yang sudah dicairkan. Maka dari itu banyak hal yang harus diperhatikan, baik cara membuatnya, takaran susunya, kebersihan, juga waktu pemberian susu formula itu sendiri. Ada beberapa tip aman dalam membuat/mencairkan susu formula untuk si kecil, antara lain:<br />
<br />
1. Pastikan kondisi tangan dalam keadaan bersih, cuci tangan dengan sabun sebelum membuat susu.<br />
<br />
2. Botol dicuci bersih dan dipanaskan dalam keadaan air sampai mendidih dan bergola (disterilkan)<br />
<br />
3. Pencairan susu formula menggunakan air yang direbus (jangan air dispenser), tunggu air sampai sekitar 70 derajat lalu masukkan susu formula sesuai takaran dan diamkan sejenak sampai susu yang sudah dicairkan bersuhu sekitar 37 derajat baru diberikan kepada si kecil.<br />
<br />
4. Sebisa mungkin susu segera dihabiskan, kalau tidak simpanlah di lemari pendingin dan hanya sampai 4 jam saja. Seandainya lebih dari 4 jam dan masih tersisa, alangkah baiknya dibuang saja.<br />
<br />
Mengapa orangtua memberikan susu formula pada bayinya? Tentu mereka mempunyai pertimbangan sendiri dengan tujuan buat kebaikan si kecil. Terlepas dari betapa bermanfaatnya ASI sebenarnya, susu formula relatif aman dalam komposisi yang tepat dan penyajian yang tepat. Sekali lagi, saya tidak bermaksud untuk mengatakan susu formula kurang baik, namun tetap harus banyak hal yang diperhatikan dalam pemberiannya.<br />
<br />
Teriring doa dan sayang untuk si kecil Aldo yang masih dalam kondisi kritis di ICU. Semoga Aldo kuat bertahan dan melawan radang otak dan infeksi paru-paru yang menyerangnya.<br />
<br />
Salam sayang dari bunda Irma ya Naak.. peluk cium untukmu..<br />
<br />
Sweden, 19 Desember 2011<br />
<br />
sumber : <a href="http://kesehatan.kompasiana.com/">http://kesehatan.kompasiana.com</a><br />
<br />
<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjMzMDU3ODQ2ODcmcHQ9MTI2MzMwNjM4NTAzMSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*2YjI5NGFlMTI1ZTY*OWUyYTkyMmQ*OTQ4NzI5NDJkNyZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results2/anim_c882b044-d4da-d8b4-f98d-31d74b292fea.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a> <img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MTY*OTk*MDYmcHQ9MTI2MzcxNjUxNTQzNyZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_768d3f46-a1df-14c4-f1b5-191d639ffc7c.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a> <img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MjI3MjQ1MTUmcHQ9MTI2MzcyMjc3OTEyNSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="Gickr helps you to pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_f2c3d38c-f753-40d4-190e-b9859772ed3d.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a></div>resep masakan kue dan minuman kuliner mak nyushttp://www.blogger.com/profile/01132979325477980305noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1966279406964043335.post-13146845429356291262012-09-08T22:17:00.000-07:002012-09-08T22:17:39.606-07:00Efek samping susu formula pada bayi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixjUAsdoNyXneIlL8bJS1_YdFOo5TPoehrRN2NajT-CR95UjCc3oQ0rAw47hTCdjkAuC0JSYBOWMQFCDizAnmKBg2eOjhtFqQ3xwu3QBSM9fyYK4KoJ-IEg16U8q23VeT_td94Iwtpf8t5/s1600/nyusu+botol.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="124" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixjUAsdoNyXneIlL8bJS1_YdFOo5TPoehrRN2NajT-CR95UjCc3oQ0rAw47hTCdjkAuC0JSYBOWMQFCDizAnmKBg2eOjhtFqQ3xwu3QBSM9fyYK4KoJ-IEg16U8q23VeT_td94Iwtpf8t5/s200/nyusu+botol.jpg" width="200" /></a></div>Jakarta (ANTARA News) - Susu formula yang yang diberikan kepada bayi sebagai pengganti ASI, kerap kali memberikan efek samping yang mengganggu kesehatan bayi, kata Penasihat Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia DKI Jakarta, Hubertin Sri Purwanti.<br />
<a name='more'></a><br />
<div class="fullpost">"Susu formula secara genetik berasal dari binatang, protein binatang yang masuk ke dalam tubuh manusia bisa menyebabkan alergi terutama pada dinding usus halusnya," kata Purwanti usai memberikan paparan pada diskusi media di Jakarta, Kamis.<br />
<br />
Sebagian besar bayi yang sistem imunitasnya masih tergolong rendah, masih sulit untuk menerima protein hewani yang terkandung di dalam susu formula.<br />
<br />
"Hal itulah yang menyebabkan diare pada bayi yang memiliki alergi pada susu formula," ujar Purwanti.<br />
<br />
Purwanti memaparkan, pada awalnya, akan terjadi suatu proses di mana dinding usus mendapat perlindungan dari ASI, sehingga kuman tidak dapat masuk.<br />
<br />
"Susu formula justru merusak dinding usus halus yang menyebabkan diare dan alergi," pungkas dia.<br />
<br />
Satu kali pemberian susu formula sama dengan merusak hasil pematangan fili dinding usus yang terbentuk selama dua hari, ungkap Purwanti.<br />
<br />
Purwanti mengimbau, bila bayi mengalami diare saat mengkonsumsi susu formula, hal pertama yang harus dilakukan adalah menghentikan konsumsi susu formula dan beralih pada ASI sebagai asupan utama bayi dibawah usia enam bulan.<br />
<br />
"Ini karena ASI memberikan proteksi dan efek menyembuhkan untuk bayi," demikian Purwanti.<br />
(M048) <br />
Editor: Desy Saputra<br />
<br />
COPYRIGHT © 2012<br />
<br />
Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjMzMDU3ODQ2ODcmcHQ9MTI2MzMwNjM4NTAzMSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*2YjI5NGFlMTI1ZTY*OWUyYTkyMmQ*OTQ4NzI5NDJkNyZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results2/anim_c882b044-d4da-d8b4-f98d-31d74b292fea.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a> <img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MTY*OTk*MDYmcHQ9MTI2MzcxNjUxNTQzNyZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_768d3f46-a1df-14c4-f1b5-191d639ffc7c.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a> <img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MjI3MjQ1MTUmcHQ9MTI2MzcyMjc3OTEyNSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="Gickr helps you to pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_f2c3d38c-f753-40d4-190e-b9859772ed3d.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a></div>resep masakan kue dan minuman kuliner mak nyushttp://www.blogger.com/profile/01132979325477980305noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1966279406964043335.post-13998356988908296862012-09-06T03:17:00.000-07:002012-09-06T03:17:42.220-07:00Ikan Asin Berformalin<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjR6eiOFlHVXCMrpJ7SnkYc9HhyGdWM9m9aTZgiKpw04Ooel_dyxsUDsJ-5q65fQdFiUa-clVKjWv6KB4WQ0NvFJboFrC3XL5GcrAacZUzCvBaRZXV_YrajAleq0kZ02BuEHNFZAEEzkQvM/s1600/ikan+formalin.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="136" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjR6eiOFlHVXCMrpJ7SnkYc9HhyGdWM9m9aTZgiKpw04Ooel_dyxsUDsJ-5q65fQdFiUa-clVKjWv6KB4WQ0NvFJboFrC3XL5GcrAacZUzCvBaRZXV_YrajAleq0kZ02BuEHNFZAEEzkQvM/s200/ikan+formalin.jpg" width="200" /></a></div>Seringkali ikan asin mengandung formalin. Zat ‘ilegal’ ini sengaja digunakan para produsen nakal untuk mencegah proses pembusukan dan mempercepat proses pengeringan ikan asin.<br />
<a name='more'></a><br />
<div class="fullpost">Proses pengeringan yang mengandalkan sinar matahari, akan terhambat saat musim hujan tiba. Karena proses pengeringan kurang sempurna, ikan asin jadi mudah busuk. Di sinilah formalin unjuk gigi dalam mencegah pembusukan.<br />
<br />
Dalam hal efisiensi waktu, pembuatan ikan asin dengan memakai formalin akan memakan waktu lebih cepat. Jika dengan cara normal (digarami dan dijemur) dibutuhkan waktu sekitar 7 hari, dengan diberi formalin, hanya dalam 1-2 hari saja.<br />
<br />
Selain itu, formalin dipakai untuk mengurangi kadar penyusutan. Misalnya seekor ikan segar seberat 100 gram, setelah dijemur hingga kering beratnya menyusut sekitar 60%, dengan menggunakan formalin, penyusutan bobot maksimal sekitar 35% saja.<br />
<br />
Proses pengiriman yang bisa membuat ikan jadi hancur dicegah dengan menggunakan zat ‘dewa’ ini. Dengan formalin, ikan asin tidak lekas hancur.<br />
<br />
Selain romalin, jenis insektisida juga sering disemprotkan saat pembuatan ikan asin. Tujuannya adalah menghindari lalat yang biasanya menyerbu saat ikan asin dijemur dan dikeringkan.<br />
<br />
Ikan asin yang ditambahkan formalin biasanya berwarna lebih cerah, aroma/bau ikan asinnya tidak nyata, tidak terlalu kering tetapi awet hingga lebih dari 2 bulan dan tidak dihinggapi lalat.<br />
<br />
(Femina 16-22 Januari 2010)<br />
<br />
<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjMzMDU3ODQ2ODcmcHQ9MTI2MzMwNjM4NTAzMSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*2YjI5NGFlMTI1ZTY*OWUyYTkyMmQ*OTQ4NzI5NDJkNyZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results2/anim_c882b044-d4da-d8b4-f98d-31d74b292fea.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a> <img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MTY*OTk*MDYmcHQ9MTI2MzcxNjUxNTQzNyZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_768d3f46-a1df-14c4-f1b5-191d639ffc7c.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a> <img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MjI3MjQ1MTUmcHQ9MTI2MzcyMjc3OTEyNSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="Gickr helps you to pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_f2c3d38c-f753-40d4-190e-b9859772ed3d.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a></div>resep masakan kue dan minuman kuliner mak nyushttp://www.blogger.com/profile/01132979325477980305noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1966279406964043335.post-29924134576667733192012-09-05T08:38:00.000-07:002012-09-05T08:38:07.639-07:00Suntik Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir, Ternyata Masih Menjadi Kontroversi di Negara-negara Lain<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQQGDrGEiVgnTxR_GZtPOijvCluT0-B98UV5fDD11yOLUexcR8sXPa2r0rECJnN5EkfGXPJ1GOC0GtU3LnhG5rG9p_hwp9IttalsIZqOlcMyvVZ2DWHDVB8Fq9TmMm_dzcI8P2KqVeFI_9/s1600/vit+k.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQQGDrGEiVgnTxR_GZtPOijvCluT0-B98UV5fDD11yOLUexcR8sXPa2r0rECJnN5EkfGXPJ1GOC0GtU3LnhG5rG9p_hwp9IttalsIZqOlcMyvVZ2DWHDVB8Fq9TmMm_dzcI8P2KqVeFI_9/s1600/vit+k.jpg" /></a></div>Di Indonesia, praktek pemberian suntikan vitamin K pada bayi baru lahir telah menjadi sebuah protap (prosedur tetap) pada setiap ppenanganan persalinan. Namun, prosedur rutin pada bayi yang baru lahir ini ternyata masih kontroversial di negara-negara lain. Vitamin K adalah vitamin yang larut dalam lemak alami yang diperlukan untuk produksi protrombin, faktor pembekuan darah.<br />
<a name='more'></a><br />
<div class="fullpost"><br />
Alasan bagi bayi suntikan vitamin K saat lahir adalah adanya anggapan bahwa bayi yang baru lahir, dilahirkan dengan "kekurangan" vitamin K. kekurangan Ini berdasarkan perbandingan tingkat/kadar vitamin K pada tubuh bayi baru lahir dibandingkan dengan nilai-nilai yang terkadnung pada orang dewasa normal. Rendahnya tingkat vitamin k dapat menyebabkan penurunan kemampuan pembekuan darah, yang dapat mengakibatkan bayi baru lahir lebih rentan terhadap perdarahan. Risikonya cukup kecil, hanya sekitar 5 dibanding 100.000.<br />
<br />
Faktor Risiko Perdarahan serebral<br />
· Persalinan lama atau persalinan tak maju<br />
· Adanya molding yang signifikan atau berlebihan pada kepala Janin<br />
· Trauma Lahir<br />
· Persalinan dengan Forsep &Ekstraksi Vakum<br />
· Deselerasi detak Jantung di Akhir persalinan<br />
· Khitan<br />
<br />
Faktor-faktor berikut meningkatkan risiko perdarahan pada bayi baru lahir:<br />
Sebenarnya, kekuatan alam yang begitu terfokus pada sebuah proses kelahiran yang sukses sepertinya tidak membenarkan pernyataan bahwa semua bayi kekurangan vitamin K.<br />
Karena sebenarnya secara fisiologis resiko kekurangan faktor pembekuan darah bisa di minimalisasi apabila para provider tidak memberikan intervensi pada bayi baru lahir yang dapat mengganggu proses kelahiran normal fisiologis yang berkaitan dengan faktor pembekuan darah.<br />
Intervensi yang paling jelas adalah pemotongan tali pusat yang prematur atau segera setelah bayi dilahirkan, tindakan ini menghilangkan volume darah fisiologis bayi yang baru lahir dari 25% sampai 40%, dan dengan demikian 25% sampai 40% dari faktor pembekuan fisiologis yang alami yang dimaksudkan untuk hadir dalam darah bayi baru lahir hilang.<br />
Meskipun ada yang berpendapat bahwa vitamin K tidak bisa melewati dengan mudah dari aliran darah ibu ke bayi melalui plasenta dan juga melalui ASI. Namun jika seorang ibu mengonsumsi banyak sayuran segar berdaun hijau, maka vitamin K tersebut akan tetap dialirkan dengan lebih mudah ke bayi mereka dan melindungi mereka dari kemunginan penyakit akibat kekurangan vitamin K. Jadi, sebenarnya adalah benar jika kita mendukung kesehatan fisiologis dengan menunggu minimal 5 menit setelah kelahiran untuk memotong tali pusat dan dengan mendorong serta memotivasi ibu yang sedang menyusui untuk makan banyak sayuran hijau segar atau mengonsumsi suplemen vitamin K.<br />
Praktek menyuntikkan vitamin K ke bayi yang baru lahir segera setelah lahir dimulai pada hari dimana seorang ibu bersalin yang begitu banyak mendapatkan obat dan intervensi selama persalinan dan kelahiran sehingga mereka tidak bisa mendorong bayi keluar, sehingga sebagian besar bayi ditarik keluar oleh forsep. Persalinan dengan menggunakan forsep ini sering menyebabkan trauma kepala bayi atau wajah dan sering meninggalkan memar yang signifikan. Biasanya, akan ada faktor-faktor pembekuan yang cukup dalam darah bayi untuk mengontrol jumlah yang sederhana pendarahan internal.<br />
Namun, praktek medis yang umum kemudian, seperti sekarang, adalah untuk memotong tali pusat segera setelah lahir; praktek ini menghilangkan jumlah darah bayi secara signifikan hingga 40% dari volume darah normal bayi, dan dengan demikian sampai dengan 40 % dari trombosit dan faktor pembekuan lain yang alam sediakan untuk membantu mengontrol perdarahan menjadi hilang.<br />
Kemampuan bayi untuk memproduksi faktor pembekuan juga dibatasi karena kesempatan menyusui terbatas. Jadi bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif sejak awal, atau bayi yang tidak dilakukan Inisiasi Menyusu Dini dimana terdapat Cairan emas ASI yang juga disebut kolostrum, yang tinggi vitamin K –pun terbatas. Karena hati membutuhkan vitamin K dalam rangka untuk mensintesis faktor pembekuan, kekurangan vitamin K disebabkan oleh kurangnya konsumsi ASI dapat mengakibatkan ketidakmampuan darah untuk membeku dengan waktu yang tepat. Tubuh bayi mampu memproduksi vitamin K tambahan setelah usus dicemari dengan bakteri penghasil Vitamin-K, tapi ini tidak bertahan sampai bayi berusia sekitar 8 hari.<br />
Selain itu, anak laki-laki baru lahir banyak yang disunat segera setelah lahir (ini dilakukan sebagian besar di Amerika), sebelum faktor-faktor pembekuan mereka telah secara alami meningkat; dicatat bahwa kebudayaan Yahudi memahami kenaikan alam di faktor pembekuan dan menunda sunat ritual mereka sampai delapan hari setelah dilahirkan.<br />
Untuk alasan yang tidak jelas dipahami, alam berusaha keras untuk menjaga bayi baru lahir tetap berada pada kadar tingkat vitamin K rendah, bahkan jika seorang wanita hamil membutuhkan kadar tinggi vitamin K selama kehamilannya, ini tidak akan meningkatkan bayi kadar vitamin K atau faktor pembekuan pada bayi baru lahir. Tanpa memahami persis apa yang dilakukan, dokter memutuskan untuk mencoba menyuntikkan dosis yang sangat tinggi vitamin K ke bayi, yang tidak meningkatkan faktor pembekuan bayi 'dan yang tidak mengurangi kejadian perdarahan intra kranial pada bayi baru lahir. (Seorang pengamat yang cerdik mungkin menyimpulkan bahwa mereka mungkin hanya dengan mudah telah mengurangi kejadian perdarahan intra kranial pada bayi baru lahir dengan mengurangi penggunaan forsep dan dengan meninggalkan tali pusat tetap utuh selama setidaknya lima menit sehingga bayi mendapat tingkat faktor pembekuan yang alam maksudkan.)<br />
Jadi, tanpa penelitian untuk menentukan dosis optimal vitamin K, dan tanpa penelitian untuk menyelidiki apakah faktor-faktor pembekuan meningkat mungkin benar-benar menimbulkan masalah yang berbeda untuk bayi yang baru lahir, dokter membuat prosedur rutin untuk menyuntikkan semua bayi yang baru lahir dengan dosis vitamin K yang 20.000 kali lebih tinggi pada bayi baru lahir normal. Praktek ini tetap dilakukan dan tidak berubah sejak tahun 1944, tanpa penelitian tindak lanjut yang memadai. Namun, beberapa studi secara tidak langsung terkait dilakukan pada penundaan pemotongan tali pusat pada bayi prematur telah mengkonfirmasikan bahwa bayi yang mendapatkan lebih banyak darah yang alam maka resiko pendarahan di otak cenderung berkurang.<br />
Dalam proses pertolongan kelahiran yang modern, penggunaan forsep telah digantikan oleh ekstraksi vakum, yang juga dapat menyebabkan trauma fisik dan memar dan pendarahan di bekas vakum tersebut. Selain itu, obat yang biasanya disuntikkan di epidural dan anestesi spinal memiliki efek samping yang mungkin menyebabkan pendarahan di otak bayi yang baru lahir.<br />
Hampir semua orang setuju bahwa jika bayi memiliki proses kelahiran traumatis yang menyebabkan banyak memar atau tanda-tanda jika bayi menunjukkan kesulitan melakukan pembekuan, maka masuk akal untuk mengelola vitamin K secara tepat waktu untuk mencegah terjadinya perdarahan intra kranial.<br />
<br />
Argumen terhadap tidak menggunakan vitamin K secara rutin antara lain:<br />
1) Alam tampaknya telah mengatur dengan sempurna bagaimana kadar vitamin K dalam tubuh bayi baru lahir akan secara bertahap meningkat selama delapan hari setelah kelahiran ke tingkat yang lebih tinggi. Ini hampir seolah-olah merupakan sifat yang sangat spesifik dimana bayi memiliki tingkat tertentu faktor pembekuan pada saat lahir, diikuti dengan tingkat yang lebih tinggi dari faktor-faktor pembekuan seminggu setelah dilahirkan.<br />
2) Ada beberapa hubungan antara suntikan vitamin K dan leukimia. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kejadian leukemia mungkin berhubungan dengan penggunaan merkuri yang terkandung pada injeksi vitamin K sintetis. Pengamatan teoritis adalah bahwa tingkat yang tepat dari vitamin K diperlukan untuk mengatur tingkat pembelahan sel pada bayi baru lahir dan bahwa tingkat vitamin K yang berlebihan mengganggu proses regulasi, sehingga meningkatkan kemungkinan kanker leukimia dan lainnya.<br />
3) Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang meningitis kemungkinan untuk meninggal lebih tinggi jika mereka memiliki faktor pembekuan yang lebih tinggi. Namun penelitian Ini belum jelas apakah hal ini disebabkan faktor genetik atau apakah itu berlaku untuk semua bayi yang menerima vitamin K.<br />
<br />
Kita tahu bahwa seorang bayi lahir di secara fisiologis tanpa trauma kelahiran yang tali pusat yang utuh, dan dilakukan IMD serta menyusu eksklusif akan mendapatkan jumlah atau kadar vitamin K yang yang tepat yang di atur oleh Alam. Hal yang perlu di perhatikan adalah bahwa jika bayi lahir dengan jumlah vitamin K yang tepat, maka tambahan vitamin K mungkin merupakan overdosis yang meningkatkan faktor pembekuan di atas. Faktor-faktor pembekuan yang berlebihan dapat menyebabkan masalah lain, seperti kerentanan terhadap meningitis atau SIDS (Sudden Infant Death Syndrome).<br />
Perspektif saya - Dari sudut pandang filosofis, saya diingatkan tentang betapa pentingnya semua aspek persalinan dan kelahiran adalah untuk kelangsungan hidup spesies. Ada keterkaitan yang kompleks antara penjepit kabel tertunda, kekentalan darah, kolostrum, penyakit kuning dan vitamin K, dan ini saling mempengaruhi dan ini tidak dipahami oleh masyarakat medis yang merekomendasikan injeksi vitamin K. Jika bayi anda lahir prematur tanpa kabel penjepitan pemotongan tali pusat, maka bayi Anda mungkin akan menerima takaran vitamin K yang dimaksudkan oleh alam.<br />
Alam semesta biasanya melakukan hal-hal yang benar, dan tampaknya suatu kesalahan untuk mengganggu proses ini kecuali ada tanda-tanda masalah. Karena pada dasarnya Tidak ada penelitian pada pemberian injeksi vitamin K dalam kelahiran fisiologis. Hal ini tampaknya seperti sebuah intervensi yang ekstrem tanpa justifikasi yang memadai.<br />
<br />
Poin untuk Mempertimbangkan Injeksi Rutin Vitamin K<br />
1) Sementara suntikan vitamin K pada bayi baru lahir mungkin terdengar seperti sebuah intervensi yang dapat diterima, ada beberapa poin untuk merenungkan, terutama adalah bahwa semua bayi dilahirkan dengan tingkat vitamin k yang rendah. Jadi, itu menimbulkan pertanyaan apakah konsentrasi vitamin k yang rendah pada bayi baru lahir harus disebut kekurangan?<br />
2) Jumlah disuntikkan Vit K adalah 20.000 kali lebih tinggi dari kadar vitamin K pada bayi saat lahir. Ukuran dosis yang diberikan didasarkan pada nilai-nilai orang dewasa normal. Selain itu, suntikan mungkin juga mengandung bahan pengawet yang dikenal racun bagi bayi.<br />
3) Dosis Vitamin K adalah penyebab penyakit kuning pada bayi baru lahir. Sebuah obat untuk satu penyakit yang dirasakan kemudian menjadi penyebab timbulnya penyakit yang lain.<br />
4) Kolostrum yang terkandung di ASI, adalah kaya Vitamin K. Dengan demikian, bayi yang disusui segera setelah dilahirkan akan menerima sumber Vitamin K alami, dalam banyak kasus secara signifikan meningkatkan tingkat Vitamin K.<br />
5) Vitamin K diserap oleh usus dari makanan yang kita makan. Namun, suntikan intramuskular adalah salah satu cara yang mmem- by passes usus dantubuh tidak dirancang untuk menerima itu.<br />
6) Kelahiran adalah pengalaman sensorik yang luar biasa bagi bayi - dingin, lapar, dibutakan oleh cahaya, merasakan sentuhan kain atau tarikan gravitasi, jarum yang menusuk ke dalam tubuh dan menimbulkan rasa sakit bukanlah cara lembut untuk memungkinkan sistem sensorik untuk secara bertahap menyesuaikan diri dengan dunia luar. Tanpa sadar, ia mengirimkan pesan bahwa alam dan bumi tidaklah ramah!<br />
<br />
Solusi Sederhana<br />
1. Minimalkan intervensi dan penggunaan obat nyeri untuk mengurangi risiko perdarahan intercranial. Intervensi seperti anethesia epidural, iv narkotika, pemantauan janin internal, induksi, dan persalinan dengan operasi termasuk ekstraksi forseps dan vakum (ventouse) meletakkan bayi pada risiko lebih besar terkena memar dan perdarahan intercranial selama atau segera setelah lahir. Merencanakan persalinan dengan intervensi yang rendah akan membatasi risiko terhadap bayi dan ibu dengan mengurangi risiko yang terkait dengan intervensi ini.<br />
2. Pertimbangkan meminta dosis oral daripada suntikan. Hal ini menghilangkan overdosis dan mengurangi risiko perdarahan dan kuning, serta rasa sakit dari suntikan dan paparan bahan pengawet berbahaya. Juga, Vitamin K diserap melalui usus. Meskipun hal ini mungkin tampak seperti sebuah solusi yang mudah, pastikan untuk mendiskusikan pilihan ini pertama dengan dokter anda. Karena rumah sakit sudah terbiasa dengan prosedur operasi standar, bisa sulit bagi mereka untuk menentukan dengan benar dosis oral untuk bayi Anda.<br />
3. Selama beberapa minggu terakhir dallam kehamilan, tambahkan konsumsi makanan yang kaya Vitamin K. Sementara ini belum terbukti untuk meningkatkan kadar vitamin K yang baru lahir, namun ini ternyata terbukti meningkatkan jumlah Vitamin K dalam ASI.<br />
<br />
Dengan mengikuti solusi ini sederhana, Anda dapat menerima manfaat dari dosis vitamin K yang akurat baru lahir sambil menghindari semua efek negatif dari suntikan.<br />
<br />
References<br />
Puckett RM, Offringa M. Prophylactic vitamin K for vitamin K deficiency bleeding in neonates. Cochrane Database of Systematic Reviews 2000, Issue 4. Art. No.: CD002776. DOI: 10.1002/14651858.CD002776.<br />
Hey, E. Vitamin K--what, why, and when. Arch Dis Child Fetal Neonatal Ed. 2003 Mar;88(2):F80-3.<br />
Vitamin K prophylaxis to prevent neonatal vitamin K deficient intracranial haemorrhage in Shizuoka prefecture. Nishiguchi T, Saga K, Sumimoto K, Okada K, Terao T Br J Obstet Gynaecol 1996 Nov;103(11):1078-1084. <br />
<br />
Plasma concentrations after oral or intramuscular vitamin K1 in neonates. McNinch AW, Upton C, Samuels M, Shearer MJ, McCarthy P, Tripp JH, L'E Orme R. Arch Dis Child. 1985 Sep;60(9):814-8.<br />
Effect of oral and intramuscular vitamin K on the factors II, VII, IX, X, and PIVKA II in the infant newborn under 60 days of age] [Article in Spanish] Arteaga-Vizcaino M, Espinoza Holguin M, Torres Guerra E, Diez-Ewald M, Quintero J, Vizcaino G, Estevez J, Fernandez N. Rev Med Chil. 2001 Oct;129(10):1121-9. <br />
<br />
Delayed cord clamping in very preterm infants reduces the incidence of intraventricular hemorrhage and late-onset sepsis: a randomized, controlled trial. Mercer JS, Vohr BR, McGrath MM, Padbury JF, Wallach M, Oh W. Pediatrics. 2006 Apr;117(4):1235-42. <br />
<br />
[Vitamin K 1 concentration and vitamin K-dependent clotting factors in newborn infants after intramuscular and oral administration of vitamin K 1] [Article in Hungarian] Goldschmidt B, Kisrakoi C, Teglas E, Verbenyi M, Kovacs I. Orv Hetil. 1990 Jun 17;131(24):1297-300. <br />
<br />
Vitamin K - An Alternative Perspective. Midwife Sara Wickham provides a much-needed update on vitamin K prophylaxis. AIMS Journal, Summer 2001, Vol 13 No 2<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjMzMDU3ODQ2ODcmcHQ9MTI2MzMwNjM4NTAzMSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*2YjI5NGFlMTI1ZTY*OWUyYTkyMmQ*OTQ4NzI5NDJkNyZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results2/anim_c882b044-d4da-d8b4-f98d-31d74b292fea.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a> <img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MTY*OTk*MDYmcHQ9MTI2MzcxNjUxNTQzNyZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_768d3f46-a1df-14c4-f1b5-191d639ffc7c.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a> <img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MjI3MjQ1MTUmcHQ9MTI2MzcyMjc3OTEyNSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="Gickr helps you to pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_f2c3d38c-f753-40d4-190e-b9859772ed3d.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a></div>resep masakan kue dan minuman kuliner mak nyushttp://www.blogger.com/profile/01132979325477980305noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1966279406964043335.post-76430037546402334462012-09-03T07:30:00.001-07:002012-09-03T07:36:31.157-07:00Kuning/Jaundice Pada Bayi Baru Lahir<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCsPtEoN1UyjsXTSq8RRvmJ0TmWHwSoodn5DZQBMvED4h7jY1On92CrpNDo0uIlitoV9ebKE9pwKCMnUjnnJe9mqN5Capo2TQNM9r80ZPvdCpoOR9v7a3pcIDiU-L8CyAbWSgclW81G3u6/s1600/kuning.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="142" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCsPtEoN1UyjsXTSq8RRvmJ0TmWHwSoodn5DZQBMvED4h7jY1On92CrpNDo0uIlitoV9ebKE9pwKCMnUjnnJe9mqN5Capo2TQNM9r80ZPvdCpoOR9v7a3pcIDiU-L8CyAbWSgclW81G3u6/s200/kuning.jpg" width="200" /></a></div>Kuning dalam istilah dunia kedokteran disebut dengan jaundice atau ikterus. Istilah jaundice (berasal dari bahasa Perancis jaune, yang berarti “kuning”) atau ikterus (berasal dari bahasa Yunani icteros) menunjukkan pewarnaan kuning pada kulit, sklera atau membran mukosa sebagai akibat penumpukan bilirubin yang berlebihan pada jaringan. Kuning sering ditemukan pada sekitar 60% bayi baru lahir yang sehat dengan usia gestasi > 35 minggu.<br />
<a name='more'></a><br />
<div class="fullpost">Bilirubin dibuat ketika tubuh melepaskan sel-sel darah merah yang sudah tua. Ini merupakan proses normal yang terjadi seumur hidup kita. Setelah itu bilirubin menuju ke usus dan ginjal lalu keseluruh tubuh. Jika terlalu banyak bilirubin yang dilepaskan ke seluruh tubuh bayi maka itu menyebabkan warna kuning yang disebut Jaundice. Jaundice umum terjadi pada bayi dan biasanya bukan merupakan hal yang berbahaya.<br />
<br />
Bilirubin merupakan zat hasil pemecahan hemoglobin (protein sel darah merah yang memungkinkan darah mengangkut oksigen). Hemoglobin terdapat dalam eritrosit (sel darah merah) yang dalam waktu tertentu selalu mengalami destruksi (pemecahan). Proses pemecahan tersebut menghasilkan hemeglobin menjadi zat heme dan globin. Dalam proses berikutnya, zat-zat ini akan berubah menjadi bilirubin bebas atau bilirubin indirect.<br />
<br />
Dalam kadar tinggi, bilirubin bebas ini bersifat racun; sulit larut dalam air dan sulit dibuang. Untuk menetralisirnya, organ hati akan mengubah bilirubin indirect menjadi direct yang larut dalam air. Masalahnya, organ hati sebagian bayi baru lahir belum dapat berfungsi optimal dalam mengeluarkan bilirubin bebas tersebut. Barulah setelah beberapa hari, organ hati mengalami pematangan dan proses pembuangan bilirubin bisa berlangsung lancar.<br />
<br />
Masa "matang" organ hati pada setiap bayi tentu berbeda-beda. Namun umumnya, pada hari ketujuh organ hati mulai bisa melakukan fungsinya dengan baik. Itulah mengapa, setelah berumur 7 hari rata-rata kadar bilirubin bayi sudah kembali normal. Tapi ada juga yang menyebutkan organ hati mulai bisa berfungsi pada usia 10 hari.<br />
<br />
Kadar bilirubin serum total (BST) > 5 mg/dL (86 μmol/L) disebut dengan hiperbilirubinemia. Hiperbilirubinemia umumnya normal, hanya 10% yang berpotensi menjadi patologis (ensefalopati bilirubin). Hiperbilirubinemia yang mengarah ke kondisi patologis antara lain : (1) timbul pada saat lahir atau pada hari pertama kehidupan, (2) kenaikan kadar bilirubin berlangsung cepat (> 5mg/dL per hari), (3) bayi prematur, (4) kuning menetap pada usia 2 minggu atau lebih, dan (5) peningkatan bilirubin direk > 2 mg/d atau > 20 % dari BST.<br />
<br />
Ketakutan yang berlebihan dalam menghadapi hiperbilirubinemia dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diharapkan, seperti meningkatnya kecemasan ibu, menurunnya aktivitas menyusui, terapi yang tidak perlu, dan biaya yang berlebihan. Oleh karena itu, tata laksana hiperbilirubinemia harus sesuai dan efektif.<br />
<br />
Metabolisme bilirubin pada neonatus<br />
<br />
Sel darah merah pada neonatus berumur sekitar 70-90 hari, lebih pendek dari pada sel darah merah orang dewasa, yaitu 120 hari. Secara normal pemecahan sel darah merah akan menghasilkan heme dan globin. Heme akan dioksidasi oleh enzim heme oksigenase menjadi bentuk biliverdin (pigmen hijau). Biliverdin bersifat larut dalam air. Biliverdin akan mengalami proses degradasi menjadi bentuk bilirubin. Satu gram hemoglobin dapat memproduksi 34 mg bilirubin. Produk akhir dari metabolisme ini adalah bilirubin indirek yang tidak larut dalam air dan akan diikat oleh albumin dalam sirkulasi darah yang akan mengangkutnya ke hati . Bilirubin indirek diambil dan dimetabolisme di hati menjadi bilirubin direk. Bilirubin direk akan diekskresikan ke dalam sistem bilier oleh transporter spesifik. Setelah diekskresikan oleh hati akan disimpan di kantong empedu berupa empedu. Proses minum akan merangsang pengeluaran empedu ke dalam duodenum. Bilirubin direk tidak diserap oleh epitel usus tetapi akan dipecah menjadi sterkobilin dan urobilinogen yang akan dikeluarkan melalui tinja dan urin. Sebagian kecil bilirubin direk akan didekonjugasi oleh β-glukoronidase yang ada pada epitel usus menjadi bilirubin indirek. Bilirubin indirek akan diabsorpsi kembali oleh darah dan diangkut kembali ke hati terikat<br />
oleh albumin ke hati, yang dikenal dengan sirkulasi enterohepatik.<br />
<br />
Bayi baru lahir dapat mengalami hiperbilirubinemia pada minggu pertama kehidupannya berkaitan dengan: (1) meningkatnya produksi bilirubin (hemolisis) (2), kurangnya albumin sebagai alat pengangkut (3) penurunan uptake oleh hati, (4) penurunan konjugasi bilirubin oleh hati, (5) penurunan ekskresi bilirubin, dan (6) peningkatan sirkulasi enterohepatik.<br />
<br />
Kenapa Bayi bisa terkena penyakit Jaundice?<br />
<br />
Siklus sel darah merah pada bayi lebih pendek daripada orang dewasa. Ini berarti lebih banyak bilirubin yang dilepaskan melalui organ hati bayi anda. Kadang-kadang hati bayi belum cukup matang untuk mengatasi jumlah birubin yang berlebih.<br />
<br />
Jaundice terjadi ketika organ hati bayi tidak bisa menghilangkan bilirubin dari darah secara cepat. Bilirubin yang berlebih yang tidak dapat keluar dari tubuh kemudian berkumpul pada kulit bagian putih bola mata.<br />
<br />
Kejadian ini umum terjadi pada bayi dengan keadaan berikut:<br />
<br />
· Bayi yang lahir prematur<br />
<br />
· Bayi yang memiliki golongan darah yang berbeda dengan ibunya<br />
<br />
· Bayi yang memiliki kelainan pada hati dan gangguan kesehatan lainnya.<br />
<br />
· Bayi yang kekurangan cairan.<br />
<br />
Bagaimana ciri-ciri bayi yang terkena Jaundice?<br />
<br />
Anda harus melihat perubahan warna pada kulit bayi anda. Anda juga harus cek bagian putih bola mata bayi dan bagian dalam mulut bayi anda yang berwarna merah muda. Jika itu berwarna kekuningan mungkin bayi anda terkena Jaundice.<br />
<br />
Untuk bayi yang lahir cukup bulan, batas aman kadar bilirubinnya adalah 12,5 mg/dl (miligram perdesiliter darah). Sedangkan bayi yang lahir kurang bulan, batas aman kadar bilirubinnya adalah 10 mg/dl<br />
<br />
Berikut beberapa gejala bila bayi anda terkena Jaundice:<br />
<br />
· Kulit bayi dan bagian putih bola mata berwarna kekuningan. Bayi juga mungkin mengalami kekuningan pada membrane mukosa, seperti pada gusi dan lidah atau pada kuku tangan dan kaki.<br />
<br />
· Urine yang berwarna kuning pekat<br />
<br />
· Kelihatan lelah dan agak rewel<br />
<br />
· Bayi anda kurang cairan/minum<br />
<br />
Hiperbilirubinemia yang berhubungan dengan pemberian ASI<br />
<br />
Keberhasilan proses menyusui ditentukan oleh faktor ibu dan bayi. Hambatan pada proses menyusui dapat terjadi karena produksi ASI yang tidak cukup, atau ibu kurang sering memberikan kesempatan pada bayinya untuk menyusu. Pada beberapa bayi dapat terjadi gangguan menghisap. Hal ini mengakibatkan proses pengosongan ASI menjadi tidak efektif. ASI yang tertinggal di dalam payudara<br />
ibu akan menimbulkan umpan balik negatif sehingga produksi ASI menurun. Gangguan menyusui pada ibu dapat terjadi preglandular (defisiensi serum prolaktin, retensi plasenta), glandular (jaringan kelenjar mammae yang kurang baik, riwayat keluarga, post mamoplasti reduksi), dan yang paling sering gangguan postglandular (pengosongan ASI yang tidak efektif).<br />
<br />
Hiperbilirubinemia yang berhubungan dengan pemberian ASI dapat berupa breastfeeding jaundice (BFJ) dan breastmilk jaundice (BMJ). Perbedaannya dapat dilihat pada Tabel 1. Bayi yang mendapat ASI eksklusif dapat mengalami hiperbilirubinemia yang dikenal dengan BFJ. Penyebab BFJ adalah kekurangan asupan ASI. Biasanya timbul pada hari ke-2 atau ke-3 pada waktu ASI belum banyak. Breastfeeding jaundice tidak memerlukan pengobatan dan tidak perlu diberikan air putih atau air gula. Bayi sehat cukup bulan mempunyai cadangan cairan dan energi yang dapat mempertahankan metabolismenya selama 72 jam. Pemberian ASI yang cukup dapat mengatasi BFJ. Ibu harus memberikan kesempatan lebih pada bayinya untuk menyusu. Kolostrum akan cepat keluar dengan hisapan bayi yang terus menerus. ASI akan lebih cepat keluar dengan inisiasi menyusu dini dan rawat gabung.<br />
<br />
Breastmilk jaundice mempunyai karakteristik kadar bilirubin indirek yang masih meningkat setelah 4-7 hari pertama. Kondisi ini berlangsung lebih lama daripada hiperbilirubinemia fisiologis dan dapat berlangsung 3-12 minggu tanpa ditemukan penyebab hiperbilirubinemia lainnya. Penyebab BMJ berhubungan dengan pemberian ASI dari seorang ibu tertentu dan biasanya akan timbul pada setiap bayi yang disusukannya. Semua bergantung pada kemampuan bayi tersebut dalam mengkonjugasi bilirubin indirek (bayi prematur akan lebih berat ikterusnya). Penyebab BMJ belum jelas, beberapa faktor diduga telah berperan sebagai penyebab terjadinya BMJ. Breastmilk jaundise diperkirakan timbul akibat terhambatnya uridine diphosphoglucoronic acid glucoronyl transferase (UDPGA) oleh hasil metabolisme progesteron yaitu pregnane-3-alpha 20 beta-diol yang ada dalam ASI ibu–ibu tertentu. Pendapat lain menyatakan hambatan terhadap fungsi glukoronid transferase di hati oleh peningkatan konsentrasi asam lemak bebas yang tidak di esterifikasi dapat juga menimbulkan BMJ. Faktor terakhir yang diduga sebagai penyebab BMJ adalah peningkatan sirkulasi enterohepatik. Kondisi ini terjadi akibat (1) peningkatan aktifitas beta-glukoronidase dalam ASI dan juga pada usus bayi yang mendapat ASI, (2) terlambatnya pembentukan flora usus pada bayi yang mendapat ASI serta (3) defek aktivitas uridine diphosphateglucoronyl transferase (UGT1A1) pada bayi yang homozigot atau heterozigot untuk varian sindrom Gilbert.<br />
<br />
Pedoman terapi sinar pada breastfeeding jaundice dan breastmilk jaundice<br />
<br />
The American Academy of Pediatrics (AAP) telah membuat parameter praktis untuk tata laksana hiperbilirubinemia pada bayi cukup bulan yang sehat dan pedoman terapi sinar pada bayi usia gestasi ≥ 35 minggu. Pedoman tersebut juga berlaku pada bayi cukup bulan yang sehat dengan BFJ dan BMJ. AAP tidak menganjurkan penghentian ASI dan telah merekomendasikan pemberian ASI terus menerus (minimal 8-10 kali dalam 24 jam). Penggantian ASI dengan pemberian air putih, air gula atau susu formula tidak akan menurunkan kadar bilirubin pada BFJ maupun BMJ yang terjadi pada bayi cukup bulan sehat.<br />
<br />
Gartner dan Auerbach mempunyai pendapat lain mengenai pemberian ASI pada bayi dengan BMJ. Pada sebagian kasus BMJ, dilakukan penghentian ASI sementara. Penghentian ASI akan memberi kesempatan hati mengkonjungasi bilirubin indirek yang berlebihan. Apabila kadar bilirubin tidak turun maka penghentian ASI dilanjutkan sampai 18–24 jam dan dilakukan pengukuran kadar<br />
bilirubin setiap 6 jam. Apabila kadar bilirubin tetap meningkat setelah penghentian ASI selama 24 jam, maka jelas penyebabnya bukan karena ASI, ASI boleh diberikan kembali sambil mencari penyebab hiperbilirubinemia yang lain. Jadi penghentian ASI untuk sementara adalah untuk menegakkan diagnosis.<br />
<br />
Persamaannya dengan AAP yaitu bayi dengan BFJ tetap mendapatkan ASI selama dalam proses terapi. Tata laksana yang dilakukan pada BFJ meliputi (1) pemantauan jumlah ASI yang diberikan apakah sudah mencukupi atau belum, (2) pemberian ASI sejak lahir dan secara teratur minimal 8 kali sehari, (3) pemberian air putih, air gula dan formula pengganti tidak diperlukan, (4) pemantauan kenaikan berat badan serta frekuensi BAB dan BAK, (5) jika kadar bilirubin mencapai 15 mg/dL, perlu melakukan penambahan volume cairan dan stimulasi produksi ASI dengan melakukan pemerasan payudara, (6) jika kadar bilirubin mencapai kadar 20 mg/dL, perlu melakukan terapi sinar jika terapi lain tidak berhasil, dan (7) pemeriksaan komponen ASI dilakukan jika hiperbilirubinemia menetap lebih dari 6 hari, kadar bilirubin meningkat melebihi 20 mg/dL, atau riwayat terjadi BFJ pada anak sebelumnya.<br />
<br />
Yang dimaksud dengan fototerapi intensif adalah radiasi dalam spektrum biru-hijau (panjang gelombang antara 430-490 nm), setidaknya 30 μW/cm2 per nm (diukur pada kulit bayi secara langsung di bawah pertengahan unit fototerapi) dan diarahkan ke permukaan kulit bayi seluas-luasnya. Pengukuran harus dilakukan dengan radiometer spesifik dari manufaktur unit fototerapi<br />
tersebut.<br />
<br />
Selanjutnya pertanyaan yang sering timbul adalah kapan terapi sinar harus dihentikan. Sampai saat ini belum ada standar pasti untuk menghentikan terapi sinar, akan tetapi terapi sinar dapat dihentikan bila kadar BST sudah berada di bawah nilai cut off point dari setiap kategori. Untuk bayi yang dirawat di rumah sakit pertama kali setelah lahir (umumnya dengan kadar BST > 18 mg/dL (308 μmol/L) maka terapi sinar dapat dihentikan bila BST turun sampai di bawah 13 – 14 mg/dL (239 μmol/L). Untuk bayi dengan penyakit hemolitik atau dengan keadaan lain yang diterapi sinar di usia dini dan dipulangkan sebelum bayi berusia 3–4 hari, direkomendasikan untuk pemeriksaan ulang bilirubin 24 jam setelah dipulangkan. Bayi yang dirawat di rumah sakit untuk kedua kali dengan hiperbilirubinemia dan kemudian dipulangkan, jarang terjadi kekambuhan yang signifikan sehingga pemeriksaan ulang bilirubin dilakukan berdasarkan indikasi klinis.<br />
<br />
Sebagian besar unit neonatal di Indonesia masih memberikan terapi sinar pada setiap bayi baru lahir cukup bulan dengan BST ≥ 12 mg/dL atau bayi prematur dengan BST ≥ 10 mg/dL tanpa melihat usia. Diharapkan agar penggunaan terapi sinar atau transfusi tukar disesuaikan dengan anjuran AAP. Gartner dan Auerbach merekomendasikan jika kadar bilirubin > 20 mg/dL pada bayi cukup bulan, maka penting untuk menurunkan kadar bilirubin secepatnya. Terapi sinar harus segera dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan laboratorium darah untuk penegakan diagnosis BFJ dan BMJ. Pada beberapa kasus, pemberian cairan intra vena dapat dipertimbangkan misalnya ada dehidrasi atau sepsis.<br />
Terapi sinar dapat dilakukan bila ada riwayat pada saudara sebelumnya mengalami BMJ. Batas kadar bilirubin untuk melakukan terapi sinar biasanya lebih rendah pada kasus tersebut ( 12 mg/dL.<br />
<br />
Tipe ikterus<br />
<br />
Tipe ikterus yang umum terjadi :<br />
<br />
1. Ikterus fisiologis : paling umum terjadi, ikterus ringan karena fungsi hati yang belum matang pada bayi baru lahir yang menyebabkan proses pengeluaran bilirubin berjalan lambat. Umumnya muncul pada usia 2-4 hari dan menghilang pada usia 1-2 minggu<br />
<br />
2. Ikterus prematuritas : umumnya muncul pada bayi prematur karena bayi prematur belum bisa mengeluarkan bilirubin secara efektif. Ikterus pada bayi prematur ditatalaksana pada batas kadar bilirubin yang lebih rendah daripada batas kadar pengobatan bilirubin pada bayi cukup bulan<br />
<br />
3. Breastfeeding jaundice: ikterus yang muncul saat bayi ASI tidak mendapat cukup ASI karena kesulitan dalam menyusui atau ASI ibu belum keluar. Ini tidak disebabkan oleh ASI tetapi karena bayi belum mendapat ASI yang cukup<br />
<br />
4. Breastmilk jaundice: pada 1-2% bayi ASI ikterus dapat disebabkan karena bahan yang dihasilkan dalam ASI yang menyebabkan kadar bilirubin meningkat. Bahan ini dapat mencegah pengeluaran bilirubin melalui usus. Umumnya mulai usia 3-5 hari dan perlahan-lahan menghilang dalam 3-12 minggu<br />
<br />
5. Ketidakcocokan golongan darah (inkompatibilitas Rhesus atau ABO) : jika golongan darah bayi berbeda dari ibu maka ibu dapat menghasilkan antibodi yang dapat menghancurkan sel darah merah bayi. Penghancuran sel darah merah yang berlebihan dapat meningkatkan kadar bilirubin dalam darah. Ikterus karena ketidakcocokan golongan darah dapat terjadi sejak hari pertama <br />
<br />
<a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results2/anim_c882b044-d4da-d8b4-f98d-31d74b292fea.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a> <img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MTY*OTk*MDYmcHQ9MTI2MzcxNjUxNTQzNyZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_768d3f46-a1df-14c4-f1b5-191d639ffc7c.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a> <img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MjI3MjQ1MTUmcHQ9MTI2MzcyMjc3OTEyNSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="Gickr helps you to pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_f2c3d38c-f753-40d4-190e-b9859772ed3d.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a><!--24jam--></div>resep masakan kue dan minuman kuliner mak nyushttp://www.blogger.com/profile/01132979325477980305noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1966279406964043335.post-2209377409159921192012-06-29T03:05:00.000-07:002012-06-29T03:05:15.615-07:00Apa perbedaan antara bidan dan dokter kandungan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqmjVxUNwY2gas5ETT5AWImSMJvFFWeWWAGTLDDNWk1mQUrDMZZVq7udpV7xOmdgogE6BuPQUrG0ReEjTPsgKZ5qQJmRVlyredLemxJhF4cS01uZILdIIaRmGWt_hEMqbwNO3B9DP1Mhmn/s1600/dr+spog.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="149" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqmjVxUNwY2gas5ETT5AWImSMJvFFWeWWAGTLDDNWk1mQUrDMZZVq7udpV7xOmdgogE6BuPQUrG0ReEjTPsgKZ5qQJmRVlyredLemxJhF4cS01uZILdIIaRmGWt_hEMqbwNO3B9DP1Mhmn/s200/dr+spog.jpg" width="200" /></a></div>
“An obstetrician manages labour; the midwife supports labour. The obstetrician makes things happen; the midwife lets things happen. The doctor trusts technology and is wary of nature. The midwife trusts nature and is wary of technology. The obstetrician fears birth will go wrong. The midwife expects birth will go right.<br />
<br />
”
from the Birth Book by William Sears M.D. and Martha Sears, R.N<br />
<br />
artinya adalah:
"Seorang dokter kandungan mengelola persalinan; sedangkan dbidan mendukung persalinan. dokter kandungan membuat hal-hal yang terjadi; bidan memungkinkan hal-hal terjadi.Dokter percaya teknologi dan waspada terhadap kekuatan alam. Sedangkan bidan percaya alam dan waspada terhadap teknologi. Ketakutan dokter kandungan adalah persalinan akan menjadi sebuah hal yang beresiko buruk dan salah(pathologis/terjadi komplikasi) sedangkan bidan lahir mengharapkan kelahiran akan berlangsung dengan normal dan lancar tanpa komplikasi. "
Dan ini adalah perbedaan filosofi dan mind set antara keduanya.<br />
<a name='more'></a><br />
<div class="fullpost">
Proses persalinan adalah salah satu yang proses atau peristiwa yang paling berkesan dalam hidup Anda. Sangatlah penting untuk membuat keputusan di tangan Anda untuk memilih tim penolong persalinan yang akan menghadiri membantu proses persalinan Anda. Bidan dan dokter kandungan keduanya memenuhi syarat untuk membantu kelahiran bayi Anda, namun peran mereka mungkin sangat berbeda.<br />
<br />
Perbandingan atau perbedaan antara Bidan dan dokter kandungan<br />
1. Baik bidan dan dokter kandungan dapat membantu Anda melahirkan bayi Anda.<br />
2. Keduanya profesional bisa mengurus kebutuhan Anda sebelum melahirkan dan setelah melahirkan.<br />
<br />
Perbedaan yang Kontras antara Bidan dan dokter kandungan adalah:<br />
<br />
1. Bidan cenderung memiliki filosofi, lebih holistik dan memandang bahwa persalinan adalah aproses yang alami. Sedangkan dokter kandungan lebih cenderung memiliki perspektif medis dan melihat kelahiran sebagai sebuah peristiwa yang risiko.<br />
2. Bidan cenderung menghabiskan lebih banyak waktu dengan Anda selama proses persalinan dan dalam kunjungan prenatal. sedangkan dokter kandungan mungkin hanya akan menemani Anda saat tahap akhir proses persalinan atau saat pembukaan sudah hampir lengkap saja.<br />
3. Dokter kandungan lebih cenderung untuk menggunakan intervensi medis seperti induksi, episiotomies serta merekomendasikan caesar.<br />
4. Bidan praktek di pusat-pusat kelahiran (RS, RB, BPS) atau mendampingi proses persalinan dirumah. tidak seperti dokter kandungan yang praktek hanya di rumah sakit atau rumah bersalin<br />
5. Dokter kandungan dilatih sebagai ahli bedah dan dapat melakukan operasi caesar, sedangkan bidan tidak dapat melakukan operasi.<br />
6. Dokter kandungan bisa menangani klien dengan resiko tinggi maupun risiko rendah dan sedangkan bidan hanya bisa menangani klien risiko rendah.
Nah pilihan tergantung pada Anda.
Silahkan dipertimbangkan kepada siapakah Anda mempercayakan proses kelahiran malaikat kecil Anda.<br />
<br />
<br />
<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjMzMDU3ODQ2ODcmcHQ9MTI2MzMwNjM4NTAzMSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*2YjI5NGFlMTI1ZTY*OWUyYTkyMmQ*OTQ4NzI5NDJkNyZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results2/anim_c882b044-d4da-d8b4-f98d-31d74b292fea.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a>
<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MTY*OTk*MDYmcHQ9MTI2MzcxNjUxNTQzNyZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_768d3f46-a1df-14c4-f1b5-191d639ffc7c.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a>
<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MjI3MjQ1MTUmcHQ9MTI2MzcyMjc3OTEyNSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="Gickr helps you to pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_f2c3d38c-f753-40d4-190e-b9859772ed3d.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a></div>resep masakan kue dan minuman kuliner mak nyushttp://www.blogger.com/profile/01132979325477980305noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1966279406964043335.post-25440665793697657392012-06-22T06:52:00.000-07:002012-06-22T06:52:24.181-07:00Gentle Birth: Cara Melahirkan “Primitif” yang kembali Nge-tren<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9Ufg9awg5Ru4BXlC18ltEVgUdt3xOv2cfAc8MQBlanVXgIeYUUWPLSlJBjIpp9XM_uXXfltxZjreFYdq89DMuUgC1yfeXDYftp5dgd91GaaL923m0n3AKRWWzlqk65zQ431zr_0kXwFk4/s1600/gentle+birth.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9Ufg9awg5Ru4BXlC18ltEVgUdt3xOv2cfAc8MQBlanVXgIeYUUWPLSlJBjIpp9XM_uXXfltxZjreFYdq89DMuUgC1yfeXDYftp5dgd91GaaL923m0n3AKRWWzlqk65zQ431zr_0kXwFk4/s200/gentle+birth.jpg" width="200" /></a></div>
Di sebuah rumah, suatu siang. Menjelang persalinannya, seorang perempuan memasuki kolam plastik berisi air hangat. Sambil duduk bersandar dan memejamkan mata, ia bernapas secara perlahan. Sesekali, ia mengubah posisinya dengan setengah berjongkok sambil menggoyang-goyangkan pinggul. Tak lama kemudian, dan dengan bibir tetap tersenyum, perempuan itu pun melahirkan. Bayi yang meluncur di dalam air itu ditangkap oleh bidan, dan langsung diletakkan di atas dada Sang Ibu untuk disusui – dalam keadaan belum dibersihkan atau pun dipotong tali pusarnya terlebih dahulu.
Adegan melahirkan secara gentle birth yang digambarkan dalam film dokumenter “Birth As We Know It”, karya Elena Tonetti, seorang aktivis gentle birth dari Rusia, itu, berulangkali membuat Wika (31 tahun), ibu rumah tangga dari Jakarta, menyeka air mata haru. “Tidak pernah terbayangkan bahwa seorang perempuan bisa melahirkan dengan cara seindah itu, seolah-olah tidak merasa sakit sama sekali. Sungguh menakjubkan!” tuturnya.<br />
<a name='more'></a><br />
<div class="fullpost">
Namun bisa dimaklumi, jika kita yang cenderung skeptis mungkin justru tak langsung percaya dan cenderung menganggap adegan itu terjadi di dalam film saja. Bagaimana tidak, selama ini, melahirkan “telanjur” dianggap sebagai peristiwa yang menyakitkan, bahkan sewaktu-waktu dapat mengancam nyawa ibu dan anak. Alih-alih melahirkan di rumah, ibu yang akan melahirkan biasanya akan segera dilarikan ke klinik atau rumah sakit, untuk sepenuhnya ditangani dokter dan tenaga medis.<br />
<br />
Pergeseran paradigma
Dr I Nyoman Hariyasa Sanjaya, SpOG, ahli kandungan dan kebidanan, penggagas Bali Water Birth Association (BWA), dari RS Sanglah, Denpasar, berpendapat, fenomena tersebut tidak bisa dilepaskan dari perkembangan jaman. Modernisasi, teknologi serba canggih dan keinginan untuk praktis, secara tidak disadari menyebabkan terjadinya dehumanisasi, yaitu proses reduksi manusia menjadi robot yang tidak lagi terdiri dari satu kesatuan mind, body, dan spirit. Proses melahirkan pun dipandang sebagai peristiwa biologis semata. Selain itu, gambaran mengenai persalinan yang menyeramkan juga melekat di pikiran para perempuan sehingga tanpa pemahaman yang cukup, mereka cenderung “menyerahkan” tubuhnya pada pihak yang dianggap lebih tahu.<br />
<br />
Pergeseran paradigma tersebut, tanpa disadari, menimbukan banyak trauma pada tubuh manusia, yang dampaknya tidak bisa dianggap remeh. “Sejak tahun 1970-an misalnya, terjadi tren operasi sesar dan intervensi medis yang tidak perlu. Kedua faktor ini diduga kuat ikut menjadi faktor penyebab kegagalan proses menyusui, terjadinya baby blues syndrome (stres pasca persalinan), juga meningkatnya bermacam-macam gangguan penyakit, termasuk alergi dan autisme,” jelas Dr Hariyasa.
Bukan metode baru
Berangkat dari fenomena tersebut, lahirlah semacam kesadaran untuk kembali pada konsep persalinan yang alami dan memperhatikan semua aspek tubuh manusia secara holistik (gentle birth).
Perlu diketahui, gentle birth sama sekali bukan metode baru, karena pada dasarnya cara melahirkan semacam itu sudah dilakoni oleh nenek moyang kita sejak ribuan tahun yang lalu.<br />
<br />
Robbie Davis-Floyd dan Melissa Cheyney, dalam bukunya, Childbirth Across Cultures, mengungkapkan, posisi melahirkan dengan cara berdiri, berjongkok, setengah berjongkok, atau merangkak, misalnya, sama seperti yang dilakukan oleh suku-suku primitif di berbagai penjuru dunia. Beberapa penelitian mengungkapkan, posisi yang dilakukan secara instingtif tersebut sesuai dengan mekanisme alamiah tubuh manusia untuk melahirkan.
Saat melahirkan dalam keadaan setengah tegak, rongga panggul menjadi terbuka secara optimal, kontraksi kandungan mengarah ke bawah, dan proses keluarnya bayi sangat terbantu oleh bekerjanya hukum gravitasi. Kondisi ini membuat sobekan vagina tidak perlu terjadi. Aliran darah dari tubuh ibu ke rahim juga menjadi lebih lancar, sehingga asupan oksigen bagi bayi tetap tercukupi dan plasenta dapat keluar secara optimal. Posisi setengah tegak tadi juga terbukti menekan risiko terjadinya cedera punggung dan mengurangi rasa sakit.
Pada jaman dahulu, perempuan melahirkan di rumah adalah hal yang lumrah. Alasannya, melahirkan merupakan peristiwa domestik yang sakral, sehingga perempuan yang akan melahirkan cenderung memilih tempat, suasana, serta orang-orang yang sudah menjadi bagian hidupnya sehari-hari. Beberapa orang juga lebih suka pergi ke danau atau sungai untuk berendam selama kontraksi dan melahirkan bayinya di dalam air.
Untuk membantu jalannya persalinan, mereka menggunakan alat bantu berupa tongkat atau kursi yang bagian dudukannya dilubangi (untuk membantu menyangga tubuh), atau berpegangan pada tali, tiang, dan balok. Saat profesi bidan mulai dikenal, posisi-posisi dan cara melahirkan tadi tetap dipertahankan. Selama proses melahirkan bidan mendampingi si ibu sambil berlutut, untuk mengamati sekaligus bersiap-siap “menangkap” bayi. Setelah lahir, bayi segera diserahkan kembali pada si ibu untuk didekap dan disusui. Plasenta tidak selalu langsung dipotong, seringkali dibiarkan terlepas dengan sendirinya. Seperti halnya binatang menyusui, ibu dan bayi juga tidur dan beraktivitas bersama sampai si anak siap untuk mandiri.
Persalinan modern,<br />
<br />
pada awalnya
Sebelum akhir abad ke-17, perempuan yang akan melahirkan masih dibiarkan mengambil posisi apapun yang dirasa nyaman. Posisi melahirkan pun berubah ketika pembantu persalinan tradisional serta bidan mulai digantikan oleh dokter: ibu yang akan melahirkan diminta berbaring telentang. Sebagai alat bantu, rumah sakit dan klinik bersalin menyediakan semacam “penahan” di bagian bawah lutut atau tungkai untuk membantu perempuan mengangkat kaki. Rumah sakit juga memberlakukan standar khusus pada proses persalinan, seperti pemberian suntikan urus-urus, pencukuran rambut kemaluan, “aturan untuk tiduran” menjelang persalinan, serta rawat pisah antara ibu dengan bayi yang dilahirkan.<br />
<br />
Lauren Dundes, MHS, dalam laporan penelitiannya yang berjudul “The Evolution of Maternal Birthing Position” mengungkapkan, posisi melahirkan sambil berbaring dan mengangkat kaki (lithotomy) tidak dilatarbelakangi studi ilmiah, melainkan semata-mata dilakukan demi memudahkan dokter untuk memeriksa vagina dan menangani persalinan (American Journal of Public Health 1987, Vol.77, No.5). Alasannya, ketika perempuan yang akan melahirkan berada dalam posisi berbaring, kontraksi kandungannya akan mendorong bayi secara horisontal. Akibatnya, ia justru menentang kekuatan gravitasi. Selain memperlambat persalinan itu sendiri, posisi tersebut juga memperbesar kemungkinan terjadinya sobekan vagina dan timbulnya berbagai komplikasi.
Miriam Stoppard, MD, dalam bukunya Pregnancy and Birth Handbook, mengatakan, suntikan urus-urus tidak wajib diberikan jika perut pasien telah kosong. Sementara itu, pada persalinan normal, mencukur rambut kemaluan juga tidak perlu dilakukan. Studi yang ada menunjukkan, rambut kemaluan tidak meningkatkan kemungkinan infeksi dan membersihkan daerah vagina menggunakan kain kasa dan antiseptik dianggap sudah cukup. Stoppard berpendapat, alasan pencukuran rambut kemaluan lebih bertujuan memudahkan dokter untuk melakukan perobekan vagina sekaligus memudahkan pemulihan jahitan.<br />
<br />
Beberapa kalangan mengritik penggunaan electronic fetal monitors (monitor elektronik untuk memantau detak jantung bayi), juga intervensi medis lain yang belum tentu diperlukan, namun mengondisikan ibu “harus” berbaring menjelang persalinan. Sebuah penelitian menunjukkan, kondisi tersebut justru mengakibatkan perasaan ibu menjadi tidak nyaman, dan diduga ikut berpengaruh terhadap kelancaran proses persalinannya.
Rawat pisah juga dianggap menyulitkan proses menyusui secara ekslusif dan terjalinnya bonding antara bayi dan keluarga. Padahal, begitu banyak studi mengungkapkan bahwa kedekatan ibu dan bayi pada saat-saat pertama dilahirkan sangat berpengaruh terhadap kelancaran menyusui, kualitas kesehatan bayi, mempercepat pemulihan ibu, menekan risiko baby blues syndrome, dan masih banyak lagi.<br />
<br />
Trauma dalam persalinan
Otto Rank, psikoanalis asal Austria, dalam bukunya The Trauma of Birth mengungkapkan bahwa penyebab utama gangguan syaraf dan perilaku seseorang adalah proses persalinannya sendiri. Pernyataan itu diteliti secara mendalam oleh Arthur Janov, psikolog dan psikoterapis dari Amerika, dan riset yang dilakukan menemukan hal yang sama. Bahkan, ia menegaskan bahwa proses yang terjadi sebelum dan selama kehamilan juga ikut mempengaruhi.
Intervensi medis yang tidak perlu, metode persalinan dan penanganan yang tidak selaras dengan kebutuhan alamiah manusia, serta lingkungan yang tidak mendukung seperti inilah yang diyakini banyak peneliti sebagai penyebab trauma, baik terhadap ibu maupun bayi. Trauma tersebut ikut menentukan perilaku jiwa si anak ketika tumbuh dewasa, mulai bagaimana dia mengenal dan mengekspresikan cinta, berkomunikasi, berperilaku, mengambil keputusan, dan lain sebagainya.
Yang mencengangkan, trauma ternyata dialami oleh hampir semua orang.<br />
<br />
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr William Emerson, PhD, psikiater dari Amerika, yang berjudul “Birth Trauma: The Psychological Effects of Obstetrical Intervention”, ditemukan bahwa 95 persen persalinan yang terjadi di Amerika bersifat traumatis. Dari angka tersebut, 50 persennya adalah trauma sedang, dan 45 persennya merupakan trauma berat. Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Prenatal and Perinatal Psychology and Health (PPPH), tahun 1998, tersebut dianggap mewakili kasus trauma persalinan yang terjadi di dunia, karena metode persalinan modern saat ini sebagian besar berkiblat ke sana.
Gentle birth, dimulai sebelum persalinan
Elena Tonetti, aktivis gentle birth dari Rusia, menjelaskan, persalinan merupakan momen terpenting dalam kehidupan manusia. Sebab, pada saat bayi lahir terjadi proses limbic imprinting, yaitu terjadinya proses perekaman memori yang mendasari pemahamannya terhadap cinta. Jika persalinan terjadi penuh trauma, maka trauma tersebut direkam sebagai pemahaman tentang rasanya cinta yang dibawa seumur hidupnya. Sebaliknya, jika yang terjadi adalah persalinan ramah jiwa dan penuh kehangatan, demikianlah pula cinta akan terekam. Bayi tersebut akan tumbuh berdasarkan kasih, dan inilah yang ia warisi secara fisik, mental, dan spirit sampai dewasa. Hal yang sama juga diungkapkan oleh R.D Laing, ahli psikologi dari Scotlandia, dalam bukunya yang berjudul The Facts of Life.
“Itu sebabnya, aspek jiwa dalam kehamilan dan persalinan perlu dipahami secara lebih peka. Gentle birth pun sebaiknya tidak dipandang pada fase kelahiran saja, melainkan sebagai rangkaian yang sudah disadari sejak awal. Mulai dari hubungan seks yang dilakukan secara sadar, kehamilan yang dijalani sealamiah mungkin dan minim intervensi, persalinan yang ramah jiwa, hingga mengasuh anak dengan penuh kesadaran,” tutur Reza Gunawan, praktisi penyembuhan holistik di Jakarta, yang telah mempraktikkan persalinan gentle birth bersama Dewi Lestari, istrinya.
Prinsip yang harus dipenuhi
Dr Hariyasa mengungkapkan, gentle birth didasari keyakinan bahwa setiap perempuan memiliki potensi untuk menjalani proses melahirkan sealamiah mungkin, tenang, dan nyaman. Metode ini mengajarkan perempuan untuk menyatu, mempercayai isyarat tubuh, serta meyakini bahwa tubuh mampu berfungsi sebagaimana mestinya sehingga komplikasi bisa ditekan serendah mungkin, bahkan dihindari.
Menurutnya, agar kondisi tersebut dapat tercapai, ada beberapa prinsip yang harus dipenuhi.
Pertama, melahirkan dipandang sebagai momen yang harus “dirayakan” dengan penuh rasa hormat, damai, dan sakral oleh semua yang terlibat di dalamnya. Untuk itu, aspek mental dan spiritual juga perlu diperhatikan. Ibu diberi kesempatan untuk percaya, memberdayakan, dan memegang otonomi tubuhnya sendiri, sedangkan tenaga medis dan perlengkapannya bersifat membantu.
Kedua, adanya peran serta keluarga – terutama suami – untuk memberikan dukungan mental dan spiritual. Partisipasi aktif semacam itu akan membuat masing-masing pihak bertransformasi untuk “tumbuh dan berkembang” bersama. Karena bagaimanapun, proses kehamilan dan kelahiran sesungguhnya merupakan fase di mana orangtua “dibesarkan” menjadi pribadi yang lebih matang.
Ketiga, rasa mulas dan nyeri menjelang melahirkan dipandang sebagai mekanisme alamiah tubuh untuk membantu mengeluarkan bayi. Meskipun tetap ada, rasa nyeri tidak lagi dipandang sebagai rasa sakit yang perlu ditakuti atau dihindari.
Memahami nyeri
“Lagipula,” menurut Lanny Kuswandi, praktisi hypnobirthing dari Klinik Pro-V, Jakarta, “Sebenarnya nyeri itu bersifat sangat subjektif dan dipengaruhi banyak faktor. Mulai dari pengalaman hidup atau trauma, kondisi fisik, kecemasan, hingga budaya ibu yang bersangkutan. Artinya, semakin sehat fisiknya, semakin besar rasa percaya diri, kesiapan, serta keikhlasan ibu menjalani persalinannya, rasa nyerinya akan semakin ringan.”
Jadi yang perlu dilakukan adalah mengelola nyeri, dengan membuat hormon ini bisa diproduksi secara optimal. “Caranya, antara lain melatih diri agar mencapai kondisi relaks yang dalam (meditatif), karena dalam kondisi inilah hormon endorfin akan berproduksi dengan baik. Semua itu bisa dilatih dengan cara meditasi, wirid, yoga, hipnoterapi, atau apa pun yang membuat tubuh kita lebih terhubung secara fisik, mental dan spiritual. Dengan demikian, rasa nyeri bisa ditekan, teralihkan, atau bahkan dinikmati kehadirannya,” jelasnya.
Pentingnya membersihkan trauma
Igor Charkovsky, seorang penyembuh dari Rusia, orang pertama di dunia yang melakukan eksperimen tentang persalinan di dalam air (water birth), mengamati bahwa semakin bersih jiwa ibu dari trauma kehidupan, ia akan semakin lancar menjalani persalinan. Persalinan yang alami dan lancar menjadi penting karena mencegah timbulnya trauma baru bagi ibu dan anaknya.
Oleh sebab itu, Reza menyarankan, proses persiapan persalinan – yang sebaiknya dilakukan sebelum dan selama kehamilan – juga meliputi pembersihan diri, agar semua bagian dalam diri kita yang sebelumnya ditunda, ditolak, atau dihindari bisa disembuhkan terlebih dahulu.
Dalam pengalamannya, Reza dan istrinya tekun berlatih meditasi, self healing, dan teknik Tapas Acupressure Technique (TAT) untuk membersihkan jiwa. “Calon ayah juga perlu melakukannya, karena janin membawa 50 persen gen ayah dan 50 persen gen ibu. Jadi, apabila permbersihan dilakukan oleh kedua orangtua, hasilnya akan lebih baik bagi bayi. Selain itu, pembersihan trauma juga perlu sebagai modal mendampingi istri dengan tenang pada saat persalinan,” tuturnya.
Tidak harus di rumah
Meskipun banyak orang menilai bahwa melahirkan di rumah (homebirth) adalah kondisi paling ideal untuk gentle birth, Dr Hariyasa berpendapat, persalinan ini juga bisa dilakukan di klinik-klinik dan rumah sakit. Bahkan, gentle birth tetap bisa diberlakukan pada ibu yang menjalani operasi sesar atau menjalani prosedur medis lainnya, selama prinsip-prinsipnya dipatuhi.
Di Indonesia, klinik bersalin yang sudah menjalankan konsep gentle birth secara holistik dipelopori oleh Yayasan Bumi Sehat. Klinik non-profit yang terletak di Desa Nyuh Kuning, Ubud, Bali, ini sejak tahun 1995 sudah membantu kelahiran ribuan perempuan, baik lokal maupun ekspatriat.
Selama proses kehamilan, mereka diajak mempersiapkan persalinan secara fisik, mental, dan spiritual, di antaranya dengan diajak berlatih meditasi dan yoga. Dalam menjalani persalinan, mereka juga dipersilakan menentukan posisi apa pun yang dirasa paling nyaman, termasuk berendam di dalam kolam yang ditaburi bunga aneka warna.
Intervensi medis juga dilakukan secara sangat minim, hanya jika benar-benar diperlukan. Hal ini bisa dilihat dari jumlah klien yang harus ditransfer ke rumah sakit untuk operasi sesar, yang berkisar 4-5 persen dari jumlah klien. Angka tersebut sangat rendah jika dibandingkan jumlah kasus operasi sesar pada persalinan modern di Indonesia yang angka rata-ratanya lebih dari 29 persen. Padahal, angka maksimum yang direkomendasikan WHO adalah 15 persen.
Semua orang bisa!
Sayangnya, meskipun gentle birth sudah memperoleh restu dari WHO, hingga saat ini konsep gentle birth belum dapat diterima sepenuhnya oleh dunia kedokteran. Sejauh ini, yang sudah mulai diterapkan di beberapa klinik bersalin dan rumah sakit adalah persalinan di dalam air (water birth) dan hypnobirthing. Itu pun dengan syarat bila kehamilan tidak mengalami komplikasi atau berisiko tinggi.
Meskipun begitu, Dr Hariyasa menilai, efeknya sudah lebih menggembirakan: para ibu menjadi lebih rileks, rasa sakitnya berkurang, serta komplikasi yang terjadi bisa ditekan.
“Tanpa menjadi alergi terhadap teknologi dan dunia medis, yang penting perempuan dan keluarganya paham bahwa ketika hamil dan melahirkan, yang memegang kendali dan menentukan nasib tubuhnya adalah dia sendiri. Bukan dokter, perlengkapan serba modern, maupun teknologi canggih. Periksa dan konsultasi ke dokter atau bidan tetap penting, namun jangan lupa untuk memberdayakan diri. Toh, alam sudah memberi kita modal berupa mekanisme luar biasa untuk bisa hidup sehat dan sejahtera. Tinggal kita yang menentukan: memanfaatkannya, atau tidak,” pungkasnya.<br />
<br />
Te<b>stimonial: Dewi Lestari, penulis dan penyanyi, berdomisili di Jakarta </b><br />
<br />
“Gentle birth adalah persembahan bagi bayi”
“Berbeda dengan saat melahirkan Keenan (5 tahun), anak pertama saya yang lahir secara sesar, kehamilan dan persalinan Atisha (13 bulan), anak kedua, berjalan lebih alami. Saya belajar taichi, meditasi, dan self healing untuk menyembuhkan trauma. Ketika tiba di hari H, saya melahirkan di rumah dalam sebuah kolam berisi air hangat dan hanya didampingi Reza. Pada saat itu, pesan yang saya pegang dari Mira, bidan gentle birth kenalan kami, adalah “Percaya saja pada alam”. Menurutnya, bayi akan keluar pada waktunya. Bahkan, Mira juga menganjurkan agar saya tidak perlu mengejan.
Ternyata benar. Sekitar pukul 9 pagi, nyeri kontraksi seperti berganti sensasi lain: seolah ada sesuatu di dalam tubuh yang ingin mendorong keluar. Saat itu, spontan lutut saya menekuk seperti mau jongkok. Intuisi saya berkata, sudah waktunya. Saya langsung mengajak Reza masuk ke kolam. Sekitar 30 menit kemudian Atisha keluar dengan sendirinya. Ia ditangkap oleh tangan Reza, dan diberikan pada saya untuk kami dekap dan menyusu.
Bagi saya, gentle birth – dengan pendekatannya yang ramah jiwa dan minim trauma – seperti tidak ada kebisingan, suasana asing, tidak ditangani oleh orang-orang yang tidak ia kenal, tidak dipisahkan dengan ibu, langsung disusui sesuai insting naluriahnya, adalah hadiah bagi bayi. Bukan cuma perkara mengurangi nyeri atau mencari kenyamanan semata. Saat persalinan, yang kami dengarkan dan turuti adalah kesiapan si bayi dalam perut, bukan semata-mata apa yang saya mau, juga sekadar mengikuti aba-aba orang luar. Kami bersyukur dapat mempersembahkannya untuk Atisha”.<br />
<br />
*Terbit di majalah Nirmala edisi Desember 2010, penulis Dyah Pratitasari<br />
<br />
<br />
<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjMzMDU3ODQ2ODcmcHQ9MTI2MzMwNjM4NTAzMSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*2YjI5NGFlMTI1ZTY*OWUyYTkyMmQ*OTQ4NzI5NDJkNyZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results2/anim_c882b044-d4da-d8b4-f98d-31d74b292fea.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a>
<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MTY*OTk*MDYmcHQ9MTI2MzcxNjUxNTQzNyZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_768d3f46-a1df-14c4-f1b5-191d639ffc7c.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a>
<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MjI3MjQ1MTUmcHQ9MTI2MzcyMjc3OTEyNSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="Gickr helps you to pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_f2c3d38c-f753-40d4-190e-b9859772ed3d.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a></div>resep masakan kue dan minuman kuliner mak nyushttp://www.blogger.com/profile/01132979325477980305noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1966279406964043335.post-30156496242009018962012-06-22T02:42:00.001-07:002012-06-22T02:42:44.216-07:00Bersalin Normal Setelah Caesar (VBAC)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEganmyhZOzDARyNE_E9lf1xfhRj8KgIGx7C9ATQ0owtK2it7k-fFdC8QhUtq4DXkWbPYQiiUTxyPfN-DGaga_JIjHDJHREKoqEhlhZDTP-0o9pVnvmw5WW5nHUaVxZ9aFQJIVuCuiED_Sjj/s1600/bumil.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEganmyhZOzDARyNE_E9lf1xfhRj8KgIGx7C9ATQ0owtK2it7k-fFdC8QhUtq4DXkWbPYQiiUTxyPfN-DGaga_JIjHDJHREKoqEhlhZDTP-0o9pVnvmw5WW5nHUaVxZ9aFQJIVuCuiED_Sjj/s200/bumil.jpg" width="200" /></a></div>
Akhir-akhir ini Angka kejadian intervensi pada proses persalinan semakin tinggi. Angka Operasi Sesar yang harusnya kurang dari 15% (sesuai aturan WHO) ternyata tidak bisa di penuhi. Apalagi di Rumah Sakit-Rumah Sakit di kota besar atau kota metropolis. Salah satu RS di Jakarta saja angka Operasi Sesar bisa mencapai 75% bahkan 98%. Sungguh sangat disayangkan. Ketika kita “bermain” logika rasanya kok tidaklah mungkin sebuah persalinan selalu berakhir dengan Operasi Sesar. Bukankah Tuhan tidak menciptakan JENDELA di perut seorang wanita? Dia hanya menciptakan VAGINA dan itupun hanya satu saja. Artinya Tubuh seorang wanita memang dirancang sempurna oleh-Nya untuk melahirkan secara normal alami bukan?<br />
<a name='more'></a><br />
<div class="fullpost">
Dan saat ini Operasi Sesar yang tidak perlu atau tidak ada indikasi yang jelas semakin saja banyak terjadi. Salah satu sebabnya adalah “bussinnes being born” (atau kurangnya pengetahuan dan wawasan ibu yang mau bersalin seputar kehamilan dan persalinan<br />
(baca : http://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=496:cascade-intervensi-dalam-persalinan&catid=47:all-about-childbirth&Itemid=59).<br />
Mereka berfikir yang penting bayi lahir selamat. Nangis kuat itu rasanya sudah cukup bagi mereka. Padahal tidaklah demikian.<br />
Mari baca:
- http://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=470:trauma-lahir-pada-bayi&catid=49:baby-born&Itemid=41<br />
- http://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=398:birth-trauma-dan-sc&catid=47:all-about-childbirth&Itemid=59<br />
- http://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=397:dampak-psikologis-dari-intervensi-dalam-persalinan&catid=47:all-about-childbirth&Itemid=59<br />
- http://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=364:cerita-pilu-sang-bayi&catid=47:all-about-childbirth&Itemid=59<br />
- http://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=339:bayi-baru-lahir-sudah-merasakan-sakit&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56<br />
<br />
karena ketidak tahuan para ibu di Indonesia maka mereka akhirnya dengan sukarela menerima intervensi-intervensi yang diberikan oleh pihak provider. Padahal mungkin bisa saja intervensi tersebut tidak perlu dialami oleh mereka jika mereka mau memberdayakan diri. Mau membuka wawasan dan mau lebih peduli akan bayinya.
Ini adalah berbagai alasan “gila” yang sering digunakan sebagai “senjata” untuk menawarkan operasi Sesar pada Anda : http://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=368:berbagai-alasan-gila-untuk-melakukan-sc&catid=47:all-about-childbirth&Itemid=59<br />
<br />
Dan saya bersyukur sekali melalui website www.bidankita.com, banyak ibu yang mendapatkan tambahan ilmu dan pencerahan tentang apa yang HARUS diketahui dan apa yang harus dilakukan serta dipersiapkan untuk bisa melahirkan normal alami.
VBAC atau melahirkan melalui vagina setelah mengalami operasi Sesar di persalinan sebelumnya, memang lebih ditekankan pada kasus-kasus operasi Sesar yang dilakukan atas indikasi yang sebenarnya tidak perlu artinya operasi SC yang dilakukan sebelumnya bukan karena alasan-alasan mutlak fisiologis seperti kelainan pangul (panggul sempit murni).
Banyak wanita yang akhirnya memilih untuk mencoba melahirkan normal saat ini dan literatur serta penelitianpun sudah banyak yang sangat mendukung keputusan ini. Kebanyakan penelitian dan fasilitas kesehatan menemukan bahwa lebih dari 80% ibu yang pernah mengalami kelahiran sesar sebelumnya adalah aman dan berhasil melahirkan secara normal di kehamilan berikutnya.
Berikut adalah beberapa alasan bahwa mungkin ingin Anda pertimbangkan untuk VBAC atau Anda mungkin memiliki beberapa Alasan sendiri? Silahkan tambahkan di artikel ini!<br />
1. VBAC biasanya lebih aman untuk ibu dan bayi.<br />
2. VBAC mengurangi risiko infeksi pada ibu.<br />
3. Proses persalinan normal alami sangat baik untuk bayi dalam banyak kasus.<br />
4. Tidak menjalani operasi membuat pemulihan ibu lebih mudah.<br />
5. VBAC mengurangi resiko gangguan pernafasan pada bayi.<br />
6. VBAC membuat lama tinggal (mondok) di di rumah sakit lebih pendek.<br />
7. Lebih dari 80% wanita dapat bersalin normal melalui vagina setelah operasi caesar sebelumnya.<br />
8. Proses Menyusui lebih mudah setelah bersalin normal alami.<br />
9. VBAC dapat membantu mencegah cedera pada organ internal Anda, seperti kandung kemih, usus, atau bahkan kebutuhan untuk histerektomi darurat.<br />
10. VBAC lebih murah.<br />
<br />
Ketika merencanakan kelahiran normal setelah bedah caesar (VBAC), Anda mungkin menemukan sesuatu yang membantu. Apakah Anda menemukan buku kehamilan, cerita kelahiran atau video yang sangat membantu? Apakah Anda dapat mengambil kursus atau pelatihan kelas persiapan persalinan normal? Apa yang membuat perbedaan dalam VBAC Anda?
Berikut ini TIPS yang bisa Anda lakukan agar berhasil VBAC:
Jujurlah
Berbagi tentang pengalaman proses persalinan n Anda sebelumnya dan itu membuat Anda merasa baik secara fisik dan emosional karena ini adalah salah satu cara terbaik untuk menyembuhkan trauma. Hal ini juga membantu pasangan Anda memahami Anda lebih baik. Ayo komunikasikan niat dan keinginan Anda kepada suami Anda supaya suami mendukung keputusan Anda nanti.
Pentingnya Pendidikan, dukungan, dan profesional
Banyak hal yang harus Anda persiapkan ketika Anda memutuskan untuk VBAC. Salah satunya termasuk membuka wawasan, meningkatkan pendidikan dan pengetahuan tentang semua aspek VBAC sebuah termasuk risiko dan manfaat, memerlukan dukungan dari orang-orang terdekat, juga dukungan dari profesional medis<br />
<br />
TINGGALAH di RUMAH<br />
lebih lama
Artinya ketika semua upaya sudah dilakukan dan Anda mempunyai pengetahuan yang cukup serta birth plan yang matang, cobalah untuk tinggal lebih lama di rumah. Jangan terburu-buru ke RS. Tentunya Anda harus bisa “mendengarkan tubuh” Anda. Karena proses persalinan memerlukan proses dan waktu
Sewa bidan
Kalau perlu sewa bidan yang dapat mendukung dan menemani Anda di perjalanan VBAC itu. dengan demikian Anda merasa tenang dan dilindungi. Setidaknya bidan tahu kapan waktu yang tepat bagi Anda untuk melakukan tindakan, atau untuk pergi ke RS.
Pilih Dokter kandungan yang TEPAT & PRO NORMAL
Ini adalah kunci. Dan ketika Anda menyadari Anda hamil dan berniat VBAC, anda harus mulai HUNTING dokter yang mendukung persalinan normal dan mendukung VBAC. Karena ini sangat jarang sekali.
Berikut ini data dokter yang mendukung persalinan normal dan dipastikan memahami GENTLE BIRTH:
http://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=440:dokter-spog-dan-bidan-yang-menerapkan-prinsip-gentle-birth-di-indonesia&catid=47:all-about-childbirth&Itemid=59
nah jika Anda mempunyai TIPS untuk VBAC dan Anda sudah berhasil melakukannya mari berbagi ;)
semoga bermanfaat<br />
<br />
<br />
<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjMzMDU3ODQ2ODcmcHQ9MTI2MzMwNjM4NTAzMSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*2YjI5NGFlMTI1ZTY*OWUyYTkyMmQ*OTQ4NzI5NDJkNyZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results2/anim_c882b044-d4da-d8b4-f98d-31d74b292fea.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a>
<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MTY*OTk*MDYmcHQ9MTI2MzcxNjUxNTQzNyZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_768d3f46-a1df-14c4-f1b5-191d639ffc7c.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a>
<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MjI3MjQ1MTUmcHQ9MTI2MzcyMjc3OTEyNSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="Gickr helps you to pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_f2c3d38c-f753-40d4-190e-b9859772ed3d.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a></div>resep masakan kue dan minuman kuliner mak nyushttp://www.blogger.com/profile/01132979325477980305noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1966279406964043335.post-66330179349892782632012-06-20T03:34:00.001-07:002012-06-20T03:34:49.302-07:00Kami Memilih untuk Melahirkan Scr Alami Karena Kami Tahu Apa yg Sebenarnya Terjadi Di Rumah Sakit<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkOjgKEsdSm5l2-2AaPXRlJW7Z-mUbpvRi-czI-JStpc9z3WV_ALaFX5fo4Ke2Vz8UiL8RwczesDdjB92pJkWPPcXFxL1sR8WdoNgjsnqKMqFfp5YjAycuOlOMY6Q8M7Xn3WOwRN6mvxz6/s1600/bisnis+sc.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="133" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkOjgKEsdSm5l2-2AaPXRlJW7Z-mUbpvRi-czI-JStpc9z3WV_ALaFX5fo4Ke2Vz8UiL8RwczesDdjB92pJkWPPcXFxL1sR8WdoNgjsnqKMqFfp5YjAycuOlOMY6Q8M7Xn3WOwRN6mvxz6/s200/bisnis+sc.jpg" width="200" /></a></div>
Beberapa minggu yang lalu saya membaca artikel ini di sebuah website http://mynaturalchildbirth.org yang terus terang sangat menggelitik pikiran saya. Artikel tersebut berjudul We Choose Natural Childbirth Because We Know What Goes On in the Hospital yang dibuat April 18th, 2011 yang lalu.
Dan saat ini saya akan mencoba untuk merangkumkan bagi Anda dan mungkin ini bisa menjadi bahan perenungan kita bersama setidaknya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak.<br />
<a name='more'></a><br />
<div class="fullpost">
Artikel ini bercerita dan berusaha mengungkapkan fakta yang terjadi di rumah sakit pada umumnya dan artikel ini adalah akumulasi dari sebuah keprihatinan atas semakin tingginya angka SC dan semakin banyaknya intervensi yang sebenarnya tidak perlu yang dilakukan dalam pertolongan persalinan di rumah sakit dan juga keprihatinan atas lemahnya posisi kita sebagai seorang klien.
Artikel ini juga mengungakapkan keprihatinan tentang betapa sedikitnya orang yang tahu dan mau tahu tentang persalinan secara alami. Dan satu-satunya cara untuk mengubah itu adalah untuk membuat semuanya menjadi pengetahuan umum dan satu-satunya cara untuk melakukannya adalah menyebarkan berita. Dan dilakukan dalam artikel ini.
Artikel ini bercerita tentang keadaan di Rumah Sakit di Amerika, tapi setelah saya membaca berulang-ulang tidak menutup kemungkinan juga ini terjadi de Negara kita, mengingat saat ini di Negara kita pun, apalagi di kota besar angka kejadian SC meningkat dari tahun ketahun. Teori yang menyatakan 90% wanita bersalin normal dan 10% bersalin patologis ternyata terbantahkan dengan keadaan dimana kondisi tersebut sudah terbalik, yaitu 90% pasien bersalin secara SC dan 10% bersalin secara normal. Sungguh ironis kan. Walaupun dari berbagai organisasi kesehatan mulai dari WHO, IDI, POGI, HOGSI sll sudah berupaya memberikan “warning” tapi tetap saja ada alasan pembenaran untuk semua tindakan SC yang dilakukan.
Di artikel ini dikatakan bahwa selama ini masyarakat tidak pernah diberikan informasi yang benar-benar benar atau informasi yang baik (apa adanya)tentang proses persalinan. Dan seringkali tindakan yang dilakukan RS dengan dalih untuk keselamatan dan kesejahteraan diri pasien dan bayinya sebenarnya hanya pemanis, artinya sebenarnya bukan itu tetapi sebenarnya ada unsure politik di dalamnya.
Dalam menawarkan sebuah pilihan dan pengambilan keputusan pun tanpa disadari seorang klien tidak bisa memilih dengan paling bijak karena secara tidak langsung berbagai pihak sebenarnya sudah mengkondisikan pasien tersebut untuk memilih pilihan yang dipilihkan oleh pihak RS. Jadi apa gunanya inform choice disini? Saya gak tahu.
Beberapa fakta yang diungkapkan dalam artikel ini antara lain:<br />
<br />
FAKTA # 1 –<br />
Persalinan direkayasa menjadi peristiwa Medis
Di Negara AS, persalinan diperlakukan seolah-olah sebuah peristiwa yang sangat darurat dan membutuhkan penanganan medis segera. (sepertinya ini juga tidak jauh beda terjadi di Negara kita ya?)
Dimana proses persalinan harus terjadi di rumah sakit dengan segala intervensi yang harus di berlakukan. Dengan dalih untuk meningkatkan keselamatan ibu dan bayi dan seolah-olah seorang proses ini lebih baik dan lebih aman dibandingkan dengan bersalin secara alami. Padahal ternyata metode ini sangat mengganggu dan berbahaya. Lebih dari setengah dari wanita yang melahirkan di rumah sakit merasa dilecehkan, dianiaya dan trauma. Dan ini adalah sebuah kegagalan besar dari tubuh seorang wanita seutuhnya
*** Kami Memilih untuk Melahirkan secara alami karena ini tubuh kami, Bayi kami, Pengalaman kami dan Pilihan Kami***<br />
<br />
FAKTA # 2 -<br />
"Perkosaan Kelahiran" adalah nyata dan ini sering sekali terjadi
Ternyata di Amerika pun ketika seseorang berbondong-bondong ke rumah sakit untuk melahirkan kemudian saat mereka keluar dari RS ternyata mereka benar-benar trauma dengan apa yang terjadi! Mereka mengatakan bahwa mereka dimanipulasi oleh sistem rumah sakit dan diintimidasi untuk menerima intervensi yang tidak perlu dan bahkan terpaksa harus SC tanpa alasan medis yang benar. Beberapa wanita memiliki pengalaman negatif yang luar biasa tentang persalinan. Banyak yang mengklaim penyalahgunaan dan beberapa bahkan mengatakan adanya"perkosaan" terutama jika mereka dilakukan intervensi tanpa persetujuan.
“perkosaan” yang dimaksud dapat mencakup pemeriksaan dengan menggunakan speculums, episiotomy tanpa persetujuan (tau-tau maen di gunting aja), forcep, Vaccum, pemeriksaan dalam yang berulang, dan objek lain yang dimasukkan ke dalam vagina wanita atau yang diberi enema, IV, epidural, atau SC tanpa persetujuan mereka.
Mereka dipaksa, dimanipulasi atau tertipu dengan berbagai dalih atau mungkin dengan ancaman dan ditakut-takuti sehingga mereka taat dan manut saja mengikuti apa maunya rumah sakit. Beberapa pihak rumah sakit menyangkal adanya trauma kelahiran pada ibu atau percaya bahwa pasien hanya melebih-lebihkan, terutama karena kesalahan yang jarang dilaporkan.
Dan membaca poin ini saya menjadi ingat sebuah kasus yang sering kali terjadi di rumah sakit. Hanya saja saya tidak bisa mengurutkan secara runtut karena peristiwa-peristiwa ini terjadi bagaikan mata rantai yang tak bisa terputus.
- Sering saya melihat dan mendengar seorang ibu datang untuk melakukan pemeriksaan kehamilan di dokter kandungannya, umur kehamilannya masih 28 minggu. Tanpa basa-basi pasien langsung diminta tidur berbaring di bed gyn untuk dilakukan USG. Saat itu dokter menyatakan ada kelainan letak (bayi posisi sungsang) dan dengan tegas si dokter mengatakan HARUS operasi kelak karena bahaya. Tiap kali periksa dan control dokter tersebut menganjurkan cenderung memaksa agar kelak si ibu operasi saja. Dan sebagai pasien mereka hanya MANUT, NURUT dengan kalimat “yang terbaik untuk bayi saya saja dokter” padahal sebenarnya TIDAK. Harusnya si dokter member motivasi dan semangat juga mengajarkan apa yang harus dilakukan si ibu agar posisi bayi berubah namun si dokter ini tak mau melakukannya. Ada apakah di balik itu? Anda sendiri yang dapat menjawabnya. ;)
- Seorang ibu datang ke RS karena mengalami kontraksi, ini anak pertama mereka. Saat di lakukan pemeriksaan dalam baru ada pembukaan 2 cm. dan si pasien di anjurkan segera mondok di RS agar aman. Setelah itu selama proses tidak ada yang namanya motivasi atau pengajaran, namun yang ada adalah para mahasiswa praktek yang datang silih berganti untuk melakukan pemeriksaan dalam berulang-ulang dan dilakukan oleh banyak tangan banyak orang. Dengan dalih mengetahui kemajuan persalinan, atau mungkin untuk praltek agar mahasiswa pintar (ingat lho manusia bukan barang/manekin praktek), kondisi RS yang tidak kondusif membuat pasien stress dan cemas padahal kita tahu bahwa stress dan kecemasan justru berpengaruh buruk terhadap kemajuan persalinan. Namun ini sengaja dibiarkan (agak ada kasus mungkin, lagi-lagi untuk belajar), karena terlalu lama observasi dengan dalih tidak ada kemajuan persalinan pasien di “paksa” untuk di lakukan induksi dan ketika sudah pembukaan hampir lengkap di pasien tidak kuat menahan sakit, serta kelelahan. di ruang bersalin pasien di minta untuk mengejan dengan aba-aba hingga si ibu semakin kelelahan, dehidrasi dan dengan lagi-lagi dengan dalih untuk keselamatan bayi si pasien di berikan pilihan yang mana sebenarnya itu bukan pilihan yaitu SC. Dan akhirnya SC juga yang akhirnya biaya persalinan melambung tinggi
- Masih banyak kasus lagi dari mulai dikatakan ketuban kering, padahal ketika akhirnya SC ketuban berlimpah, hingga diagnose plasenta previa namun ternyata plasenta letak rendah. Dll
Tentunya kalau Anda merenungkan dan mengingat lagi harusnya masih banyak contoh lainnya yang bisa di tulis.
*** Kami Memilih Untuk Melahirkan Secara Alami Karena Kami Tidak Akan Biarkan Diri Kita Dioperasikan Untuk mendapatkan Keuntungan/Laba***<br />
<br />
FAKTA # 3 -<br />
Meskipun Kualitas Pelayanan Buruk, Bisnis ini Booming & Keuntungan yang dihasilkan Melambung
Di dalam artikel ini mengungkapkan Salah satu operator rumah sakit terbesar di amerika yang disebut The HCA (Hospital Corporation of America) mengatakan bahwa keuntungan yang dihasilkan sangat banyak dan selalu meningkat sepanjang masa.
Dalam kasus HCA ini ternyata juga di teliti oleh oleh FBI, Internal Revenue Service dan Departemen Kesehatan dan Pelayanan dan akhirnya HCA juga mengakui melakukan kecurangan penagihan perawatan medis dan program kesehatan lainnya dengan menggembungkan keseriusan diagnosis, mengajukan laporan biaya palsu dan membayar suap para RS kecil lainnya dan ke dokter untuk merujuk pasien. (nah yang ini sepertinya juga terjadi di beberapa wilayah di Indonesia)
Sudah tidak lagi menjadi sebuah rahasia umum bahwa apabila seorang bidan praktek swasta merujuk pasiennya untuk melakukan SC di sebuah RS maka bidan tersebut akan mendapatkan “uang jasa”. dan RS-RS besar berlomba-lomba pada besaran atau jumlah “uang jasa” bagi bidan tersebut. Dan akhirnya sekarang ini di beberapa daerah mulai ada kerjasama antara bidan dan RS dimana apabila bidan tersebut merujuk pasiennya ke RS maka akan mendapatkan uang jasa dengan jumlah tertentu. Dan bahkan kadang uang jasanya lebih besar dari tarif persalinan normal apabila ditolong oleh bidan.
Coba bayangkan, kalau bidan desa nolong pasien bersalin apalagi pasien JPS (pasien dengan “kartu miskin”) paling tarifnya adalah Rp.450.000,- itu saja si bidan harus dengan sabar seharian penuh nungguin si ibu yang kesakitan. Sedangkan kalau di rujuk di RS si bidan justru mendapatkan pengembalian antara Rp 500.000 s.d RP.750.000,- tanpa si bidan harus bersusah payah merawat. Pilih mana hayo?
Akhirnya rumor yang berkembang adalah SC karena Atas Perintah Bidan ^_^
Kasus ini tidak semua bidan seperti itu atau tidak semua dokter seperti itu namun kasus ini ada dan kasus ini nyata. Coba dech direnungkan.<br />
<br />
Fakta # 4 -<br />
Rumah Sakit lebih mengarah ke bisnis
Sudah bukan rahasia lagi bahwa bisnis dalam bidang kesehatan terutama persalinan adalah bisnis yang tidak bakalan mati. Karena setiap bulan bahkan setiap hari selalu saja ada yang menikah, hamil lalu bersalin inilah siklus kehidupan.
Dan di seluruh dunia, keuntungan yang dihasilkan dari operasi SC bisa dua kali bahkan lima kali lipat daripada bersalin secara normal. Setiap dokter yang menolong SC pasti mendapatkan jasa pelayanan dan bonus tambahan lebih banyak di banding bersalin normal. Dan di the HCA (Hospital Corporation of America) ini mereka memberikan bonus tambahan sampai US $ 750 kepada dokter tiap kali melakukan SC. (ini sepertinya juga hampir sama seperti di Negara kita kan?)
Ini menakutkan. Kami dipaksa menempatkan kepercayaan tentang proses persalinan terhadap sebuah system yang sebenarnya tidak bekerja untuk kebaikan kita namun untuk kebaikan diri mereka sendiri. Inilah sebabnya mengapa Anda perlu menganalisa untuk segala sesuatu yang dikatakan, di informasikan.
Sejenak saya jadi ingat kata-kata sahabat saya yang mengatakan bahwa untyk merubah seseorang dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain disakiti, ditakut-takuti dan di motivasi namun tampaknya yang sering dilakukan adalah cara yang pertama dan kedua. Kadang pasien di tempatkan dalam situasi yang menakutkan yang mana seolah-olah tidak ada pilihan.
Semoga ini tidak terjadi di Negara kita, atau mungkin sudah sering terjadi hanya saja kita menyangkal atau mungkin tidak menyadarinya?<br />
<br />
*** Kami Pilih Melahirkan Alami Tanpa Rasa Takut***<br />
Melahirkan adalah hal yang paling alami di dunia. Ini adalah suatu peristiwa yang sangat besar! walaupun kedengarannya mustahil namun percayalah bahwa tubuh seorang wanita dirancang sedemikian sempurnanya oleh Tuhan untuk dapat melahirkan secara alami. Sama seperti Jantung yang tahu bagaimana dan kapan untuk memompa darah, sama seperti paru-paru yang tahu kapan dan bagaimana cara untuk menghirup oksigen, seperti tangan yang tahu kapan dia harus menariknya ketika tersulut Api di perapian, maka Tubuh seorang wanita juga tahu kapan dan bagaimana cara dia melahirkan, semua serba otomatis semua serba alami, dan semua adalah sempurna.
Takut melahirkan itu wajar. Kenapa karena sejak kecil kita selalu saja di ”cekokin” dengan dogma dan paradigm yang menyatakan bahwa bersalin itu sangat sangat menyakitkan. Lihat saja mulai dari di film-film atau sinetron yang namanya proses persalinan selalu di digambarkan sebagai adegan yang sangat horror, menakutkan dan menyakitkan dengan wajah pemain yang berekspresi sangat tersiksa dengan keringat yang luar biasa banyak bahkan kadang di gambarkan dengan darah yang tercecer kemana-mana,belum lagi sering kali digambarkan bahwa setelah melahirkan si ibu meninggal karena perdarahan. Dan ini menjadi “santapan” sehari-hari kita sejak kecil yang akhirnya terekam dalam memori kita bahwa melahirkan itu PASTI sangat Menyakitkan.
Padahal sebenarnya tidak sama sekali.
Lihat saja pengalaman ibu Dyah Pratitasari yang melahirkan Jose tanpa harus mengejan dan tanpa rasa sakit, pengalaman ibu Dina yang masih bisa jalan-jalan walaupun sudah pembukaan 9 cm, pengalaman ibu WAtik yang hingga pembukaan 10 cm masih bisa jongkok berdiri dan tersenyum riang. Semuanya indah kok.
Dan itulah sebabnya KAMI adalah di sini!
Kami ingin selalu berbagi tentang indahnya persalinan alami karena jika kami tidak mengatakan dan menceritakan pada Anda, maka Anda tidak akan pernah tahu.
" Kehamilan dan Kelahiran Bukanlah Kondisi yang Darurat. Jadi ikuti saja naluri dan irama tubuh Anda"
Kami tahu bagaimana mendalam, menakjubkan &indahnya pengalaman persalinan normal, jika Anda ijinkan tubuh Anda mengalaminya . <br />
<br />
Artikel di atas adalah salah satu artikel yang mungkin kejadiannya juga ada di negara kita. namun tidak berarti semua RS seperti itu. dan tidak berarti semua RS adalah jelek. banyak RS yang bagus dan tetap memberdayakan ibu banyak pula dokter yang Pro Normal (walaupun agak langka)
ambil hikmah dan pelajaran dari artikel diatas, Mari kita renungkan bersama-sama<br />
<br />
sumber : <a href="http://www.bidankita.com/joomla-license/natural-childbirth/265-kami-memilih-untuk-melahirkan-scr-alami-karena-kami-tahu-apa-yg-sebenarnya-terjadi-di-rumah-sakit" style="background-color: white;">http://www.bidankita.com/joomla-license/natural-childbirth/265-kami-memilih-untuk-melahirkan-scr-alami-karena-kami-tahu-apa-yg-sebenarnya-terjadi-di-rumah-sakit</a><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjMzMDU3ODQ2ODcmcHQ9MTI2MzMwNjM4NTAzMSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*2YjI5NGFlMTI1ZTY*OWUyYTkyMmQ*OTQ4NzI5NDJkNyZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results2/anim_c882b044-d4da-d8b4-f98d-31d74b292fea.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a>
<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MTY*OTk*MDYmcHQ9MTI2MzcxNjUxNTQzNyZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_768d3f46-a1df-14c4-f1b5-191d639ffc7c.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a>
<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MjI3MjQ1MTUmcHQ9MTI2MzcyMjc3OTEyNSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="Gickr helps you to pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_f2c3d38c-f753-40d4-190e-b9859772ed3d.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a></div>resep masakan kue dan minuman kuliner mak nyushttp://www.blogger.com/profile/01132979325477980305noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1966279406964043335.post-38876891257096045162012-06-20T01:31:00.001-07:002012-06-20T01:31:21.702-07:00Cara Menghindari Induksi dalam Persalinan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpLraRmhx97G3oQU2A4iLXEUqlbmNqZyBcsvcObQgYuMpm5vAouvTQZL6RjN85Vb23bT5jAW0pS-0RSm1KWaUKy8kihO6pPP9DxTYCNA36h3CEKjoyX43vAmQt58OyoKM9-lzZo10Md_sT/s1600/melahirkan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="133" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpLraRmhx97G3oQU2A4iLXEUqlbmNqZyBcsvcObQgYuMpm5vAouvTQZL6RjN85Vb23bT5jAW0pS-0RSm1KWaUKy8kihO6pPP9DxTYCNA36h3CEKjoyX43vAmQt58OyoKM9-lzZo10Md_sT/s200/melahirkan.jpg" width="200" /></a></div>
Pekan lalu saya mengunjungi sorang teman kantor yang baru saya melahirkan dua bulan yang lalu. Mulailah bercerita tentang proses melahirkan dari mulai mules-mules, rumah sakit, dan sebagainya. Kebanyakan ceritanya menyeramkan. Hampir sama saat (tepat) satu tahun yang lalu saya menunggui seorang teman kantor (lainnya). Setelah sakit-sakit di induksi, akhirnya harus operasi SC juga
Alhamdulillah di Group sudah dibahas tentang induksi, karna groupnya bersifat close-group, jadi dokumen-dokumen di dalamnya tidak bisa di akses untuk umum. Berikut saya full copy paste dari dokumen di group mengenai cara menghindari induksi dalam persalinan. (hehe, meski saya belum nikah *apalagi hamil*, tapi saya sukaaa baca-baca informasi tentang hamil dan melahirkan )<br />
<a name='more'></a><br />
<div class="fullpost">
<br />
<b>Bagaimana cara menghindari Induksi yang tidak <span style="background-color: white;">perlu </span></b><br />
<br />
Menurut penelitian 50% persalinan dengan Induksi berakhir di meja operasi = CAECAR!!!
Dan ini terjadi terutama pada ibu yang baru melahirkan untuk pertama kali. Padahal jika ibu bersalin pertama kali di lakukan SC, maka mereka beranggapan bahwa untuk persalinan berikutnya harus SC lagi padahal tidak.
Nah selain itu, dibandingkan dengan proses persalinan alami, ternyata proses persalinan yang di induksi terasa jauh lebih sakit. Hal ini disebabkan karena ternyata isi obat yang dimasukkan dalam tubuh kita yairu oksitosin sintetis tidak bisa di respon oleh otak dan tidak match dengan oksitosin alami. Sehingga justru malah menekan produksi oksitosin alami bahkan menekan produksi hormone endorphin dalam tubuh nah bisa di bayangkan bukan?
Berikuti ini beberapa langkah yang bisa Anda ikuti untuk menghindari induksi dalam persalinan<br />
<span style="background-color: white;"><br /></span><br />
<span style="background-color: white;">Langkah 1 </span><br />
Salah satu alasan paling umum untuk induksi adalah persalinan yang sudah “jatuh Tempo” atau melewati hari perkiraan lahir (HPL).
Nah pertanyaannya adalah bagaimana Anda tahu kapan persisnya terjadi konsepsi (pertemuan sel telur dengan sel sperma) dan kapan Anda benar-benar “terlambat”?
Perlu Anda ketahui bahwa tidak ada yang tahu tepatnya kapan konsepsi seseorang itu terjadi. Mengapa ada rumus perkiraan lahir ini karena untuk memudahkan bagi kami praktisi kesehatan melihat tumbuh kembang janin Anda dan untuk berjaga-jaga bagi Anda sebagai orang tua. Dan biasanya ini selisih dua mingguan. Sekarang coba Anda renungkan, rumus HPL dihitung dari hari pertama menstruasi, apakah saat itu sudah terjadi konsepsi? Tentu saja tidak. Karena konsepsi terjadi apabila terjadi ovulasi dan saat itu ada sperma dan 2 sel ini bertemua. Apakah anda ingat dan tahu kapan tepatnya ovulasi? Rumus ovulasi terjadi 14 hari setelah periode menstruasi terakhir diketahui (ini berlaku untuk siklus 28 hari) nah berarti ada selisih 2 minggu disini. Jadi sangat tidak masuk akal apabila Anda sudah panic ketika memasuki 40 minggu namun belum ada tanda persalinan. Karena bisa saja mundur hingga 42 minggu. Dan semakin tidak masuk akal lagi apabila begitu 40 minggu sudah di induksi atau bahkan di Sc. Karena bisa saja saat itu umur bayi Anda sebenarnya masih 38 minggu.
Kurang dari 5% dari bayi yang lahir tepat di hari HPLnya. karena Grafik lingkaran yang digunakan di dokter/bidan yang paling sering untuk menentukan tanggal HPL itu didasarkan pada siklus rata-rata 28-hari, dengan ovulasi 14 hari setelah periode menstruasi terakhir diketahui. Jika siklus Anda lebih panjang atau tidak teratur, metode ini kemungkinan besar tidak akurat. Bahkan jika Anda berpikir bahwa Anda tahu persis kapan dan tanggal berapa Anda hamil, perlu diingat bahwa sperma dapat hidup sampai 3 hari setelah hubungan seksual, sehingga memungkinkan untuk pembuahan terjadi beberapa hari setelah berhubungan seks. Oleh karena itu, hanya karena masalah melewati “tanggal jatuh tempo” bukan alasan yang cukup untuk menginduksi sebuah persalinan.<br />
<br />
Langkah 2<br />
<span style="background-color: white;">Tanyakan dokter Anda ketika ia menganggap Anda “TERLAMBAT”. Pastikan dokter Anda tidak akan menekan dan memaksa Anda untuk menginduksi persalinan sampai satu hari setelah 42 minggu (kecuali jika ada alasan medis tertentu yang mengharuskan dilakukan induksi). Mintalah dia untuk menuliskan tanggal kapan Anda masuk 42-minggu dan Anda menandainya sebagai “tanggal jatuh tempo” dalam tabel, sehingga perawat dan staf lain tidak akan keliru mengkategorikan Anda sebagai pasien yang “terlambat” setelah 40 minggu. </span><br />
<span style="background-color: white;"><br /></span><br />
<span style="background-color: white;"> Langkah 3 </span><br />
<span style="background-color: white;">Jika Anda melewati tanggal HPL Anda dan mulai merasa ada perasaan tertekan dan keinginan untuk mendorong atau mengejan, memintalah Uji Non-Stres (NST) pertama. Tes yang tidak menyakitkan ini hanya memasang monitor sekitar perut Anda untuk mengukur detak jantung bayi dan aktivitas selama sekitar satu jam. Bayi yang aktif melakukan dengan baik. Bayi yang kurang aktif meningkatkan kemungkinan bahwa plasenta sudah terjadi penuaan, dan mungkin tidak lagi memberikan nutrisi yang cukup dan / atau oksigen ke bayi. Untuk memastikan hasil yang akurat, cobalah makan tinggi protein, tinggi karbohidrat makanan sebelum tes, bahkan beberapa penelitian menyatakan justru ibu disuruh minum minuman yang mengandung kafein. Ini membantu untuk memastikan bayi Anda terjaga dan menendang selama tes pemeriksaan. Jika tes menunjukkan aktivitas normal, bayi baik-baik saja. </span><br />
<span style="background-color: white;"><br /></span><br />
<span style="background-color: white;"> Langkah 4 </span><br />
<span style="background-color: white;">Sebuah tes lain untuk meminta sebelum induksi pertimbangkan Biophysical Profile (BPP). Hal ini biasanya dilakukan dalam hubungannya dengan Uji Non-stres. USG digunakan untuk mengamati tubuh bayi meliputi gerakan otot, gerakan bernapas, dan detak jantung. Tingkat cairan ketuban juga diukur (oleh USG – jangan khawatir) untuk memastikan plasenta berfungsi normal. Dehidrasi dapat menurunkan tingkat cairan ketuban Anda, jadi pastikan Anda minum banyak cairan sebelum dilakukan test. Hasil tes normal biasanya berarti bahwa aman untuk melanjutkan kehamilan. </span><br />
<span style="background-color: white;"><br /></span><br />
<span style="background-color: white;"> Langkah 5 </span><br />
<span style="background-color: white;">Jika Anda setuju untuk diinduksi, apakah Anda yakin tubuh Anda siap untuk bekerja sama? Jika Anda mengalami sedikit pembukaan atau tidak ada pembukaan sama sekali, sedikit penipisan atau bahkan tidak ada penipisan, ketuban Anda utuh, dan bayi Anda tetap tinggi di dalam rahim (belum masuk panggul), itu sangat mungkin sebagai tanda bahwa tubuh Anda tidak akan bekerja sama dengan setiap upaya medis untuk memicu timbulnya persalinan. Sebagian besar rumah sakit mengharuskan bayi lahir dalam 24 jam setelah diinduksi. Jika tubuh Anda tidak bekerja sama dan persalinan “gagal mengalami kemajuan”, Maka kemungkinan besar persalinan Anda akan berakhir dengan SC. </span><br />
<span style="background-color: white;"><br /></span><br />
<span style="background-color: white;">Langkah 6 </span><br />
<span style="background-color: white;">Menjelang akhir kehamilan, pemeriksaan serviks Anda, karena ini akan dapat memeberi gambaran umum secara sekilas bagi Anda. Mintalah Dokter yang memeriksa untuk melihat apakah Anda sudah ada pematangan serviks (pelunakan), pembukaan dan penipisan serviks ini biasa disebut Score Bishop. Ketika Anda akan masuk ke proses persalinan, skor ini adalah adalah indikator yang baik apakah tubuh Anda siap atau tidak. Beberapa dokter menggunakan kesempatan untuk memeriksa leher rahim Anda untuk melakukan prosedur cepat yang dikenal sebagai “sweeping” atau “pengupasan membran”, yang dirancang untuk menstimulasi persalinan. Hal ini dilakukan dengan memasukkan satu jari dan menyapu antara kantung ketuban dan dinding rahim, dan ini bisa menyebabkan kontraksi. Hal ini biasanya kurang nyaman untuk ibu , dan dapat menimbulkan kram atau kontraksi, perdarahan, dan hilangnya plug lendir. Jika Anda tidak ingin hal ini dilakukan, Anda dapat memilih untuk menolak ujian serviks atau memberitahu dokter Anda terlebih dahulu bahwa anda TIDAK ingin dia menyapu membran Anda. Dokter Anda seharusnya bertanya sebelum melakukan prosedur ini, tetapi biasanya tidak dan ini kadang-kadang di lakukan di usia 36 minggu.
Bagi Anda yang tidak tahu dan menganggap ini sekedar pemeriksaan rutin, biasanya akan “manut” saja dengan apapun yang dilakukan dokter, namun jika Anda tahu, dan jika ini terjadi, ingatkan mereka bahwa TIDAK ada prosedur yang harus dilakukan untuk Anda atau bayi Anda tanpa persetujuan Anda. </span><br />
<span style="background-color: white;"><br /></span><br />
<span style="background-color: white;">Langkah 7 </span><br />
<span style="background-color: white;">Masalah umum yang diajukan untuk membujuk ibu untuk menginduksi persalinan adalah untuk menunjukkan bahwa bayinya terlalu besar baginya untuk dilahirkan, atau takut si ibu tidak kuat mengejan. American College of Obstetrics & Gynecologists tidak merekomendasikan induksi untuk “bayi besar” yang diduga (makrosomia), karena jusutu menggandakan kemungkinan SC, tanpa meningkatkan hasilnya baik untuk ibu maupun bayi. Metode Pengukuran diakhir kehamilan (mengukur melalui USG atau mengukur tinggi perut, dll) sangat tidak tepat, Satu-satunya cara pasti untuk mendiagnosis makrosomia adalah untuk menimbang bayi setelah lahir. Seorang bayi yang benar-benar terlalu besar sangat jarang (kecuali dalam kasus diabetes gestasional). Presentasi bayi, dan pilihan posisi ibu saat mengejan, sering menjadi faktor yang lebih besar dalam mencegah bayi dari terjebak dari diameter panggul. Jongkok, merangkak, duduk, berdiri atau berbaring miring sambil mengejan dapat membantu sakrum (tulang ekor) “keluar” dari jalan lahir dan memberikan ruang ekstra besar untuk bayi melakukan manuver melalui panggul. Meskipun setiap bayi yang lahir antara 38 dan 42 minggu dianggap sudah “penuh”, itu tidak berarti ia / dia benar-benar siap untuk dilahirkan. Komplikasi seperti masalah pernapasan, sakit kuning, atau prematuritas yang tidak diinginkan dapat menjadi hasil dari anggapan kita yang menyatakan bayi sudah “penuh” dan terlalu cepat untuk berupaya melahirkan bayi. Ingat, “jatuh tempo” atau hari HPL dapat memiliki selisih dua minggu dari tanggal perkiraan, jadi bisa saja Anda menganggap kehamilan Anda sudah 40 minggu padahal sebenarnya masih 38 minggu, atau Anda mengagap 38 minggu padalah masih 36 minggu. </span><br />
<span style="background-color: white;"><br /></span><br />
<span style="background-color: white;">Langkah 8 </span><br />
<span style="background-color: white;">Alasan medis yang sah untuk induksi adalah Preeklamsia, toksemia, solution plasenta (pemisahan dini dari dinding rahim), NST dan hasil BPP yang abnormal, dicurigai infeksi setelah amniotomi, atau penyakit yang mengancam kehidupan ibu atau bayi. makrosomia (bayi besar) karena Gestational Diabetes juga salah satu faktor. Hanya Anda dan dokter Anda dapat memutuskan apakah induksi yang dilakukan lebih besar manfaatnya daripada risiko. Untuk itu bunakanlah BRAIN sebelum mengambil keputusan dalam proses persalinan Anda.
</span><br />
<span style="background-color: white;"><br /></span><br />
<span style="background-color: white;">Baca Link ini:
http://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=262:gunakan-brain-pada-saat-mengamb il-keputusan-dalam-persalinan&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56 </span><br />
<span style="background-color: white;"><br /></span><br />
<span style="background-color: white;">Langkah 9 </span><br />
<span style="background-color: white;">Cytotec adalah nama merek dagang untuk Misoprostol. Meskipun obat hanya disetujui FDA untuk pengobatan ulkus lambung, namun itu biasanya digunakan “off-label” (tidak dianjurkan) untuk mematangkan serviks dan induksi persalinan pada wanita hamil. Sebenarnya Cytotec TIDAK DISETUJUI FDA UNTUK TUJUAN INI. ini diberikan berupa pil, baik dikonsumsi secara oral, atau dimasukkan ke dalam vagina. Tidak ada dosis maupun standar aman. Telah dikenal untuk merangsang kontraksi, meskipun sekali diberikan, efek nya akan sangat panjang. Risiko meliputi pecahnya rahim, emboli cairan ketuban, plasenta tidak bisa keluar, perdarahan, bradikardia janin, dan histerektomi. Mintalah dokter Anda untuk menjelaskan risiko, manfaat, dan alternatif untuk setiap obat atau prosedur sebelum ia mengelola persalinan Anda.
</span><br />
<span style="background-color: white;"><br /></span><br />
<span style="background-color: white;">Langkah 10 </span><br />
<span style="background-color: white;">Cervidil adalah prostaglandin E2 masukkan yang digunakan untuk merangsang matangnya leher rahim. Ini membawa risiko hyperstimulating rahim, yang dapat menyebabkan gawat janin, solusio plasenta (pemisahan dini dari dinding rahim) atau pecahnya rahim, terutama pada ibu dengan caesar sebelumnya. Efek ringan mungkin termasuk diare, mual & muntah. Jadi lebih baik hindari saja . </span><br />
<span style="background-color: white;"><br /></span><br />
<span style="background-color: white;">Langkah 11 </span><br />
<span style="background-color: white;">Pitocin adalah bentuk sintetis dari hormon oksitosin alami wanita, (kadang-kadang disebut hormon,”cinta” atau hormone “ibu” oksitosin dilepaskan secara alami selama persalinan, menyusui, dan orgasme). Nah Pitocin ini diberikan melalui IV biasanya dicampurkan di Cairan infus, dosis yang digunakan berdasarkan tetesan infuse, biasanya mulai dengan tetesan yang sedikit lalu secara bertahap di tingkatkan, namun tetesan dapat dihentikan setiap saat. Keluhan yang paling umum dengan pitocin adalah itu menghasilkan kontraksi yang lebih kuat, lebih lama, dan kontraksi lebih menyakitkan dari biasanya. Selama persalinan alami, tubuh melepaskan endorfin dan ini meningkat produksinya ketika produksi oksitosin alami dalam tubuh juga meningkat. Nah ini adalah “kebijaksanaan” dari tubuh seorang wanita, dan hormone endorphin inilah yang membantu ibu mengatasi rasa sakit ketika terjadi peningkatan intensitas kontraksi. Namun dengan pemberian pitocin, hal ini tidak terjadi, dan yang terjadi justru level endorphin semakin turun ketika tubuh Anda diberikan pitocin, itulah alasannya mengapa persalinan dengan induksi jauh lebih sakit disbanding dengan persalinan alami. sehingga tidak jarang untuk menghilangkan rasa sakit ini Anda meminta obat penghilang rasa sakit (epidural) atau bahkan SC. Pitocin mengakibatkan intensitas kontraksi semakin panjang dan lama serta terlalu kuat untuk bayi Anda dan ini bisa menyebabkan ia masuk ke gawat janin. Jika ini terjadi, tentu saja kemungkinan besar dilakukan SC. Risiko lainnya termasuk solusio plasenta dan pecahnya rahim.
</span><br />
<span style="background-color: white;"><br /></span><br />
<span style="background-color: white;">Langkah 12 </span><br />
<span style="background-color: white;">Kantung ketuban berperan sebagai bantalan di sekitar bayi, melindungi dari intensitas kontraksi yang kuat, dan juga dari infeksi. Amniotomi umumnya digunakan untuk membantu merangsang atau mempercepat persalinan. ini biasanya dilakukan dengan alat panjang yang disebut suatu amnihook. pemeriksaan serviks harus dibatasi setelah air ketuban pecah, untuk mengurangi jumlah bakteri diperkenalkan ke dalam jalan lahir. Jika seorang ibu menerima pitocin, ketika kantung ketuban pecah berarti bahwa bantalan cairan untuk bayi hilang, dan kontraksi yang muncul lebih intens mungkin justru meletakkan bayi ke dalam kesusahan. Risiko lainnya termasuk prolaps tali pusat (tali pusat tergelincir ke dalam ruang yang ketat dan terjepit, sehingga membatasi oksigen yang masuk ke bayi). </span><br />
<span style="background-color: white;"><br /></span><br />
<span style="background-color: white;">Langkah 13 </span><br />
<span style="background-color: white;">Jika Anda mengalami ketuban pecah dini di rumah (hanya terjadi pada 1 dari 10 wanita), mintalah dokter Anda untuk memberikan Anda waktu untuk memasuki persalinan Anda, asalkan Anda tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi (kebanyakan wanita akan mulai persalinannya sendiri dalam 48 jam). Jangan khawatir, Anda sudah kebal terhadap sebagian besar kuman di rumah Anda sendiri. Untuk mencegah infeksi, JANGAN memasukkan APA SAJA ke dalam vagina (termasuk tampon atau jari Anda), dan ikuti petunjuk dokter Anda. Banyak minum air putih, atau air isotonic supaya tubuh Anda tetap memproduksi air ketuban. Banyak rumah sakit yang mengharuskan bayi akan dilahirkan dalam waktu 24 jam setelah pecahnya air ketuban, karena takut infeksi (kadang-kadang disebut dengan “SC karena Jam”). Jika Anda tidak ingin diposisikan pada pembatasan waktu, diskusikan dengan dokter Anda SEBELUM Anda mendekati tanggal HPL Anda. Beralih provider jika perlu, untuk menemukan satu yang akan menghargai keinginan Anda.
</span><br />
<span style="background-color: white;"><br /></span><br />
<span style="background-color: white;">Langkah 14 </span><br />
<span style="background-color: white;">Tidak ada yang tahu pasti apa yang sebenarnya memicu sebuah persalinan, tetapi para ilmuwan berteori bahwa bayi yang sudah mature/matang dapat melepaskan zat alami yang merupakan yang sinyal darinya yang dikirimkan ke tubuh ibu untuk memulai persalinan. Jika tubuh Anda siap untuk bersalin, ada beberapa metode alami dapat Anda gunakan untuk membantu termasuk berjalan, birthing ball, dansa, melakukan hubungan seks (terutama supaya ibu mencapai orgasme), makanan pedas, stimulasi puting, akupresur dan komunikasi dengan janin. Perlu diingat, metode ini hanya akan bekerja jika tubuh anda siap. </span><br />
<br />
<br />
<br />
<span style="background-color: white;"></span><img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjMzMDU3ODQ2ODcmcHQ9MTI2MzMwNjM4NTAzMSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*2YjI5NGFlMTI1ZTY*OWUyYTkyMmQ*OTQ4NzI5NDJkNyZvZj*w.gif" style="background-color: white; height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" style="background-color: white;" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results2/anim_c882b044-d4da-d8b4-f98d-31d74b292fea.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" style="background-color: white;" target="_blank"></a><span style="background-color: white;">
</span><img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MTY*OTk*MDYmcHQ9MTI2MzcxNjUxNTQzNyZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="background-color: white; height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" style="background-color: white;" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_768d3f46-a1df-14c4-f1b5-191d639ffc7c.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" style="background-color: white;" target="_blank"></a><span style="background-color: white;">
</span><img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MjI3MjQ1MTUmcHQ9MTI2MzcyMjc3OTEyNSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="background-color: white; height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" style="background-color: white;" target="_blank" title="Gickr helps you to pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_f2c3d38c-f753-40d4-190e-b9859772ed3d.gif" /></a><br />
<a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a></div>resep masakan kue dan minuman kuliner mak nyushttp://www.blogger.com/profile/01132979325477980305noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-1966279406964043335.post-24131931565327520052012-06-20T01:05:00.001-07:002012-06-20T01:05:35.828-07:00Induksi Dalam Persalinan. Haruskah?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw9zVt9dYy-uH00EsXxkQqV1e2nwYOOC1wglRZuGb5MUdf6FaUlrIcd6CCh4oI0UlHHfaDY3au5zqGu7cAh3JJgobdn6xKYxIaE19uuBpky8IUUl5OIUCLJPe6uiZmXzTZ0ypGb0WTlMD2/s1600/induksi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw9zVt9dYy-uH00EsXxkQqV1e2nwYOOC1wglRZuGb5MUdf6FaUlrIcd6CCh4oI0UlHHfaDY3au5zqGu7cAh3JJgobdn6xKYxIaE19uuBpky8IUUl5OIUCLJPe6uiZmXzTZ0ypGb0WTlMD2/s200/induksi.jpg" width="195" /></a></div>
Melakukan induksi pada janin dengan posisi kepala belum masuk panggul dapat menjadi bencana dan bumerang bagi semuanya. tidak hanya meningkatkan resiko gawat janin dan caesar, tetapi jika ketuban pecah gara-gara tindakan induksi dan posisi kepala janin masih tinggi tinggi / unengaged, prolaps tali pusat adalah risiko terbesar. Dimana tali pusat bisa turun terbawa arus air ketuban yang pecah dan bisa turun di bawah kepala janin dan bisa prolaps melalui vagina, sehingga ketika kepala janin turun besar kemungkinann tali pusat “tergencet” kepala sehingga secara otomatis bayi bisa kekurangan suplai darah dan oksigen, dan ini sangat fatal sekali.<br />
<a name='more'></a> <br />
<div class="fullpost">
Sebuah kehamilan cukup bulan adalah 38 minggu sampai dengan 42 minggu, sehingga ketika janin Anda sehat dan Anda sehat, tidak ada alasan untuk menjadwalkan induksi setidaknya sampai saat itu, untuk memberikan janin Anda kesempatan terbaik untuk dilahirkan pada hari yang ia / dia putuskan adalah waktu yang paling tepat.<br />
Janin yang diinduksi pada stasiun -5akan memberikan risiko 70-80% untuk operasi caesar. Jadi induksi sebaiknya dihindari, kepercayaan dan menunggu adalah obat terbaik.
Apakah saya Perlu caesar?
Posisi kepala janin belum masuk panggul bukan berarti bahwa akan terjadi sesuatu yang buruk dapal proses persalinan Anda. Jadi ketika Anda melakukan pelmeriksaan kehamilan dan bidan atau dokter kandungan Anda menyatakan bahwa kepala janin Anda belum masuk panggul (padahal seharusnya sudah masuk panggul), maka langkah yang harus And lakukan adalah berdayakan diri untuk mencari informasi untuk mengupayakan posisi janin Anda lebih optimal seingga kepala janin Anda bisa segera masuk panggul.
Berjalan, berenang (gaya dada atau apa pun yang mana posisi perut ibu di bawah/telungkup!) naik turun tangga, goyang inul/ perlvic rocking, yoga, belly dance, hypnobirthing, dan masih banyak cara lain untuk mengupayakan hal ini seperti akupunktur atau chiropraktic. Namun meskipun demikan, Jangan terlalu memaksakan diri!<br />
Ingat - banyak wanita dengan kepala janin belum masuk panggul pada saat persalinan tetap dapat melahirkan dengan normal alami melalui vaginanya.
Hal yang sangat disayangkan adalah dimana di dalam buku pelajaran kebidanan selalu menyebutkan bahwa kepala janin harus masuk panggul di umur tertentu yang mana akhirnya hal ini menjadi harga mati bahwa jika di umur tersebut kepala janin belum masuk panggul berarti ada sesuatu dan harus di siapkan untuk SC. Terlebih lagi banyak buku yang menyatakan bahwa mayoritas ibu primigravisa (hamil pertamakali) maka kepala janin hars sedah masuk ke dalam panggul beberapa minggu sebelum persalinan dimulai. Padahal sebenarnya tidak.<br />
Ketika Anda mampu memahami dan menggali akar masalahnya yang menyebabkan kepala janin belum mau masuk panggul maka Anda dapat menentukan pilihan dan langkah yang lebih bijak untuk memperbaikinya.
Mari berdayakan diri Anda.<br />
Salam hangat<br />
Bidan Kita
Referensi:<br />
<br />
Diegmann EK, Chez RA, Danclair WG. “Station in early labor in nulliparous women at term.” J Nurse Midwifery. 1995 Jul-
Aug;40(4):382-5.
Takahashi K, Suzuki K. “Incidence and significance of the unengaged fetal head in nulliparas in early labor.” Int J Biol Res Pregnancy.
1982;3(1):8-9.
Murphy K, Shah L, Cohen WR. “Labor and delivery in nulliparous women who present with an unengaged fetal head.” J Perinatol.
1998 Mar-Apr;18(2):122-5.<br />
<br />
<br />
<br />
<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjMzMDU3ODQ2ODcmcHQ9MTI2MzMwNjM4NTAzMSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*2YjI5NGFlMTI1ZTY*OWUyYTkyMmQ*OTQ4NzI5NDJkNyZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results2/anim_c882b044-d4da-d8b4-f98d-31d74b292fea.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a>
<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MTY*OTk*MDYmcHQ9MTI2MzcxNjUxNTQzNyZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_768d3f46-a1df-14c4-f1b5-191d639ffc7c.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a>
<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MjI3MjQ1MTUmcHQ9MTI2MzcyMjc3OTEyNSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="Gickr helps you to pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_f2c3d38c-f753-40d4-190e-b9859772ed3d.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a></div>resep masakan kue dan minuman kuliner mak nyushttp://www.blogger.com/profile/01132979325477980305noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1966279406964043335.post-69689184094737864862012-06-16T00:03:00.000-07:002012-06-16T00:03:12.905-07:00Jadwal Pengeluaran Racun Dari Tubuh Kita<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7VVz275gIO1vLIQRQY7F8I78Pvpu896B38I-CFpoW8XpK_g2O-vmsIRMD7yCPDKb3Rmq9QEl6yuylbfRV-E6mtbNBQQ-MR1QOC5Jr4A-4mRc_ZiQzLbsOA-FQonv3RIvG4ITE8VhOF9WN/s1600/detoks.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi7VVz275gIO1vLIQRQY7F8I78Pvpu896B38I-CFpoW8XpK_g2O-vmsIRMD7yCPDKb3Rmq9QEl6yuylbfRV-E6mtbNBQQ-MR1QOC5Jr4A-4mRc_ZiQzLbsOA-FQonv3RIvG4ITE8VhOF9WN/s200/detoks.jpg" width="200" /></a></div>
Pada waktu-waktu tertentu, sistem tubuh kita MEMBUANG RACUN di dalam nya. Bila kita MENGENALI JADWALNYA, kita dapat MEMAKSIMALKAN PEMBUANGAN RACUN tersebut. Karena misalnya, TIDUR TERLALU MALAM atau BANGUN TERLALU SIANG, bisa mengacaukan proses PEMBUANGAN ZAT-ZAT tidak berguna.<br />
<a name='more'></a>
<br />
<div class="fullpost">
~ Dari Tengah Malam s/d pukul:04.00 Dini hari adalah: WAKTU BAGI SUMSUM TULANG BELAKANG untuk: MEMPRODUKSI DARAH. SEBAB ITU, TIDURLAH YG NYENYAK & JANGAN BEGADANG.
HAYO, KITA CERMATI JADWALNYA :<br />
<br />
1. Malam Hari Pukul 21.00- 23.00 :<br />
adalah WAKTU PEMBUANGAN ZAT2 tidak berguna/BERACUN (DETOXIN) di bagian SISTEM ANTIBODI (KELENJAR GETAH BENING).<br />
* Selama durasi waktu itu, KITA HARUS DALAM SUASANA ”TENANG” atau ‘MENDENGARKAN MUSIK’.<br />
* JANGAN SIBUK BEKERJA di waktu-waktu Ini.<br />
<br />
2. MALAM HARI Pukul 23.00-01.00 :<br />
Dini hari, terjadi proses DETOXIN di bagian HATI yang berlangsung dalam kondisi tidur pulas.<br />
<br />
3. Pukul 01.00-03.00 Dini hari :<br />
PROSES DETOXIN di bagian EMPEDU, juga berlangsung dalam kondisi tidur.<br />
<br />
4. Dini Hari Pukul : 03.00-05.00 :<br />
terjadi DETOXIN di bagian ”PARU”‘. Sebab itu akan terjadi BATUK yang HEBAT bagi penderita batuk selama durasi waktu Itu.<br />
*Karena proses pembersihan (DETOXIN), telah mencapai saluran pernafasan, maka tak perlu minum obat batuk agar tidak merintangi proses pembuangan kotoran.<br />
<br />
5.Pagi Pukul 05.00- 07.00 :<br />
DETOXIN di bagian USUS BESAR, harus BUANG AIR, JANGAN DITAHAN-TAHAN.<br />
<br />
6.Pukul: 07.00-09.00 :<br />
WAKTU PENYERAPAN GIZI MAKANAN bagi USUS KECIL, jadi harus makan pagi.<br />
* Bagi orang yang sakit sebaiknya makan LEBIH PAGI, yaitu : sebelum pukul: 06.30<br />
* Makan pagi sebelum Pukul: 07.30 : SANGAT BAIK BAGI KESEHATAN. (sehatislamy.com)<br />
<br />
<br />
<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjMzMDU3ODQ2ODcmcHQ9MTI2MzMwNjM4NTAzMSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*2YjI5NGFlMTI1ZTY*OWUyYTkyMmQ*OTQ4NzI5NDJkNyZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results2/anim_c882b044-d4da-d8b4-f98d-31d74b292fea.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a>
<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MTY*OTk*MDYmcHQ9MTI2MzcxNjUxNTQzNyZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_768d3f46-a1df-14c4-f1b5-191d639ffc7c.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a>
<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MjI3MjQ1MTUmcHQ9MTI2MzcyMjc3OTEyNSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="Gickr helps you to pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_f2c3d38c-f753-40d4-190e-b9859772ed3d.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a></div>resep masakan kue dan minuman kuliner mak nyushttp://www.blogger.com/profile/01132979325477980305noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1966279406964043335.post-80134530787631262522012-06-15T23:48:00.004-07:002012-06-15T23:50:06.569-07:006 BAHAYA PERSALINAN DENGAN OPERASI CESAR<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj36H7pqgL8T4j2jPOssHg4Z390tF6MIK73RrtQJGJAV8DnxXmZg3iNSfhVPTay99vMM0uDr2kh8cjUZr6e7Corhyphenhyphen6EuQR216LIi9eLIAays-tI3tO-j8XQ1Ig6luoCkE2-AuqHy5-mYchS/s1600/oc.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj36H7pqgL8T4j2jPOssHg4Z390tF6MIK73RrtQJGJAV8DnxXmZg3iNSfhVPTay99vMM0uDr2kh8cjUZr6e7Corhyphenhyphen6EuQR216LIi9eLIAays-tI3tO-j8XQ1Ig6luoCkE2-AuqHy5-mYchS/s1600/oc.jpg" /></a></div>
Jika bayi bisa lahir secara alami, mengapa harus dicaesar? Ternyata, bayi lahir caesar lebih beresiko mengalami berbagai gangguan kesehatan dibandingkan bayi lahir normal. Dr dr. Erick Fransisco Kan, M.Med, Sp.A dari Siloam Hospital Karawaci membeberkannya :<br />
<a name='more'></a><br />
<div class="fullpost">
<b>1. Gangguan pernapasan
TTNB (Transient Tachypnea of the New Born)</b><br />
adalah gangguan pernapasan yang paling sering dikhawatirkan terjadi pada bayi sesar. Gangguan ini terjadi akibat cairan yang memenuhi paru-paru janin selama berada dalam rahim tidak terkompresi mengingat bayi sesar tinggal “terima jadi”. Padahal, proses persalinan per vaginam melewati jalan lahir inilah yang memungkinkan cairan yang memenuhi paru-paru semasa janin berada dalam rahim dipompa habis keluar.
Selain itu, proses kompresi juga terjadi berkat kontraksi rahim ibu secara berkala. Kontraksi yang lama-kelamaan semakin kuat ini akan menekan tubuh bayi, sehingga otomatis cairan dalam paru-parunya ikut keluar. Nah, pada bayi sesar, kedua proses kompresi tadi tidak terjadi dengan sempurna.<br />
<br />
<b> 2. Rendahnya sistem kekebalan tubuh</b><br />
Data berdasarkan evidance base memang belum ada. Namun pada proses persalinan normal, bayi berpindah dari rahim yang nyaris steril ke lingkungan luar melalui proses yang berlangsung lama dan melibatkan kontraksi selama berjam-jam. Saat lahir pun, mulut bayi tidak tertutup sehingga banyak kuman yang masuk ke dalam mulut, bahkan sampai ke pencernaan. Imbasnya, bayi mengalami kontak alami dengan mikroba floral dalam jalan lahir ibunya yang kemudian berkoloni di ususnya. Hal ini sangat berpengaruh pada perkembangan dan pematangan sistem kekebalan tubuhnya.<br />
<br />
<b>3. Rentan alergi</b><br />
Baik dari kondisi “kotor” di jalan lahir yang tidak dilalui si bayi yang dilahirkan secara sesar, maupun tertundanya pemberian ASI sesegera mungkin, membuat risiko alergi pada bayi jadi lebih tinggi. Belum lagi paparan antibiotik yang biasanya diberikan kepada bayi sesar sebagai langkah berjaga-jaga dari kemungkinan infeksi, juga meningkatkan risiko alergi.<br />
<br />
<b>4. Emosi anak cenderung rapuh</b><br />
Meski belum terbukti melalui penelitian ilmiah, kondisi psikologis bayi sesar diduga cenderung lebih rapuh dibanding bayi yang dilahirkan secara normal. Faktanya, bayi yang lahir normal memang dihadapkan pada kondisi tidak nyaman dimana ia harus melewati jalan lahir yang sempit dan berliku disertai tekanan hebat akibat kontraksi rahim. Perjuangan inilah yang diyakini dapat melatih mental si kecil sejak dini. Boleh jadi faktor ini memberi kontribusi tersendiri terhadap kepribadian si anak kelak.
Akan tetapi pola asuh yang diberikan orangtua dan bagaimana pengaruh lingkungan terbukti lebih ikut memberi warna apakah seseorang lebih tahan banting atau tidak ketika menghadapi stres kehidupan.<br />
<br />
<b>5. Terpengaruh anestesi</b><br />
Kondisi ini mungkin saja terjadi. Karenanya, tim dokter yang terdiri dari dokter kebidanan dan kandungan, dokter anak, dan dokter anestesi harus berhitung secermat mungkin agar pembiusan pada bayi berpengaruh seminim mungkin. Untuk itu, umumnya anestesi yang digunakan adalah anestesi spinal yang berdosis rendah. Penggunaan bius total membuat bayi terlihat agak ngantuk karena dikeluarkan saat masih di bawah pengaruh anestesi.<br />
<br />
<b>6. Minim peluang IMD (inisiasi menyusu dini)</b><br />
Bayi sesar kurang mendapatkan kesempatan untuk menjalani IMD alias inisiasi menyusu dini. Ini karena kondisi bayi sesar berbeda dari kondisi bayi lahir normal yang bisa langsung ditempelkan di dada ibunya dengan refleks yang cukup kuat untuk mencapai payudara ibu. Sementara pada persalinan sesar, hal yang tak bisa segera dilakukan mengingat bayi biasanya langsung dipasangi infus dan selang oksigen guna membantu pernapasannya. Si ibu pun umumnya masih dalam keadaan “teler” akibat pengaruh obat anestesi. [Bidan Herbalholistic/Sehatislamy.com]<br />
<br />
<br />
<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjMzMDU3ODQ2ODcmcHQ9MTI2MzMwNjM4NTAzMSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*2YjI5NGFlMTI1ZTY*OWUyYTkyMmQ*OTQ4NzI5NDJkNyZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results2/anim_c882b044-d4da-d8b4-f98d-31d74b292fea.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a>
<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MTY*OTk*MDYmcHQ9MTI2MzcxNjUxNTQzNyZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_768d3f46-a1df-14c4-f1b5-191d639ffc7c.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a>
<img border="0" height="0" src="http://counters.gigya.com/wildfire/IMP/CXNID=2000002.0NXC/bT*xJmx*PTEyNjM3MjI3MjQ1MTUmcHQ9MTI2MzcyMjc3OTEyNSZwPTU3OTAzMiZkPWdpY2tyLmNvbSZnPTEmbz*4YTExYjc4YzYzODI*ZTE1OGE5NjE2NzE4N2E*YWQ5NSZvZj*w.gif" style="height: 0px; visibility: hidden; width: 0px;" width="0" /><a href="http://www.formulabisnis.com/?id=rr" target="_blank" title="Gickr helps you to pimp your myspace"><img alt="" src="http://gickr.com/results4/anim_f2c3d38c-f753-40d4-190e-b9859772ed3d.gif" /></a><a href="http://gickr.com/" target="_blank"></a></div>resep masakan kue dan minuman kuliner mak nyushttp://www.blogger.com/profile/01132979325477980305noreply@blogger.com2